JANGAN MERENDAHKAN ORANG LAIN - Rumah Zakat
Rumah Zakat

JANGAN MERENDAHKAN ORANG LAIN

Oleh Eka Purwitasari | 9/26/2023, 3:14:28 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

Dewasa ini bullying atau perundungan tak hanya terjadi di dunia nyata, akan tetapi juga ramai di dunia maya khususnya di media sosial. Ya, kata-kata yang pedas dan menyakitkan tak hanya secara langsung meluncur melalui lidah, tapi juga bisa menggunakan jari. Smartphone atau gawai dijadikan tempat merundung orang lain melalui tulisan. Baik secara langsung di dunia nyata atau di dunia maya sama-sama perbuatan yang tercela. Tak hanya itu, efek buruk yang ditimbulkan dari perundungan ini bisa berjangka panjang dan menimbulkan trauma tersendiri.

Mengejek, merendahkan, dan merundung ternyata tak hanya karena perbedaan status sosial saja, akan tetapi merambah pada senioritas perbedaan jenjang jabatan atau usia, perbedaan harta, bahkan berkaitan dengan fisik yang mengarah kepada rasisme.

Baca Juga: Apa Itu Zakat Akhir Tahun?

Menurut Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, yang dimaksud merendahkan orang lain itu tidak hanya membincangkan kekurangan orang lain saja. Namun, menertawakan dan tersenyum sinis kepada orang lain pun termasuk ke dalam sikap merendahkan.

Orang-orang yang suka merundung atau merendahkan orang lain biasanya menganggap diri mereka paling baik dan paling benar. Mereka melakukan perbuatan tercela tersebut hanya untuk kepuasan diri semata. Mereka tak segan menyudutkan dan meruntuhkan mental orang lain hanya untuk mengangkat status diri dengan kesombongan.

Padahal, Islam tak mengajarkan umatnya untuk menjadi manusia-manusia yang sombong dan berbangga diri. Islam malah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang santun, rendah hati, dan peduli terhadap sesama. Bahkan, Islam pun mengajarkan kita untuk menjaga lisan atau jari dalam berkata-kata.

Bisa Jadi Orang yang Direndahkan Lebih Mulia

Di dalam surah Al-Hujurat ayat 11, Allah Swt. memerintahkan kita untuk tidak merendahkan orang lain. Mengapa? Karena bisa jadi orang yang direndahkan kondisinya lebih baik dan mulia di mata Allah Swt. Dari ayat ini kita belajar untuk berkaca diri dan memperbanyak muhasabah. Berikut ayatnya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”

Sahabat, oleh karena itu janganlah merendahkan orang lain hanya karena perbedaan-perbedaan semata. Kita semestinya belajar untuk empati dan toleran terhadap orang lain. Selama perbedaan itu tidak bertentangan dengan aturan syariat, mengapa harus dipersoalkan? Seyogyanya kita memandang orang lain dengan rasa hormat dan santun. Mengapa? Karena sejatinya Allah Swt. tidak menilai rupa, fisik, dan hal-hal keduniawian yang melekat pada diri manusia. Allah Swt. hanya menilai ketakwaan yang melekat di dalam jiwa dan raga hamba-Nya.

Baca Juga: Zakat Solusi Mengentaskan Kemiskinan

“Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian.” (H.R. Muslim).

Sahabat, merendahkan orang lain bukanlah ciri muslim yang baik. Ciri muslim yang baik adalah menyayangi muslim lainnya. Di dalam hadits riwayat Imam Bukhari, Allah Swt. akan menyayangi hamba-Nya yang menyayangi saudara-saudara muslim lainnya. Dan salah satu cara kita menyayangi muslim yang lain adalah dengan ikut serta menyantuni kaum duafa yang sudah lansia. Sedekah yang kita berikan kepada mereka tentu akan sangat berarti. Tak hanya itu, sedekah kita pun bisa menguatkan tali persaudaraan sesama muslim. Sahabat bisa mengikuti tautan ini untuk bersedekah kepada lansia duafa melalui Rumah Zakat.

 


Selanjutnya

Related Posts :