Setiap aktivitas seorang muslim sejatinya bisa bernilai ibadah, termasuk hal sederhana seperti makan dan minum. Rasulullah SAW telah memberikan teladan tentang adab yang bukan hanya mencerminkan rasa syukur kepada Allah SWT, tapi juga menjaga kesehatan, kebersihan, dan sopan santun dalam interaksi sosial.
Adab-adab ini tampak sepele, namun jika diamalkan, ternyata membawa keberkahan besar. Nah, artikel ini akan mengulas adab makan dan minum yang dicontohkan Rasulullah SAW, lengkap dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Adab Sebelum Makan dan Minum
Sebelum suapan pertama, Islam mengajarkan persiapan sederhana yang sarat makna.
- Mencuci tangan: Kebersihan menjadi kunci utama, karena tubuh yang bersih akan membawa makanan lebih sehat.
 - Membaca basmalah: Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah menyebut nama Allah. Jika ia lupa menyebut nama Allah di awalnya, maka hendaklah ia mengucapkan: بسم الله أوله وآخره (Bismillahi awwalahu wa akhirahu).” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) - Mengambil makanan yang dekat agar tidak terkesan serakah.
 - Menggunakan tangan kanan sebagai bentuk adab yang mulia.
 - Tidak makan atau minum sambil berdiri, kecuali darurat.
 
Adab-adab ini terlihat kecil, tapi bukankah kebiasaan baik memang selalu dimulai dari hal-hal kecil?
Baca Juga: Makanan dan Minuman di Surga Seperti Apa?
Adab Saat Makan dan Minum
Saat makanan sudah di depan mata, ada aturan sunnah yang membuat aktivitas sederhana ini lebih berkah.
- Makan dengan tiga jari: sesuai kebiasaan Rasulullah SAW.
 - Tidak meniup makanan atau minuman panas agar terhindar dari bahaya kesehatan.
 - Tidak mencela makanan: Rasulullah tidak pernah mencela makanan; jika beliau suka, beliau makan, jika tidak, beliau tinggalkan.
 - Makan secukupnya: Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang menegakkan tulang punggungnya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah) - Mengunyah perlahan hingga makanan halus.
 - Menjilati jari setelah makan, karena pada makanan tersisa ada keberkahan.
 - Minum sambil duduk dan tidak bernafas ke dalam wadah.
 
Menariknya, pola makan ini sejalan dengan gaya hidup sehat modern yang menekankan mindfulness dalam makan dan minum.
Adab Setelah Makan dan Minum
Selesai makan bukan berarti selesai pula adab yang harus dijaga. Ada kebiasaan Rasulullah SAW yang bisa jadi panduan.
- Membaca doa:
“Alhamdulillahilladzi ath’amana wasaqaana waja’alana minal muslimin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, minum, dan menjadikan kami bagian dari kaum muslimin). - Mendoakan tuan rumah sebagai wujud terima kasih.
 - Mencuci tangan dan berkumur agar kebersihan tetap terjaga.
 - Tidak langsung tidur setelah makan, untuk kesehatan pencernaan.
 - Tidak duduk berlama-lama kecuali bila diajak tuan rumah.
 - Tidak membawa pulang makanan tanpa izin, sebagai bentuk menjaga adab sosial.
 
Setiap langkah kecil ini mendidik diri agar selalu rendah hati, penuh syukur, dan menghargai sesama.
Baca Juga: Cara Makan Rasulullah Saw yang Bisa Kamu Ikuti
Kesimpulan
Jadi, adab makan dan minum yang diajarkan Rasulullah SAW bukan sekadar aturan etika, tapi jalan menuju keberkahan. Mulai dari sebelum makan, saat makan, hingga setelahnya, semuanya sarat makna yang menjaga kesehatan tubuh, membentuk akhlak mulia, sekaligus mengajarkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Jika adab ini diamalkan, seorang muslim tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga menciptakan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Betapa indahnya bila hal sederhana seperti makan dan minum pun bisa menjadi jalan menuju ridha Allah SWT.
Nah, Rumah Zakat hadir untuk menemani langkah kebaikan, termasuk dengan menyalurkan sedekah, zakat, dan infak yang bisa menjadi keberkahan, sebagaimana kita mencari keberkahan dalam setiap suapan yang mengikuti sunnah Rasulullah.


