Ada satu tempat yang selalu memberi ketenangan begitu langkah pertama menginjak lantainya, yaitu masjid. Dalam suasana sibuk sehari-hari, masjid sering menjadi ruang hening yang mengajak hati kembali pada Allah.
Namun, sebelum menikmati ketenangan itu, ada adab-adab yang perlu dijaga agar setiap kunjungan ke masjid membawa keberkahan, bukan sekadar rutinitas.
Banyak yang berpikir masuk masjid itu sederhana, tinggal buka sandal, masuk, lalu duduk. Padahal, ada rangkaian adab yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW agar setiap langkah menuju masjid terasa lebih bernilai.
Nah, di artikel ini Rumah Zakat akan membahas apa saja adab tersebut secara runtut dan mudah dipahami. Yuk, kita bahas satu per satu!
Persiapan Sebelum Masuk Masjid
Sebelum melangkah mendekati masjid, ada beberapa persiapan sederhana yang sering dianggap sepele, tetapi sangat dianjurkan.
Adab pertama dimulai dari niat. Niat yang ikhlas karena Allah akan mengubah kunjungan biasa menjadi ibadah. Setelah itu, berwudhu dari rumah lebih utama, karena wudhu adalah penyempurna persiapan menuju masjid. Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang berwudhu dari rumahnya lalu berjalan menuju masjid untuk menunaikan kewajiban…” (HR. Muslim)
Agar lebih pantas berada di rumah Allah, pakaian yang rapi dan bersih termasuk adab yang perlu dijaga. Bila memungkinkan, gunakan wewangian dan hindari makanan berbau tajam seperti bawang mentah. Lalu sebelum berangkat, dianjurkan membaca doa keluar rumah serta shalawat sebagai penjaga perjalanan menuju masjid.
Baca Juga: Apakah Wanita Haid Boleh Masuk Masjid? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Adab Ketika Mendekati Masjid
Begitu mulai mendekati masjid, adab berikutnya mulai berlaku. Semua dilakukan dengan tenang dan penuh penghormatan.
Salah satunya adalah berjalan dengan sikap tenang. Rasulullah SAW mengajarkan agar tidak tergesa-gesa saat menuju masjid. Ketika sampai di depan pintu, mendahulukan kaki kanan ketika melepas sandal juga menjadi adab kecil yang mencerminkan ketertiban. Sandal pun perlu dibersihkan bagian bawahnya sebelum dibawa masuk atau disimpan.
Sesampainya di dekat pintu masjid, dianjurkan mengucapkan salam agar didengar oleh jamaah yang berada di dalam. Setelah masuk, jangan langsung duduk. