RUMAH ZAKAT MENGGELAR PELATIHAN KADER POSYANDU MENUJU DESA BEBAS STUNTING - Rumah Zakat
Rumah Zakat

RUMAH ZAKAT MENGGELAR PELATIHAN KADER POSYANDU MENUJU DESA BEBAS STUNTING

Oleh Amri Rusdiana | 11/12/2021, 5:45:46 AM | Berita

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

TEMANGGUNG - Dalam upaya meningkatkan kapasitas kader Posyandu di Desa Kedungumpul, Pemerintah Desa Kedungumpul bersama Rumah Zakat melaksanakan pelatihan bagi kader Posyandu pada Senin (08/11). Pelatihan yang berlangsung di Aula Desa Kedungumpul ini mengambil tema “Menuju Desa Bebas Stunting”. Kepala Desa Kedungumpul, Hendro Wacono dalam sambutannya mengatakan bahwa Posyandu memiliki peran strategis dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat dan sukses pencegahan Stunting sebagai isu nasional. “Kader posyandu menjadi garda terdepan dalam upaya serius kita untuk mencegah Stunting terjadi di Desa Kedungumpul,” ujar Hendro Wacono. Lebih lanjut, Hendro menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader posyandu yang telah bekerja untuk masyarakat. Dengan kesungguhan dalam pelaksanaan kegiatan posyandu, diharapkan Stunting tidak akan terjadi. “Saya harap para peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik agar mampu melaksanakannya,” tambah Hendro. Hendro juga mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa tidak ada pribadi atau lembaga di desa yang secara mandiri dapat menangani permasalahan stunting, perlu sinergitas dari seluruh pihak. “Kepada seluruh kader Posyandu, saya berpesan agar meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, Bidan Desa, Puskesmas, juga lembaga lain semisal Rumah Zakat dalam upaya pencegahan stunting. Tanpa sinergitas, maka kegiatan pencegahan stunting di desa akan semakin berat dilaksanakan,” jelasnya lagi. Kegiatan Pelatihan Posyandu diikuti oleh 60 orang kader Posyandu dari 10 dusun yang ada di Desa Kedungumpul. Kegiatan pelatihan ini diisi oleh dua narasumber yang berasal dari Rumah Zakat dan Puskesmas Kecamatan Kandangan. Anantiyo Widodo, fasilitator Rumah Zakat berharap agar seluruh kader posyandu dapat membantu warga yang mengalami Stunting. Ia menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat malu jika terkena Stunting sehingga cenderung ditutupi dan tidak mendapatkan penanganan. Sedangkan Tri Widayatni, Bidan Desa dari Puskesmas memberikan pelatihan tentang pengukuran Stunting. “Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam hal Pencatatan dan Pelaporan, terutama definisi dan pengukuran stunting,” terang Anantiyo Widodo. “Melalui kegiatan ini diharapkan para kader posyandu akan semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan kegiatan rutin Posyandu di desa masing-masing, sehingga peran Posyandu dalam upaya pencegahan stunting lebih baik.” Pungkas Anantiyo. Newsroom Anantiyo Widodo/Amri Rusdiana

Selanjutnya