Dalam ajaran Islam, menjaga kebersihan diri bukan sekadar urusan fisik, tapi juga bagian dari spiritualitas. Dan, salah satu amalan yang sering disepelekan namun bernilai ibadah adalah memotong kuku. Apalagi jika dilakukan pada hari Jumat. Lalu, apa sebenarnya makna di balik kebiasaan ini?
Nah, untuk menjawab rasa penasaran ini, di artikel kali ini Rumah Zakat akan membahas lebih dalam seputar potong kuku di hari Jumat. Yuk, simak terus!
Hari Jumat dan Pentingnya Kebersihan Diri
Hari Jumat bukan hari biasa dalam Islam. Ia disebut sebagai sayyidul ayyam, atau hari yang paling utama di antara hari-hari lainnya. Tak heran jika umat Muslim dianjurkan untuk menyambut hari ini dengan persiapan fisik dan batin yang matang.
Mulai dari mandi, mengenakan pakaian terbaik, bersiwak, hingga menggunakan wewangian menjadi bagian dari rutinitas sunnah sebelum menunaikan shalat Jumat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mandi pada hari Jumat, bersiwak, memakai minyak wangi, lalu pergi ke masjid tanpa memisahkan dua orang, lalu shalat semampunya dan diam ketika imam berkhutbah, maka akan diampuni dosanya antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya.” (HR. Bukhari)
Di antara persiapan itu, ada satu hal kecil yang ternyata punya nilai besar, yaitu memotong kuku. Amalan ini seringkali terlupa, padahal ia menjadi bagian dari kebersihan fitrah yang sangat ditekankan dalam syariat.
Potong Kuku di Hari Jumat
Memotong kuku merupakan bagian dari fitrah manusia, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
“Fitrah itu ada lima: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memendekkan kumis”.(HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, mengapa hari Jumat jadi waktu yang utama? Menurut beberapa ulama seperti Imam Ahmad dan Ibnu Hajar Al-Asqalani, potong kuku pada hari Jumat, khususnya sebelum tergelincir matahari, menjadi amalan sunnah yang dianjurkan.
Ini bukan perkara wajib, boleh saja memotong kuku di hari lain. Namun menjadikan Jumat sebagai momen rutin memperhatikan kebersihan diri adalah bentuk penghormatan terhadap hari yang agung.
Bahkan, sebagian ulama menyebut Kamis dan Senin juga sebagai waktu yang baik untuk kebiasaan ini.
Baca Juga: Hukum Menggunakan Kuteks Kuku Saat Berwudhu Menurut Pandangan Islam.
Hikmah di Balik Anjuran Kebersihan Diri di Hari Jumat
Kalau dipikir-pikir, apa sih pentingnya memotong kuku secara rutin? Ternyata, Islam tak hanya melihat dari sisi lahiriah, tapi juga dari sisi ibadah, kesehatan, dan mentalitas.
Beberapa hikmahnya antara lain:
- Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Kuku yang panjang bisa menyimpan kotoran, bakteri, bahkan telur cacing. Rutin memotong kuku mencegah resiko penyakit. - Menyempurnakan Penampilan Saat Ibadah
Bukankah lebih rapi saat berjabat tangan usai shalat Jumat dengan kuku bersih? Ini bagian dari adab bertemu sesama Muslim. - Meningkatkan Kedisiplinan
Jadwal rutin seperti Jumat membantu membentuk karakter pribadi yang teratur. - Menghidupkan Sunnah Nabi
Ada kepuasan tersendiri ketika kita mengikuti ajaran beliau, sekecil apapun bentuknya.
Kapan Waktu Terbaik Memotong Kuku?
Kalau bicara waktu, berikut beberapa panduan dari para ulama:
Hari | Keterangan |
---|---|
Jumat | Waktu paling utama, khususnya sebelum shalat Jumat |
Kamis & Senin | Termasuk hari yang baik menurut sebagian ulama Syafi’iyah |
Maksimal 40 Hari | Nabi menetapkan batas agar kuku tidak dibiarkan terlalu panjang |
Selain itu, tata cara yang dianjurkan juga cukup spesifik:
- Disunnahkan memulai dari tangan kanan, lalu kaki kanan, kemudian tangan kiri, dan kaki kiri.
- Dianjurkan membaca basmalah dan doa sebelum memotong kuku.
Semua ini mungkin terdengar sederhana, tapi justru dalam hal-hal kecil inilah terkadang tersembunyi nilai-nilai besar dalam Islam.
Kesimpulan
Jadi, memotong kuku di hari Jumat bukan sekadar rutinitas kebersihan biasa. Ia menjadi simbol dari perhatian Islam terhadap fitrah manusia, ibadah, dan kedisiplinan hidup.
Dengan menjaga kebersihan diri, terutama pada hari yang mulia ini, seorang Muslim sedang berupaya menyempurnakan ibadah dan menghidupkan sunnah Rasulullah SAW.
ng program-program kemanusiaan dan dakwah melalui Rumah Zakat bisa menjadi langkah nyata menuju keberkahan hidup yang lebih luas.
Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.