Bukan Hanya Materi! Ini Persiapan Wajib untuk Laki-Laki Sebelum Menikah

oleh | Mei 2, 2025 | Inspirasi

Menikah itu bukan sekadar menyatukan dua hati, tapi juga menyatukan dua keluarga, dua pola pikir, dan dua cara hidup. Dalam Islam, pernikahan adalah salah satu bentuk ibadah yang mulia, bahkan menjadi bagian dari sunatullah bagi setiap manusia.

Jadi, kalau pikir menikah cuma butuh modal uang dan resepsi mewah, coba pikirkan lagi. Karena sesungguhnya, persiapan seorang laki-laki sebelum menikah lebih dari pada itu.

Bukan cuma materi, tapi juga spiritual, mental, sosial, dan berbagai keterampilan hidup yang akan jadi bekal penting untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

Nah, di artikel kali ini Rumah Zakat akan membahas 7 persiapan wajib laki-laki sebelum menikah. Apa saja? Yuk, kita bahas satu per satu!

Menikah dalam Islam

Sebelum masuk ke persiapan teknis, penting untuk paham dulu apa itu pernikahan dalam Islam. Bukan hanya hubungan lahiriah, tapi juga ikatan batin yang penuh tanggung jawab.

Menikah dalam Islam adalah akad suci yang mengikat seorang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama sebagai suami istri.

Tujuannya tidak hanya memenuhi kebutuhan biologis secara halal, tapi juga menjaga nasab, membentuk keluarga yang berlandaskan takwa, dan tentu saja mencari ridha Allah.

Pernikahan itu ibadah, dan karena itu kedudukannya sangat tinggi. Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk menikah sebagai bagian dari sunah beliau.

Tapi perlu dicatat, hukum menikah tidak selalu sama bagi setiap orang. Bisa wajib, sunah, mubah, makruh, bahkan haram, tergantung pada kesiapan lahir dan batin, terutama dalam hal memberi nafkah.

Jadi, penting untuk menilai kesiapan diri sebelum benar-benar melangkah ke jenjang ini.

7 Persiapan Wajib Laki-Laki Sebelum Menikah

Nah, setelah memahami hakikat menikah dalam Islam, sekarang kita bahas satu per satu persiapan yang sebaiknya dimiliki oleh laki-laki sebelum mengucap ijab kabul. Yuk kita bahas bersama.

1. Niat yang Tulus dan Matang

Segala sesuatu dalam Islam dimulai dari niat. Termasuk soal menikah. Maka dari itu, niat harus benar-benar diluruskan sejak awal.

Menikahlah karena ingin beribadah kepada Allah SWT, bukan karena ingin mengejar status sosial, sekadar ikut-ikutan teman, atau karena merasa usia sudah “cukup”.

Ketika niat sudah lurus, maka proses selanjutnya pun akan terasa lebih ringan. Niat yang tulus akan membuat lebih siap menerima segala suka dan duka dalam rumah tangga.

2. Restu dari Keluarga

Sering kali kita merasa sudah dewasa dan mampu mengambil keputusan sendiri. Tapi dalam urusan menikah, restu dari orang tua tetap memegang peran penting.

Kenapa? Karena menikah bukan hanya menyatukan dua individu, tapi juga dua keluarga besar dengan nilai-nilai yang mungkin berbeda.

Mendapatkan restu akan membuka jalan yang lebih mudah dalam membangun hubungan keluarga besar.

Restu orang tua juga membawa keberkahan tersendiri dalam kehidupan rumah tangga. Kalau orang tua senang dan meridhai, maka insya Allah Allah pun akan turut meridhai.

Baca Juga: Apakah Boleh? Pandangan Islam Mengenai Pernikahan Beda Agama

3. Kesiapan Fisik dan Kesehatan

Kesehatan adalah salah satu modal penting dalam menjalani pernikahan. Sebagai calon kepala rumah tangga, kamu perlu memastikan bahwa kondisi fisikmu cukup prima untuk menjalankan tanggung jawab yang besar.

