Aqiqah dan qurban adalah dua ibadah penting dalam Islam yang sama-sama melibatkan penyembelihan hewan. Meski terlihat serupa, keduanya memiliki makna, waktu, dan tujuan yang berbeda.
Yuk, kita pahami lebih jauh tentang dua ibadah ini agar dapat menunaikannya sesuai syariat Islam!
Memahami Ibadah Aqiqah
Aqiqah merupakan ibadah yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak.
Ibadah ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari ketujuh, keempat belas, atau kedua puluh satu setelah kelahiran bayi.
Banyak keluarga yang hanya menjalankan aqiqah pada hari ketujuh. Namun, sekarang semakin banyak yang memilih hari lain demi kemudahan.
Untuk anak laki-laki, dianjurkan menyembelih dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing.
Tujuan utamanya adalah untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran anak sekaligus mempererat hubungan sosial melalui pembagian daging aqiqah kepada keluarga dan masyarakat sekitar.
Memahami Ibadah Qurban
Qurban adalah ibadah penyembelihan hewan (kambing, sapi, atau unta) yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah).
Ibadah ini merupakan bentuk pengorbanan yang meneladani kisah Nabi Ibrahim AS saat diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Namun, Allah SWT menggantinya dengan seekor domba besar.
Melalui qurban, kita diajak untuk berbagi rezeki kepada mereka yang membutuhkan, sembari mengingat pentingnya ketundukan kepada Allah SWT.
Daging qurban dibagikan dalam kondisi mentah, sebagian untuk keluarga sendiri dan sebagian lagi untuk fakir miskin.
Baca Juga: Hukum Qurban Online, Sah atau Tidak?
Perbedaan Mendasar Antara Aqiqah dan Qurban
Sebelum menjalankan aqiqah atau qurban, penting untuk memahami perbedaan keduanya agar tidak terjadi kekeliruan. Berikut ini beberapa aspek perbedaan utama:
Aspek | Aqiqah | Qurban |
---|---|---|
Tujuan | Syukur atas kelahiran anak, perlindungan, dan doa kebaikan | Mendekatkan diri kepada Allah SWT, meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim, berbagi dengan sesama |
Waktu Pelaksanaan | Setelah kelahiran, idealnya hari ke-7, 14, atau 21 | 10-13 Dzulhijjah (Idul Adha dan hari tasyrik) |
Hewan yang Disembelih | Kambing/domba (2 ekor untuk laki-laki, 1 untuk perempuan) | Kambing/domba, sapi, atau unta (jumlah sesuai kemampuan) |
Hukum | Sunnah muakkad bagi yang mampu | Sunnah muakkad bagi yang mampu, bisa wajib jika bernazar |
Distribusi Daging | Daging dibagikan matang, boleh untuk keluarga dan masyarakat sekitar | Daging dibagikan mentah, terutama kepada fakir miskin, sebagian untuk diri sendiri dan keluarga |
Niat | Syukur atas kelahiran anak | Pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT |
Kesimpulan
Jadi, aqiqah dan qurban adalah dua ibadah yang sarat makna, masing-masing menekankan aspek syukur dan pengorbanan. Dengan memahami perbedaan keduanya, kita dapat menjalankan ibadah ini sesuai syariat Islam.
Aqiqah dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak, sedangkan qurban merupakan bentuk pengorbanan yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha.
Nah, jika ingin berpartisipasi dalam qurban atau aqiqah dengan lebih mudah dan terpercaya, Rumah Zakat siap membantu penyaluran qurban dan aqiqah ke berbagai wilayah yang membutuhkan. Yuk, segera hubungi kami!