SEBERAPA BESARKAH KEYAKINAN KITA KEPADA ALLAH? - Rumah Zakat
Rumah Zakat

SEBERAPA BESARKAH KEYAKINAN KITA KEPADA ALLAH?

Oleh Dian Ekawati | 1/10/2022, 7:24:48 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok
SEBERAPA BESARKAH KEYAKINAN KITA KEPADA ALLAH?"Dirimu yang sebenarnya adalah apa yang kamu lakukan disaat tidak ada orang lain yang melihatmu." (Ali bin Abi Thalib). Berbuat baik dan beramal saleh secara terang-terangan memang dinilai baik apabila diniatkan agar orang lain bisa terinspirasi dengan amalan kita. Namun, bagaimana jadinya apabila saat kita sedang sendirian? apakah tetap menjadi pribadi yang baik dan melakukan amalan-amalan yang sama? Sahabat Zakat, quotes dari Ali Bin Abi Thalib RA mengingatkan kita untuk senantiasa melakukan kebaikan, entah itu saat banyak orang, ataupun sedang sendirian. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk keimanan kita kepada Allah. Bukankah Allah mempunyai sifat Bashiran yang mempunyai makna Maha Melihat? Apabila seorang hamba sudah meyakini bahwa Allah mempunyai sifat Bashiran, maka ia akan tetap konsisten berbuat baik. Tidak peduli apakah akan ada orang yang melihat kebaikannya atau tidak. Begitupun ketika kondisi ramai dilihat oleh orang lain, ia akan tetap berbuat amal saleh tanpa ada rasa ingin riya' atau menampakkan kebaikan dan kesalehannya di depan banyak orang. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin RA berkata: "Di antara tanda riya' adalah seseorang suka bermaksiat kepada Allah secara sembunyi-sembunyi ketika tidak ada yang melihatnya kecuali Allah, namun dia menampakkan rasa takut kepada Allah ketika berada di hadapan orang lain." Belakangan ini, video tren bagi-bagi rezeki sangat banyak dilakukan oleh para YouTuber di Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui, banyak sekali keutamaan sedekah, tergantung dari niat masing-masing individu. Sedekah secara terang-terangan sangat bagus apabila diniatkan hanya lillahita'ala, tanpa ingin menyombongkan diri. Bahkan jika orang lain yang melihat dan meniru kebaikan kita, insya Allah kita akan mendapatkan pahalanya. Namun, akan berbeda cerita jika sedekah yang kita lakukan hanya sekedar memamerkan harta untuk mendapatkan pengakuan dan status sosial. "Janganlah kalian menghilangkan pahalah sedekah dengan menyebut-nyebutnya atau menyakiti (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian." (Al Baqarah: 264). Sahabat Zakat, semoga Allah selalu membimbing hati kita untuk bisa memperkuat keimanan dari hari ke hari. Dan percaya bahwa Allah Maha Melihat, sehingga ada ataupun tidak ada orang yang melihat amalan kita, diri ini tetap bersemangat untuk selalu berbuat baik dan beribadah hanya karena Allah. Foto: pexels
Selanjutnya