TATA CARA ZIARAH KUBUR - Rumah Zakat
Rumah Zakat

TATA CARA ZIARAH KUBUR

Oleh Eka Purwitasari | 7/25/2023, 4:36:41 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

Melakukan ziarah kubur itu dianjurkan agar memetik pelajaran dan peringatan, khususnya perihal kematian. Abu Hurairah meriwayatkan, “Nabi saw. menziarahai makam ibunya. Beliau menangis, sehingga para sahabat yang bersamanya juga menangis. Beliau bersabda, ‘Aku memohon kepada Tuhanku agar diperkenankan memohonkan ampun bagi ibuku, tetapi Dia tidak berkenan. Dan aku memohon untuk diperkenankan menziarahi makamnya, dan Dia memperkenankan. Karena itu, berziarahlah ke makam, karena dapat mengingatkan kalian akan kematian.” (H.R. Ahmad, Muslim, Ash-habus Sunan kecuali Tirmidzi).

Ketika melakukan ziarah kubur, ada tata cara yang bisa kita perhatikan. Tata cara ini berisikan salam dan doa yang ditujukan bagi penghuni kubur. Seperti yang dirangkum dari buku Fiqih Sunah 2 karya Sayyid Sabiq, berikut penjelasannya:

1. Buraidah meriwayatkan, “Nabi saw. telah mengajarkan kepada para sahabat, jika mereka menziarahi kuburan agar ada yang mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum, wahai penghuni kubur yang muslim dan mukmin, Insyaallah kami juga akan menyusul. Kalian adalah para pendahulu dan kami para pengikut. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian.” (H.R. Ahmad, Muslim, dan perawi lain).

Baca Juga: Hak Orangtua Setelah Mereka Meninggal Dunia

2. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ketika Nabi saw. lewat di pemakaman Madinah, beliau memandang ke arah pemakaman Madinah, beliau memandang ke arah pemakaman itu, dan berkata, “Salam sejahtera untuk kalian wahai para penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian para pendahulu dan kami para pengikut.” (H.R. Tirmidzi).  

3. Aisyah meriwayatkan, “Di setiap pengujung malam jatah Aisyah, Nabi menziarahi pemakaman Baqi’ dan mengucapkan, ‘Salam sejahtera untuk kalian, kampong orang-orang beriman. Apa yang dijanjikan untuk kalian akan datang kepada kalian dengan segera. Insyaallah kami juga akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah para penghuni Baqi’ yang berbahagia ini.” (H.R. Muslim).

4. Juga diriwayatkan dari Aisyah, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw., ‘Apa yang aku ucapkan kepada mereka, ya Rasul?’ Beliau menjawab, ‘Ucapkanlah, salam sejahtera untuk kalian, para penduduk kampong yang mukmin dan muslim. semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita, yang mendahului dan yang belakangan. Insyaallah kami akan menyusul kalian.’”

Baca Juga: Orang yang Meninggal Sebelum Mengqadha Puasanya

Menurut Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqih Sunah, orang-orang yang mengusap kuburan, mencium kuburan, dan berjalan mengelilingi kuburan merupakan perbuatan bid’ah yang keliru dan tidak diajarakan oleh Rasulullah saw. perbuatan mengusap, mencium, dan mengelilingi kuburan hanya khusus dilakukan untuk Ka’bah yang memiliki keistimewaan tersendiri.

Dilarang juga untuk mengajukan permintaan kepada mayat yang sudah meninggal dan dikubur, bersumpah atas nama mayat tersebut, dan meminta tolong atau memohon segala sesuatu yang diinginkan oleh orang hidup kepada mayat. Karena sejatinya orang yang sudah meninggal tidak bisa mengabulkan permintaan orang yang masih hidup.


Selanjutnya