Sejarah Lempar Jumrah, Simbol Melawan Godaan Iblis

oleh | Mei 19, 2025 | Artikel, Inspirasi

Lempar jumrah merupakan salah satu rangkaian ibadah dalam haji yang dilakukan oleh jamaah di Mina. Ritual ini memiliki makna simbolik yang sangat mendalam dalam sejarah Islam.

Asal usul lempar jumrah berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS. Ketika beliau hendak menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, Iblis datang menggoda untuk menggagalkan niat tersebut.

4 Kondisi Hewan yang Nggak Sah untuk Qurban

Sejarah Lempar Jumrah

Nabi Ibrahim kemudian melempar Iblis dengan batu kecil sebanyak tujuh kali di tiga tempat berbeda: Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Aksi ini menjadi simbol penolakan terhadap bisikan setan.

Peristiwa ini, diabadikan sebagai bagian dari ibadah haji yang dilaksanakan umat Islam setiap tanggal 10–13 Dzulhijah. Setiap jamaah melempar tujuh batu kerikil ke masing-masing jumrah selama hari-hari tasyrik.

Lempar jumrah dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa ini bukan sekadar ritual fisik, tetapi lambang perjuangan spiritual untuk melawan hawa nafsu dan godaan duniawi.

Secara historis, lokasi jumrah berada di Lembah Mina, sekitar 5 km dari Masjidil Haram. Pemerintah Arab Saudi telah memperluas dan memodernisasi area ini untuk memudahkan pelaksanaan ibadah.

Tiga jumrah yang dilempar terdiri dari: Jumrah Ula (yang pertama), Jumrah Wustha (tengah), dan Jumrah Aqabah (yang besar). Masing-masing punya makna dan urutan tersendiri.

Pada 10 Dzulhijah, jamaah hanya melempar Jumrah Aqabah. Sedangkan pada 11, 12, dan 13 Dzulhijah, jamaah melempar ketiga jumrah, dimulai dari Ula, Wustha, dan ditutup dengan Aqabah.

Keutamaan Wudhu Sebelum Tidur

Batu yang digunakan untuk lempar jumrah biasanya jamaah mengambil batu kecil dari Muzdalifah, sebanyak 49 atau 70 butir tergantung lama tinggal di Mina.

Lempar jumrah juga menandai akhir dari beberapa larangan ihram bagi jamaah haji. Setelah melempar, jamaah mencukur rambut dan bisa kembali mengenakan pakaian biasa.

Selain mengikuti sunnah Nabi Ibrahim, melempar jumrah mengandung nilai edukatif: melatih ketaatan, mengendalikan amarah, dan mengusir segala bentuk godaan yang bisa merusak iman.

Melalui ritual ini, jamaah diingatkan bahwa perjuangan melawan godaan adalah tugas seumur hidup. Iblis akan terus menggoda, namun orang beriman harus tegas menolaknya seperti Nabi Ibrahim.

Dengan memahami sejarah lempar jumrah, umat Islam dapat menjalani ibadah haji dengan lebih khusyuk dan penuh makna. Bukan hanya sebagai simbol, tapi pengingat akan misi hidup melawan setan.

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait