Kesenden – Visit balita kurang gizi dilaksanakan oleh Rumah Zakat bersama kader dan tenaga kesehatan di Desa Binaan Kesenden. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Rumah Gizi, sebuah inisiatif yang bertujuan mewujudkan desa bebas stunting di seluruh Indonesia.
Masalah stunting masih menjadi tugas bersama yang harus diselesaikan dengan gotong royong. Anak-anak Indonesia berhak tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari hambatan gizi kronis yang dapat berdampak pada masa depan mereka.
Pemantauan dilakukan secara berkala setiap 10 hari oleh kader gizi. Dalam kegiatan kali ini, Ibu Yuni dari Puskesmas Kesenden turut hadir mendampingi kader dan fasilitator Rumah Zakat. Kolaborasi antara lembaga kesehatan dan lembaga sosial seperti ini sangat penting untuk menjangkau langsung masyarakat yang membutuhkan.
Home visit kali ini tidak hanya mencakup pengukuran berat badan balita, tetapi juga mencermati kesehatan anak secara umum, kondisi lingkungan rumah, dan kebiasaan pola makan keluarga. Semua ini menjadi faktor penting dalam menentukan status gizi anak.
Selain pemantauan fisik, Bu Yuni memberikan edukasi gizi langsung kepada ibu-ibu baduta (bayi di bawah dua tahun). Ia menjelaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping bergizi, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Setiap hasil kunjungan dicatat dalam Buku Monitoring dan Evaluasi (Monev) khusus, yang menjadi dasar untuk tindak lanjut oleh tim Puskesmas dan Rumah Zakat.
“Kami berharap melalui pemantauan rutin ini, balita gizi kurang bisa lebih terpantau kesehatannya dan tumbuh menjadi anak yang sehat, bebas dari risiko stunting,” ungkap salah satu fasilitator Rumah Gizi.
Program Rumah Gizi adalah bagian dari inisiatif Desa Berdaya Rumah Zakat. Hingga kini, program ini telah menjangkau ribuan anak melalui edukasi, intervensi gizi, dan pendampingan berkelanjutan.
Sahabat, yuk #BikinBahagia adik-adik kita dengan program Desa Bebas Stunting agar tumbuh lebih sehat dan bahagia!
Klik: www.rumahzakat.org/zakat
Newsroom
Muhammad Rizal Rahman