Salah satu langkah nyata yang bisa kamu ambil adalah melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah (premarital check-up).

Dengan begitu, setiap pasangan bisa saling terbuka tentang kondisi masing-masing. Ini bukan soal mencari kekurangan, tapi lebih ke arah saling menjaga dan menyiapkan masa depan bersama.

4. Kesiapan Mental dan Emosional

Menikah bukan akhir dari cerita cinta, justru awal dari perjalanan panjang yang akan penuh tantangan.

Maka dari itu, mental dan emosi harus benar-benar siap. Jangan sampai sedikit konflik langsung menyerah atau marah berlebihan.

Belajarlah mengelola emosi, mengenali cara berpikir pasangan, dan membiasakan diri untuk berdiskusi secara sehat.

Komunikasi adalah kunci, dan hanya bisa dijalankan jika punya kematangan emosional. Kadang, butuh waktu untuk belajar ini semua, dan itu tidak apa-apa. Yang penting punya niat untuk terus berkembang.

5. Kesiapan Finansial

Poin ini biasanya yang paling sering dibahas. Tapi ingat, kesiapan finansial itu bukan berarti harus jadi orang kaya dulu.

Bukan. Yang penting, kita tahu bagaimana cara mengelola keuangan dan punya penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarga.

Mulailah dengan mencatat pengeluaran dasar, buat rencana keuangan sederhana, dan pahami bahwa nafkah adalah kewajiban suami dalam Islam.

Jangan lupa juga mempersiapkan diri untuk situasi tak terduga, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan. Semakin siap, semakin tenang menjalani rumah tangga.

6. Memperbaiki Akhlak dan Ilmu Agama

Sebagai suami, kita akan menjadi imam bagi istri. Maka, bekal ilmu agama itu sangat penting.

Setidaknya, kita tahu bagaimana menjalankan kewajiban sebagai muslim, bisa menjadi panutan, dan membimbing pasangan dalam urusan agama.

Selain ilmu, perbaiki juga akhlak. Belajarlah menjadi pribadi yang sabar, pemaaf, dan bisa menahan amarah.

Karena dalam rumah tangga, setiap pasangan akan sering diuji. Dan akhlak yang baik akan menjadi perisai yang kuat untuk menjaga keharmonisan keluarga.

7. Mempersiapkan Mahar dan Administrasi Nikah

Mahar adalah simbol keseriusan dan tanggung jawab. Bukan soal mahal atau murahnya, tapi niat dan kesiapannya.

Diskusikan dengan calon istri mengenai mahar yang sesuai dan tidak memberatkan.

Selain itu, kamu juga perlu mengurus administrasi pernikahan. Mulai dari surat-surat di KUA sampai berkas pribadi seperti KTP, KK, dan lainnya.

Jangan sampai niat baik menikah malah tertunda karena urusan dokumen. Persiapan yang rapi akan membuat semuanya berjalan lebih lancar.

Baca Juga: Bulan-Bulan Penuh Berkah untuk Menikah Menurut Islam

Kesimpulan

Nah, menikah memang indah, tapi butuh banyak persiapan supaya keindahan itu bisa bertahan. Bagi laki-laki, persiapan sebelum menikah bukan cuma soal materi, tapi mencakup niat yang tulus, restu keluarga, hingga kesiapan administrasi.

Dengan persiapan yang matang di semua aspek ini, insya Allah pernikahan bisa menjadi jalan menuju kehidupan yang penuh berkah, sakinah, mawaddah, dan warahmah.

Dan kalau kamu ingin turut menebar kebaikan lebih luas, yuk mulai dari sekarang, ikut mendukung program-program bermanfaat dari Rumah Zakat yang membantu banyak keluarga membangun kehidupan yang lebih baik.

Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait