Prigi adalah Dusun dan Desa yang berada ditengah tengah hutan jati milik Perhutani dipinggiran kecamatan Kedungjati yang berbatasan dengan keb Semarang dan Kota Salatiga. Akses dari pusat  kecamatan memerlukan waktu lebih dari 1 jam dimana kondisi jalan yang sebagian masih tatanan batu. Sebagian besar mata pencaharian warga adalah petani baik dilahan mereka sendiri atau menanam sayur/ buah dilahan Perhutani (jadi anya punya hak memakai saja).

Mushola Nurul Muttaqin sudah dibangun sejak puluhan tahun lalu, semenjak kakek dari Pak Nawawi (Takmir) masih ada, namun sekedar plang nama Mushola pun tidak terpampang disana. “Jadi sudah 3 generasi mushola ini, tapi karena kondisi masyarakat yang ada maka secara fisik hanya lantai, dinding kayu yang dibangun menjadi mushola panggung karena ditengah hutan agar tidak ada hewan masuk” terang Pak Nawawi. Mushola ini digunakan masyarakat di RT 03 Prigi untuk sholat dan mengaji. Jumlah jamaah tetapnya 78 dewasa dan juga anak anak. Karena keterbatasan kondisi Mushola masih jauh dari kata layak. Hal paling krusial adalah ketiadannya tempat wudhu dan toilet.

Tempat wudhu yang ada hanyalah 1 tong yang diberi kran 1. Para jamaah rela antri baik orang tua maupun anak anak untuk menunaikan wudhu sebelum sholat dimushola. Belum lagi kondisi sekeliling tempat wudhu yang terbuka membuat hewan peliharaan warga seperti ayam dan itik juga masuk area wudhu mushola. Jika tidak hati hati maka setelah wudhu bias bias terkena najis kotoran hewan tadi. Namun hal ini tetap dilakukan warga karena ketiadaan biaya renovasi atau pembangunan mushola menjadi lebih layak. Bapak Nawawi berharap ada bantuan untuk pembangunan tempat wudhu, toilet dan dinding pagar agar lebih bersih dan layak untuk beribadah.