Adzan berkumandang, suasana hening seketika. Di sela aktivitas harian yang padat, ada panggilan yang tak boleh diabaikan.
Panggilan shalat ini bukan hanya seruan rutinitas, melainkan sebuah undangan dari Allah SWT untuk mendekat, menundukkan hati, dan menguatkan iman.
Menjawab adzan memang terlihat sederhana. Hanya beberapa kalimat yang diucapkan lirih atau dalam hati. Tapi siapa sangka, balasan dari amalan ini sungguh luar biasa.
Nah, Rumah Zakat melalui artikel ini akan membahas bagaimana cara menjawab adzan yang benar, lengkap dengan makna dan keutamaannya.
Mengapa Menjawab Adzan itu Penting?
Sebagai umat Islam, menjawab adzan adalah bagian dari adab yang telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW.
Tidak rumit, tidak butuh waktu lama, tapi pahalanya? Besar dan mulia.
1. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kalian mendengar adzan, ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin.” (HR. Bukhari & Muslim)
Perintah ini sangat jelas. Artinya, siapa pun yang mendengar adzan, baik sedang sibuk maupun santai, sangat dianjurkan untuk mengulang lafadz adzan sebagai bentuk ketaatan kepada sunnah Nabi.
Baca Juga: Adzan Sholat Jumat: Kenapa Dua Kali? Ini Penjelasannya!
2. Mendapatkan Pahala dan Syafa’at
Salah satu janji Rasulullah SAW bagi mereka yang menjawab adzan adalah syafa’at kelak di hari kiamat. Siapa yang tak ingin mendapatkan pertolongan di hari yang sulit itu?
“Barang siapa ketika mendengar adzan lalu mengucapkan seperti yang muadzin ucapkan, lalu bershalawat kepadaku, dan memohon wasilah untukku, maka ia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
Dan tentu saja, setiap lafadz yang diulang bukan hanya sekadar ucapan, tapi juga bentuk dzikir yang menambah keberkahan dalam hari-hari kita.
Cara Menjawab Adzan yang Benar
Nah, setelah tahu kenapa amalan ini istimewa, saatnya mempelajari cara menjawab adzan dengan benar sesuai sunnah.
Sederhana, tapi perlu diperhatikan dengan baik agar tidak terbalik atau keliru. Nah, berikut ini lafadz adzan dan jawaban yang sesuai:
Lafadz Muazin | Jawaban Pendengar | Keterangan |
---|---|---|
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ | Allahu Akbar, Allahu Akbar | Diulangi persis seperti muadzin |
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ | Asyhadu alla ilaha illallah | Diulangi persis |
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ | Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah | Diulangi persis |
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ | Laa haula wa laa quwwata illa billah | Tidak diulangi, tapi diganti dengan bacaan ini |
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ | Laa haula wa laa quwwata illa billah | Tidak diulangi, tapi diganti dengan bacaan ini |
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ | Allahu Akbar, Allahu Akbar | Diulangi persis |
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ | Laa ilaaha illallah | Diulangi persis |
Khusus Adzan Subuh
Saat terdengar lafadz:
الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِّنَ النَّوْمِ
Ash-shalaatu khairum minan-naum
maka jawabannya adalah:
صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَأَنَا عَلَى ذلِكَ مِنَ الشَّاهِدِينَ
Shadaqta wa bararta wa ana ‘ala dzalika minasy-syahidiin
Artinya: Engkau benar dan membawa kebaikan, dan aku termasuk orang yang menyaksikannya.
Baca Juga: Lebih dari Sekadar Panggilan Shalat! Ini Makna Mendalam di Balik Adzan
Doa Setelah Adzan
Setelah menjawab seluruh lafadz adzan, ada satu amalan penting yang jangan dilewatkan, yaitu membaca doa setelah adzan.
Arab:
اللَّهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاةِ القَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
Latin:
Allahumma rabba haadzihid da’watit taammah, wash shalaatil qaa-imah, aati muhammadanil wasilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuudan alladzi wa’adtahu.
Artinya:
“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna dan shalat yang akan didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad derajat wasilah dan keutamaan, serta tempatkanlah beliau pada tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau janjikan.”
Satu hal yang menarik, doa ini sekaligus menjadi bentuk cinta dan harapan kita kepada Rasulullah SAW, karena di dalamnya terkandung permohonan agar beliau mendapatkan kedudukan mulia di akhirat nanti.
Jangan Lupa Berdoa! Waktu Mustajab Setelah Adzan
Salah satu keistimewaan lain dari adzan adalah hadirnya waktu mustajab yang tersembunyi di antara adzan dan iqamah. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Doa yang dipanjatkan antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak, maka perbanyaklah doa pada waktu tersebut.”
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Inilah waktu emas yang sering terlewat. Padahal, segala hajat bisa dititipkan, mulai dari rezeki yang halal, keluarga yang sakinah, hingga doa agar hati dijaga dari hal-hal yang lalai.
Bahkan, para ulama menyebutkan bahwa momen ini sangat baik untuk memperbanyak shalawat dan permohonan ampunan.
Kesimpulan
Jadi, menjawab adzan memang terlihat sederhana, tapi mengandung pahala yang luar biasa. Maka, jangan remehkan momen ini, karena justru dari hal kecil itulah keberkahan besar sering dimulai.
Dan jika ingin terus menghidupkan amalan-amalan kebaikan yang berpahala jariyah, Rumah Zakat siap menjadi mitra dalam setiap langkah kebaikan itu, mulai dari sedekah hingga zakat yang dapat menjadi amal baik di akhirat.