INI DIA JENIS MAKANAN PENYEBAB USUS BUNTU
Oleh Dian Ekawati | 10/6/2021, 3:20:22 AM | Inspirasi
Usus buntu adalah peradangan oada usus buntu atau apendiks. Ada beberapa faktor yang bisa memcicu usus buntu, seperti infeksi cacing atau parasit, usus tersumbat oleh feses, cedera di bagian perut, pembesaran kelenjar getah bening di dinding saluran cerna, atau bisa juga dari jenis makanan yang dimakan.
Maka dari itu, ada beberapa jenis makanan yang harus diwaspadai untuk mencegah terjadinya usus buntu. Dilansir dari alodokter.com, ada beberapa makanan yang bisa menyebabkan usus buntu, di antaranya:
1. Buah Berbiji
Buah yang terdapat biji seperti anggur, jeruk, dan jambu biji bisa menyebabkan usus buntu karena sulit dicerna oleh usus, sehingga bisa menyumbatnya. Namun, bukan berarti sahabat tidak boleh mengonsumsi buah-buahan tersebut sama sekali. Anda bisa mengonsumsi buah tersebut setelah membersihkan bijinya terlebih dahulu.
2. Makanan Pedas
Mengonsumsi makanan pedas yang berlebihan bisa menyebabkan iritasi pada saluran cerna, sehingga bisa memicu terjadinya radang usus buntu. Di beberapa kasus, dokter menemukan biji cabe dan paprika saat proses operasi usus buntu. Hal tersebut menimbulkan asumsi bahwa biji cabe dan paprika sulit dicerna, sehingga menyebabkan penyumbatan dan peradangan pada usus buntu.
Meskipun begitu, hal tersebut belum terbukti secara medis, karena minimnya angka kasus buntu akibat biji cabe atau paprika. Akan tetapi, tidak ada salahnya apabila kita membatasi konsumsi makanan pedas, terutama yang mengandung cabe dan paprika yang ada bijinya.
3. Makanan Cepat Saji dan Rendah Serat
Salah satu makanan yang mengandung rendah serat adalah daging dan produk olahannya, seperti bakso dan sosis. Rendahnya serat dalam makanan tersebut bisa menyebabakan sembelit, bahkan memicu radang usus buntu. Batasi mengonsumsi makanan tersebut, dan perbanyak sayur serta buah.
Begitupun dengan makanan cepat saji, biasanya makanan tersebut mengandung sedikit serat, bahkan hampir tidak ada, sehingga bisa memicu sembelit dan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya radang usus buntu.