JANGAN BERGANTUNG DARI SATU SUMBER PENGHASILAN - Rumah Zakat
Rumah Zakat

JANGAN BERGANTUNG DARI SATU SUMBER PENGHASILAN

Oleh Dian Ekawati | 9/8/2021, 7:58:18 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok
Dalam hidup ini kita harus bersiap menghadapi berbagai risiko, termasuk risiko penghasilan. Ada yang berpendapat lebih aman menjadi pekerja, karena ada kepastian pendapatan dan fasilitas. Ada juga pendapat sebaliknya agar menjadi pebisnis saja sehingga lebih punya kebebasan dan waktu luang. Menurut saya kedua hal tersebut baik adanya. Sesuaikan saja dengan pilihan masing-masing. Saya menyarankan agar tidak hanya mengandalkan penghasilan dari aktivitas kita saat ini. Maksudnya apabila ada hal-hal yang tidak kita harapkan terjadi, setidaknya ada ‘mesin penghasilan’ lain yang kita harapkan mampu menopang hidup kita, setidaknya sampai kita mendapatkan jalan keluar terbaik. Sesuaikan dengan kemampuan (finansial maupun pengetahuan) terkait bidang yang ingin kita tambah selain yang sedang ditekuni. Seorang karyawan bisa punya bisnis sampingan, seorang artis bisa punya rumah kos-kosan, pengusaha bisa melebarkan sayapnya ke bidang lainnya. Tidak sedikit yang berpendapat agar fokus saja ke satu bidang saja. Bahkan ada seorang penulis buku bernama Robert T. Kiyosaki dalam bukunya yang terkenal ‘Cashflow Quadrant’ berpendapat kalau mau sukses finansial haruslah berada di kuadran sebelah kanan, menjadi Businessman (B) atau Investor (I). Setelah dipraktikkan, rasanya tidaklah mengapa kita memiliki lebih dari satu aktivitas yang menghasilkan. Oleh karena itu saya berpendapat jangan bergantung dari satu sumber penghasilan saja. Butuhkan upaya dan kedisiplinan mewujudkannya. Profesional kantoran yang mendapat gaji bulanan, bisa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk berinvestasi rutin, katakanlah 10-20% dari penghasilan per bulan dibelikan reksa dana. Seorang artis yang mendapatkan penghasilan lumayan besar sebagai model iklan atau peran di sinetron, langsung bisa menyisihkan sebagian besar honornya untuk membeli reksa dana, kemudian setelah mencukupi bisa membuka bisnis atau memiliki rumah kos-kosan sebagai tambahan penghasilan (passive income) sambil tetap bisa meneruskan aktivitas sehari-harinya. Harapannya, semakin bertambah rezeki, semakin bertambah pula manfaat yang bisa kita sedekahkan untuk mereka yang membutuhkan. oleh: Adrian Maulana
Selanjutnya