7 CARA MENDIDIK ANAK YANG DIANJURKAN OLEH RASULULLAH - Rumah Zakat
Rumah Zakat

7 CARA MENDIDIK ANAK YANG DIANJURKAN OLEH RASULULLAH

Oleh Amri Rusdiana | 11/14/2022, 4:13:25 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

 

 

Setiap orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik anak sebaik mungkin. Memiliki anak yang sholeh tentu menjadi harapan bagi setiap orang tua, namun demikian hal tersebut tergantung dari bagaimana cara orangtua dalam mendidik anaknya.

Terkait cara mendidik anak, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sudah memberikan anjuran bagaimana cara mendidik anak yang sesuai dengan yang Allah perintahkan. 

Berikut ini, ada beberapa cara yang dianjurkan oleh Rasulullah dalam mendidik anak. 

1.      Kenalkan anak kepada Allah sedini mungkin 

Hal pertama yang harus dilakukan orangtua kepada anaknya adalah mengenalkan anak kepada Allah sedini mungkin. Ini penting dilakukan, karena anak harus tau siapa yang menciptakannya. Selain itu, cara ini dilakukan sebagai langkah pembentukan akidah terhadap anak. 

2.      Berikan pendidikan agama dan akhlak 

Setelah mengenalkan anak terkai siapa penciptanya, hal selanjutnya yang dilakukan adalah mengajari anak pendidikan agama dan akhlak. 

Rasulullah SAW, bersabda: 

قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ}. 

Artinya: “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.” (HR. Imam At-Tirmidzi - Imam Al-Hakim). 

Hadist tersebut menjelaskan bahwa pendidikan agama dan akhlak itu sangat penting. Ketika anak sudah diajari penerapan akhlak yang baik, maka itu akan tertanam dan menjadi kebiasaan hingga ia dewasa. 

3.      Mengajarkan cara memilih teman yang baik 

Suatu saat anak akan tumbuh dan menjadi dewasa, maka lingkungannya pun akan berubah. Jika anak tumbuh di lingkungan yang baik, maka akan tumbuh dengan baik. 

Percaya atau tidak, hal itu benar adanya. Selain memberikan pengajaran yang baik, orang tua juga wajib mengajarkan anak cara memilih teman yang baik.

Hal ini juga dijelaskan dalam riwayat hadist, Rasulullah SAW bersabda:

اَلرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ.

Artinya: “Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman,” (HR Imam .Abu Dawud-Imam Ahmad). 

4.      Mengajari anak untuk bertanggung jawab dan amanah 

Tidak hanya akhlak yang baik, anak juga harus mempunyai rasa tanggung jawab dan amanah dan ini harus kita ajarkan sedini mungkin, salah satunya dalam hal agama seperti melaksanakan perintah Allah. 

Rasulullah SAW bersabda: 

مُـرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّـلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ. 

Arti sabda tentang mendidik anak itu yakni: “Suruhlah anak kalian salat ketika berumur 7 tahun, dan kalau sudah berusia 10 tahun meninggalkan salat, maka pukullah ia, dan pisahkanlah tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak wanita)”. (HR Abu Dawud). 

5.      Jangan cepat memarahi anak

Anas bin Malik, seorang pelayan muda yang tinggal di rumah Nabi Muhammad meriwayatkan: "Saya belum pernah melihat orang yang lebih baik kepada keluarga daripada Rasulullah. (HR. Muslim)

Meskipun terkadang Anas bin Malik membuat kesalahan dalam tugasnya karena usianya yang masih muda, Nabi SAW tidak lantas cepat memarahinya.

Mendidik anak memang tidak mudah, butuh kesabaran dan kesungguhan dalam menjalankannya. Tidak jarang, ada saja perilaku anak yang membuat emosi kita menjadi tidak terkendali.

Namun Islam mengajarkan bahwa sebagai manusia, kita harus senantiasa bersabar termasuk dalam mendidik anak. Jika anak membuat kesalahan, jangan langsung dimarahi karena hal itu akan membawa dampak buruk bagi si anak.

Cobalah meredam amarah terlebih dahulu, lalu berikan pengertian kepada anak bahwa apa yang dia lakukan adalah salah.

6.      Tunjukan cinta kepada anak

Rasulullah SAW adalah sosok ayah dan kakek yang penyayang yang memberi kehangatan cinta kasih kepada anak-anaknya. Dia tidak ragu menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak di hadapan masyarakat dan membuat mereka merasa istimewa dan dicintai.

Hal itu bertolak belakang dengan laki-laki pada masanya, yang menganggap menunjukkan kelembutan seperti itu terhadap keluarga dan anak-anak bukanlah ciri maskulin. Nabi Muhammad SAW kerap mencium cucunya, salah satunya Hasan. Ketika hal itu disaksikan oleh al-Aqra' bin Haabis at-Tamimy, ia langsung berkomentar, "Aku memiliki sepuluh anak. Tak satu pun yang pernah kucium."

Rasulullah lantas mengalihkan pandangannya kepada Aqra', lalu berkata, "Orang yang tidak mengasihi tidak dikasihi." (HR. Bukhari).

Penjelasan di atas setidaknya memberi kita gambaran bahwa Rasul sudah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memberikan kasih sayang sepenuh hati kepada anak. Karena anak adalah titipan dari Allah yang harus kita didik dan perlakukan sebaik mungkin.

7.      Berdo’a dan memohon kepada Allah yang terbaik untuk anaknya

Cara terakhir yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah berdoa dan memohon kepada Allah agar anak-anak kita menjadi anak sholeh dan tidak meninggalkan perintah Allah SWT. 

Mendidik anak memang bukan perkara yang mudah, namun bukan berarti kita hanya bisa pasrah. Anak adalah titipan Allah yang begitu istimewa, karena itu kita harus memberikan pendidikan dan pengajaran sebaik mungkin agar kelak mereka bisa menjadi anak sholeh yang bisa mengantarkan kita ke surga, aamiin. 


Selanjutnya