BANK SAMPAH RESIK MLETIK MENGUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI PAVING BLOK BERNILAI GUNA - Rumah Zakat
Rumah Zakat

BANK SAMPAH RESIK MLETIK MENGUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI PAVING BLOK BERNILAI GUNA

Oleh Amri Rusdiana | 8/13/2021, 1:31:58 AM | Berita

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

GROBOGAN - Pada Juli 2021 Bank Sampah Resik Mletik binaan Rumah Zakat di Desa Kalimaro binaan membuat inovasi pembuatan paving blok dari bahan sampah plastik yang tidak terpakai. Sampah plastik yang digunakan adalah sampah plastik kresek (kantong kresek), plastik ciki/makanan ringan, dan plastik-plastik lain yang tdak memiliki nilai jual. Pembuatan paving blok dari sampah plastik ini memerlukan alat-alat sederhana yang mudah ditemuai disekitar kita, atau bahkan menggunakan barang yang tidak terpakai. Alat yang digunakan diantaranya wajan, tungku, sekop kecil, cetakan dan alat pres. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah sampah plastik, pasir sebagai campuran, dan oli. Langkah pebuatan paving blok ini sangatlah mudah. Pertama-tama adalah membaluri semua alat yang digunakan dengan oli bekas. Hal ini agar adonan sampah plastik yang dituang dalam alat tidak menempel/kalis. Kemudian buat api dan panaskan wajan. Setelah wajan dalam keadaan benar-benar panas, kemudia masukkan sampah plastik yang telah dipilah. Pastikan plastik yang dibakar adalah plastik yang bernar-benar tidak bernilai jual. Dalam pembuatan satu buah paving, membutuhkan setidaknya 1kg sampah plastik. Tutup wajan selama proses pembakaran berlangsung. Kemudian secara bertahap, tuangkan oli bekas kedalam adonan sembari dibolak-balik. Oli bekas yang kita gunakan untuk membuat satu buah paving adalah sejumlah 220ml. Ketika semua plastik telah terbakar dan menjadi adonan plastik, kemudian tuang perlahan 0,5 Kg pasir kedalam adonan sambil diaduk merata. ”Pembuatannya sendiri membutuhkan waktu 1 jam untuk membakar satu kilogram sampah. Sebagai pemula, kita sempat mengalami beberapa kendala dalam pembuatan paving blok ini. Dari kesalahan perbandingan komposisi plastik, oli dan pasir yang salah. Alat yang rusak karena proses pembakaran yang salah dan masih banyak lagi,” tutur Lilik Tanti Fasilitator sekaligus ketua Bank Sampah Resik Mletik. Dalam pembuatan paving blok di Bank Sampah Resik Mletik ini menerapkan beberapa kali percobaan penggunaan api untuk membakar. Percobaan pertama menggunakan pebakaran api atas dan bawah. Yang dimaksud dengan pembakaran bawah adalah melalui kayu bakar dalam tungku. Sedangkan pembakaran atas yang dimaksud adalah menyulutkan api langsung di atas tumpukan sampah plastik yang ada diwajan. ”Ketika kita menggunakan api atas dan bawah, wajan yang kita gunakan tidak kuat menahan panasnya suhu, sehingga wajan kami bolong/bocor. Dan akhirnya kita mencoba menggunakan perapian atas. Hanya membakar plastik yang ada diwajan tanpa menyalakan api ditungku, dan hasilnya cukup memuaskan,” tambah Lilik. Paving yang dihasilkan dari proses ini sangat keras namun cukup ringan. Satu paving hanya mempunyai berat satu kilogram. Kedepannya bank sampah resik mletik akan berinovasi untuk membuat alat sederhana pembakar sampah yang tidak menyebabkan polusi udara. Harapannya dari program ini, sampah plastik yang tidak bernilai jual tetap bisa terkelola dengan baik. Dan tidak ada lagi warga yang membuang sampah plastik sembarangan yang bisa menjadikan pencemaran lingkungan. Newsroom Dwi Pujiyanto/Amri Rusdiana

Selanjutnya