PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN - Rumah Zakat
Rumah Zakat

PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN

Oleh Dian Ekawati | 3/15/2021, 9:50:44 AM | Artikel

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan merupakan tujuan ke 5 yang ada dalam SDGs. Jika perempuan dan laki-laki memiliki peran yang sama dalam pasar tenaga kerja, maka GDP Global tahunan pada tahun 2025 akan bertambah sebesar $28 triliun, meningkat sebesar 26%. (McKinsey and Company, 2005). Setidaknya itulah gambaran sederhana jika kesetaraan gender bisa terwujud. Upaya untuk menyetarakan gender bukanlah tanpa alasan, ada beberapa faktor yang mendorong penyetaraan gender harus segera dicapai. Dan salah satunya adalah faktor kemiskinan. Berbicara tentang kemiskinan, tentu saja tidak bisa dikaitkan dengan harta saja. Lebih jauh, kemiskinan menyangkut banyak hal seperti pemenuhan hak-hak dasar dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Ini jelas membuktikan bahwa kemiskinan yang sering dibicarakan, tidak hanya menyangkut soal harta saja. Menurut The World Bank, Kemiskinan adalah keadaan kehilangan kesejahteraan (deprivation of well beingi). Berdasarkan data dari BPS tahun 2021, presentase penduduk miskin di perkotaan maupun perdesaan semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Dan akhirnya, pihak yang paling berat menanggung dampak kemiksinan ini tidak lain adalah perempuan. (Michael P. Todaro (2003)). Lalu bagaimanakah hubungan antara kemiskinan dan kesetaraan gender? Dalam hal ini, masalah kemiskinan tentu saja berkaitan dengan dimensi gender. Bukan tanpa alasan, selama ini rendahnya pastisipasi dan terbatasnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam keputusan menjadi persoalan klasik yang masih sering terjadi. Padahal, hakikat dalam kesetaraan gender adalah adanya persamaan akan hak, tanggung jawab dan kesempatan antara perempuan dan laki-laki. Di Indonesia sendiri, trend kesetaraan gender mulai menunjukkan kurva yang positif. Di tahun 2019, pemberdayaan perempuan semakin menunjukkan peningkatan dengan tingkat partisipasi dan kesadaran perempuan untuk berkiprah di ruang publik. Salah satunya upaya pemberdayaan yang terus dilakukan oleh Rumah Zakat. Melalui program pemberdayaannya, Rumah Zakat terus berupaya untuk menjawab kemiskinan melalui pemberdayaan yang melibatkan perempuan dalam berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan capacity building. Selain itu, berdasarkan data Rumah Zakat tahun 2021 sebanyak 23% Relawan Inspirasi di desa berdaya di seluruh Indonesia merupakan perempuan. Bahkan beberapa diantara mereka menorehkan prestasi yang luar biasa. Sebagai contoh, Lastri Mulyani Relawan Inspirasi di Desa Tegalurung yang berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program budidaya entog serta kursi ecobrick serta Eka Restianingsih Relawan Inspirasi di Desa Berdaya Jetis yang berhasil membawa Penerima Manfaatnya menjuarai berbagai perlombaan. Hal ini tentu saja menjadi bukti bahwa Rumah Zakat tidak hanya memberdayakan desa untuk pengentasan kemiskinan semata, lebih jauh Rumah Zakat juga peduli terhadap kesetaraan gender dengan mempercayakan perempuan sebagai tokoh pemberdaya di desa berdaya. (Program Development & Analyst Division) RUMAH ZAKAT
Selanjutnya