TELADAN KEPEMIMPINAN DARI UMAR BIN KHATAB - Rumah Zakat
Rumah Zakat

TELADAN KEPEMIMPINAN DARI UMAR BIN KHATAB

Oleh Dian Ekawati | 12/1/2021, 4:19:11 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok
Menjadi pemimpin tentu bukanlah perkara yang mudah, terlebih ketika harus memimpin suatu wilayah, bahkan memimpin suatu negara. Ada kisah teladan yang bisa kita contoh dari Umar bin Khattab yang pada waktu itu mempunyai kekuasaan besar untuk memimpin suatu wilayah. Suatu hari putra Umar bin Khattab menemuinya sambil menangis. Lalu, sang ayah pun bertanya: "Mengapa engkau menangis, wahai anakku?" tanya Umar kepada anaknya. "Ayah, teman-temanku menghitung tambalan yang ada di bajuku sambil mengejek. Mereka mengatakan bahwa putra amirul mukminin memakai baju yang compang-camping," cerita sang anak. Kemudian Umar bertanya lagi, "Berapa banyak tambalan yang ada pada bajumu, Nak?" kata Umar. "Kira-kira ada empat belas tambalan, ayah." Mendengar hal tersebut, tak lama kemudian Umar berpikir untuk meminjam uang kas negara dan berencana akan segera membayarnya di akhir bulan disaat ia menerima gaji. Kemudian ia menulis surat untuk bendahara baitulmal yang isinya kurang lebih seperti di bawah ini: Kepada bendahara baitulmal yang terhormat, dengan surat ini saya mohon untuk meminjamkan uang sebesar empat dirham. Insya Allah di awal bulan depan setelah pembagian gaji dari baitulmal saya akan segera melunasinya. Lalu, bendahara baitulmal membalas suratnnya: Kepada Amirul Mukminin. Telah saya baca surat Anda tentang permohonan pinjaman uang dari baitulmal. Saya sekadar ingin bertanya, apakah Anda berani menjamin bahwa diri Anda pasti tetap hidup sampai akhir bulan sehingga saya bisa menagih hutang baitulmal Anda? Seandainya ajal menjemput Anda sebelum bulan ini berakhir, apakah Anda bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah? Setelah membaca balasan dari sang bendahara, seketika air mata Umar bin khatab tidak bisa ditahan. Ia pun mengurungkan niatnya untuk meminjam karena takut kepada Allah, sebab mengambil hak rakyatnya. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda, “Barang siapa takut kepada Allah, dia menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barang siapa tidak takut kepada Allah, dia menjadikannya takut kepada segalanya.” (Hr Al-Baihaqi). Sahabat Zakat, rasa tanggung jawab Umar terhadap perannya sebagai pemimpin layak untuk kita teladani. Ia mengesampingkan urusan pribadinya, dan memikirkan rakyatnya. Umar bin Khatab juga adalah pemimpin yang takut kepada Allah, sehingga imannya terpancar dalam setiap tingkah lakunya. Mari kita doakan, semoga sifat Umar bin Khatab tersebut bisa dicontoh oleh para pemimpin kita di negeri ini.
Selanjutnya