Hari Perdamaian Dunia dalam Islam diperingati setiap tanggal 1 Januari, bertepatan dengan awal tahun baru Masehi. Momentum ini menjadi pengingat penting bagi seluruh umat manusia tentang nilai hidup damai, saling menghormati, dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Dalam ajaran Islam, perdamaian bukanlah konsep asing, melainkan inti dari misi kehadiran agama ini di muka bumi.
Islam hadir membawa pesan kasih sayang dan ketenteraman bagi seluruh alam, sebagaimana ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an dan teladan Rasulullah SAW.
Makna Hari Perdamaian Dunia dalam Islam
Islam berasal dari kata salaam yang berarti damai, selamat, dan sejahtera. Hal ini menunjukkan bahwa perdamaian adalah fondasi utama dalam ajaran Islam, baik dalam hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia, maupun lingkungan.
Allah SWT berfirman: “Dan Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (negeri perdamaian).” QS. Yunus: 25
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan hidup seorang Muslim adalah mewujudkan kedamaian lahir dan batin, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Rasulullah SAW sebagai Teladan Perdamaian
Sejarah mencatat Rasulullah SAW sebagai sosok pembawa perdamaian. Dalam berbagai situasi sulit, beliau lebih memilih jalan dialog, kesabaran, dan kebijaksanaan dibandingkan kekerasan. Salah satu contohnya adalah Perjanjian Hudaibiyah, yang menjadi bukti bahwa pendekatan damai justru membuka jalan dakwah yang lebih luas.
Teladan ini mengajarkan bahwa perdamaian bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan akhlak dan kedewasaan iman.
Pesan Hari Perdamaian Dunia bagi Umat Islam
Peringatan Hari Perdamaian Dunia dalam Islam mengingatkan umat Muslim agar senantiasa menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat yang beragam. Islam tidak membenarkan sikap ekstrem, kebencian, maupun permusuhan yang merusak tatanan sosial.
Nilai perdamaian dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui:
– Menjaga lisan dan perilaku
– Menghormati perbedaan
– Mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan konflik
– Menumbuhkan empati dan kepedulian sosial
Prinsip ini sejalan dengan ajaran Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin yang membawa manfaat bagi seluruh makhluk.
Perdamaian, Keadilan, dan Kepedulian Sosial
Perdamaian tidak hanya berarti ketiadaan konflik, tetapi juga hadirnya keadilan dan kesejahteraan. Islam mendorong umatnya untuk mengurangi kesenjangan sosial melalui zakat, infak, dan sedekah. Ketika kebutuhan dasar terpenuhi, potensi konflik pun dapat ditekan.
Upaya ini juga tercermin dalam berbagai program kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat yang dijalankan Rumah Zakat, sebagai ikhtiar nyata mewujudkan harmoni sosial dan persaudaraan kemanusiaan.
Refleksi Tahun 2025: Saatnya Menguatkan Peran Perdamaian
Memasuki tahun 2025, dunia masih menghadapi tantangan berupa konflik, ketimpangan, dan krisis kemanusiaan. Nilai Hari Perdamaian Dunia dalam Islam mengajak umat Muslim untuk memulai perubahan dari diri sendiri, lingkungan terdekat, hingga masyarakat luas.
Perdamaian dimulai dari hati yang bersih, iman yang kuat, serta tindakan nyata yang membawa manfaat bagi sesama.
Penutup
1 Januari 2025: Hari Perdamaian Dunia bukan sekadar peringatan global, tetapi momentum refleksi spiritual bagi umat Islam. Dengan meneladani Rasulullah SAW dan mengamalkan nilai Islam secara menyeluruh, setiap Muslim dapat berkontribusi menciptakan dunia yang damai, adil, dan berkeadaban.
Perdamaian bukan hanya harapan, melainkan amanah yang harus dijaga bersama.
Perdamaian tidak hanya lahir dari kata-kata, tetapi dari kepedulian yang diwujudkan dalam tindakan nyata. Di momen Hari Perdamaian Dunia, mari kita perkuat peran sebagai Muslim dengan menghadirkan manfaat bagi sesama.
Salurkan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui Rumah Zakat


