AGAR ISTIQAMAH DALAM IBADAH - Rumah Zakat
Rumah Zakat

AGAR ISTIQAMAH DALAM IBADAH

Oleh Dian Ekawati | 9/29/2021, 9:02:01 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok
Sahabat Zakat, secara bahasa, istiqamah merupakan bentuk masdar dari kata istaqama – yastaqimu – istiqaman, yang memiliki arti “menjadi tegak dan lurus” sehingga dikatakan bahwa orang yang istiqamah adalah orang yang senantiasa “lurus” dalam menjalani kehidupannya, tidak mudah berpaling dari jalan yang dilaluinya. Seseorang yang istiqamah dalam kerangka tauhid, maka insya Allah ia akan dapat istiqamah di atas jalan yang lurus dalam segala aspek kehidupan. Dan ia pun juga akan dapat beristiqamah dalam segala aktivitas, dalam segala situasi dan kondisi. (Al-Jauziyah, tt: 331). Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mengesakan Allah SWT merupakan dasar dan pijakan dari keistiqamahan, sehingga istiqamah tidak diidentikkan kecuali untuk hal-hal yang berkaitan dengan ketaatan kepada Allah SWT, dalam rangka mentauhidkan-Nya. Artinya bahwa dasar istiqamah adalah keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Oleh karenanya, orang yang terus menerus melaksanakan ibadah dan kebaikan, maka ia patut mendapatkan julukan sebagai orang yang istiqamah. Sebaliknya, orang yang tetap melakukan perbuatan maksiat dan dosa, maka tidak bisa disebut sebagai orang yang istiqamah dalam perbuatan maksiat dan dosa. Senada dengan Abu Bakar ra, ketika Umar bin Khattab ditanya tentang istiqamah, beliau mengemukakan, istiqamah adalah senantiasa lurus (konsisten) dalam melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya, serta engkau tidak melenceng sebagaimana melencengnya seekor rubah yang berjalan. (Al-Jauziyah, tt : 331). Penjelasan Umar ra ini lebih mentikberatkan pada aspek kontinuitas seseroang dalam ketaatan kepada Allah SWT. Artinya bukan sekedar taat, namun ia menjaga kontiunitas ketaatan kepada Allah SWT sepanjang usia yang dimilikinya, dan ia tidak melenceng sedikitpun dari ketaatannya tersebut, sebagaimana melencengnya seekor rubah ketika berjalan yang lurus dalam jalannya. Karena demikian besar peranan istiqamah pada ketaatan seseorang kepada Allah SWT, maka Al Quran dan sunnah menggambarkan tentang hakikat dan keutamaan istiqamah, yaitu sebagai berikut:
  1. Istiqamah merupakan perintah Allah SWT, hal ini sebagaimana makna dari firman-Nya, ....maka istiqamahlah (tetaplah) pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (Nya). (QS. Fushilat : 6).
  2. Orang yang istiqamah akan mendapatkan pertolongan Allah SWT, dukungan para malaikat, mereka tidak akan takut atau bersedih hati dan Allah SWT akan berikan surga kepada mereka. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS. Fushilat : 30) .
  3. Orang yang istiqamah akan diberikan oleh Allah SWT rezeki yang terus-menerus mengalir. Allah SWT berfirman, “Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak).” (QS. Jin : 16).
Adapun bagaimana cara agar dapat istiqamah, berikut ini adalah pandangan ulama terkait dengan kiat agar dapat istiqamah, yaitu sebagai berikut:
  1. Menghadirkan keikhlasan dalam segenap aspek kehidupan semata-mata hanya mengharap keridhaan Allah SWT. Karena ikhlas merupakan pangkal dari istiqamah, yang tanpanya mustahil bagi seseroang untuk dapat istiqamah. Maka keikhlasan menjadi kebutuhan mendasar untuk merealisasikan istiqamah.
  2. Bertahap dalam melakukan amal ibadah. Artinya ketika menjalankan suatu amalan ibadah, hendaknya mulai dari amalan yang kecil namun rutin. Jika sudah rutin, maka dapat ditingkatkan denngan amalan lainnya, dan demikian seterusnya.
  3. Sabar dalam menjalani amal ibadah. Karena untuk istiqamah dalam amal ibadah tentulah cukup berat, terutama saat keadaan iman sedang menurun dan jiwa sedang dilanda rasa malas dan jenuh.
  4. Istiqamah akan lebih terasa ringan apabila dilakukan secara bersamaan dengan komunitas orang-orang saleh. Maka mencari komunitas yang dapat menjaga ritme ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT adalah hal yang penting guna dapat merealisasikan istiqamah.
  5. Mengingat-ingat kembali keutamaan dan kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada orang-orang yang istiqamah. Dan yang paling berharga adalah bahwa istiqamah akan mengantarkan seseorang untuk mendapatkan surga dan keridhaan Allah SWT.
  6. Memperbanyak doa dan meminta kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk dapat selalu istiqamah. Karena sesuatu yang sulit, akan menjadi mudah apabila Allah SWT berkehendak menjadikannya mudah. Dan Allah SWT akan mengabulkan permintaan hamba-hamba-Nya, terlebih apabila permintaannya tersebut terkait dengan amal ibadah yang dilakukannya.
Wallahu a’lam Oleh: Ustaz Rikza Maulan  
Selanjutnya