Bepergian jauh atau yang dikenal dengan istilah safar, bukan hal asing dalam kehidupan sehari-hari. Dari urusan pekerjaan, silaturahmi, hingga ibadah seperti haji dan umrah, perjalanan menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas manusia.
Dalam Islam, safar tidak hanya dinilai sebagai perjalanan fisik, tapi juga momentum spiritual yang dipenuhi doa, adab, dan harapan akan perlindungan dari Allah SWT.
Menariknya, safar punya tempat tersendiri dalam syariat. Bukan sekadar berpindah tempat, tapi juga bisa jadi ladang pahala.
Nah, di artikel kali ini Rumah Zakat akan membahas pentingnya doa dan amalan selama safar agar perjalanan lebih aman, penuh berkah, dan tentu saja membawa ketenangan batin. Yuk, simak!
Makna Safar dalam Islam
Sebelum membahas doanya, mari pahami dulu makna safar itu sendiri. Jadi, secara bahasa safar berarti perjalanan.
Dalam Islam, safar biasanya mengacu pada perjalanan yang menempuh jarak sekitar 81 km atau lebih, dengan niat tertentu dan tidak dilakukan untuk maksiat.
Namun lebih dari sekadar jarak, safar adalah waktu yang penuh hikmah. Di perjalanan, seseorang seringkali menghadapi hal tak terduga, itulah kenapa Islam memberikan ruang khusus dalam aturan safar.
Termasuk kemudahan seperti qashar (memendekkan) dan jamak (menggabungkan) shalat, serta keutamaan berdoa karena doa musafir adalah salah satu doa yang mustajab.
Baca Juga: Berapa Jarak Safar yang Boleh Qashar Shalat?
Doa Sebelum Berangkat: Memulai Safar dengan Keyakinan Penuh
Sebelum roda kendaraan mulai berputar, ada baiknya memulainya dengan doa. Mengapa? Karena doa adalah bentuk tawakal dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT.
Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah SAW selalu membaca doa ini sebelum memulai perjalanan:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ
Artinya: “Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami ini, serta amalan yang Engkau ridhoi. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah jaraknya. Ya Allah, Engkau adalah pendamping dalam perjalanan dan penjaga bagi keluarga kami.”
Doa ini bukan hanya pelengkap, tapi juga pengingat bahwa setiap langkah yang dilakukan sudah sepantasnya disandarkan pada kuasa Allah SWT.
Dengan niat yang lurus dan keyakinan yang kuat, perjalanan akan terasa lebih ringan dan tenang.
Doa Sepanjang Perjalanan: Memohon Perlindungan dan Keberkahan
Saat sudah berada di tengah perjalanan, tantangan biasanya mulai terasa. Cuaca, kondisi jalan, atau bahkan kondisi badan bisa berubah-ubah.
Maka dari itu, tak heran jika Rasulullah SAW menganjurkan untuk memperbanyak doa selama safar. Dan, salah satu doa yang sering dibaca untuk perlindungan adalah:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa pun yang Dia ciptakan.”
Doa ini singkat tapi memiliki makna yang dalam. Bisa dibaca kapan saja selama perjalanan, terutama saat memasuki tempat asing, gelap, atau saat hati merasa tidak tenang.
Doa ini menjadi sebuah bentuk ikhtiar spiritual agar perjalanan tetap aman dan dijauhkan dari mara bahaya.
Adab dan Sunnah Lain Saat Safar
Bukan hanya doa, Islam juga mengajarkan berbagai adab saat safar agar perjalanan tetap penuh nilai ibadah. Apa saja adab yang perlu diperhatikan?
- Menjaga waktu shalat dan memanfaatkan rukhsah (keringanan) seperti jamak dan qashar.
- Tidak membebani diri dengan barang berlebihan atau keperluan yang tidak penting.
- Mengucapkan salam kepada siapa pun yang ditemui di jalan.
- Menjaga sikap sabar, ramah, dan tidak mudah marah.
- Banyak membaca dzikir, istighfar, dan bershalawat.
- Menghindari segala bentuk kemaksiatan atau kelalaian.
Adab-adab ini bukan sekadar aturan, tapi juga etika sosial dan spiritual yang membuat perjalanan lebih berkah dan bermakna.
Baca Juga: Doa Keselamatan: Lafal Arab, Latin dan Artinya
Hikmah dan Keutamaan Berdoa Saat Safar
Kalau ditanya, apa keistimewaan dari doa safar? Jawabannya bisa dirangkum dalam beberapa poin berikut:
- Doa musafir termasuk doa yang mustajab, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir.” (HR. Abu Dawud) - Melindungi dari marabahaya, kecelakaan, atau gangguan di jalan.
- Membuka jalan untuk keberkahan rezeki dan pertemuan yang baik.
- Menjadi bentuk tawakal yang memperkuat iman dan ketenangan jiwa.
- Mengubah perjalanan menjadi bagian dari ibadah yang bernilai di sisi Allah SWT.
Doa saat safar itu ibarat sabuk pengaman spiritual. Tidak terlihat, tapi punya kekuatan luar biasa untuk menjaga keselamatan dan memberi rasa aman.
Kesimpulan
Jadi, safar bukan hanya tentang jarak yang ditempuh, tapi juga bagaimana hati dan pikiran ikut melangkah bersama niat yang lurus.
Dengan membaca doa, menjaga adab, dan memperbanyak dzikir selama safar, setiap perjalanan akan terasa lebih dekat kepada Allah SWT.
Bagi yang ingin melengkapi keberkahan perjalanannya dengan sedekah, layanan dari Rumah Zakat siap menjadi tempat terbaik.