4 GOLONGAN YANG BERHAK ATAS KAMAR MEGAH DI SURGA - Rumah Zakat
Rumah Zakat

4 GOLONGAN YANG BERHAK ATAS KAMAR MEGAH DI SURGA

Oleh Dian Ekawati | 1/7/2021, 11:01:13 PM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok
Allah SWT menyiapkan balasan terbaik bagi para pengamal kebaikan selama hidup di dunia. Imam Ibnu Katsir, dalam kitab, Tafsir Al-Qur’an al-Adzhim, menyatakan, bahwa kelak orang-orang yang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah niscaya mendapatkan kamar indah di surga. Dinamakan ruangan atau kamar istana di surga dengan al-ghurfah, mengambil pendapat Abu Ja’far, Sa’id bin Zubair, dan ad-Dahhak, karena posisinya yang luas dan tinggi. Sementara Imam al-Qurthubi menjelaskan ketika menafsirkan, bahwa pahala yang mulia bagi penghuni surga, yaitu mendapatkan karunia al-ghurfah, tempat yang paling tinggi, paling pribadi, dan utama di dalam surga. Siapa yang bisa mendapatkan al-ghurfah ini? Ada sebuah hadits amalan apa saja yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kamar megah di surga. Dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda: إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ “Sesungguhnya dalam surga terdapat kamar-kamar, yang bagian luarnya tampak terlihat dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya tampak terlihat dari bagian luarnya.” Ada seorang Badui yang lantas berdiri dan kemudian bertanya, “Untuk siapa kamar-kamar tersebut, wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW bersabda, “Kamar-kamar itu untuk orang yang, membaguskan ucapan, memberi makan, senantiasa berpuasa,  melakukan sholat untuk Allah di malam hari ketika manusia sedang tidur.” (HR at-Tirmidzi). Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan, amalan-amalan tersebut semuanya bisa terjadi dan dilakukan pada Ramadhan. Pada bulan tersebut, seorang mukmin bisa mengumpulkan amalan puasa, sholat malam, sedekah, dan membaguskan ucapan, karena orang yang berpuasa dilarang mengucapkan ucapan sia-sia dan kotor. sumber: republika.co.id
Selanjutnya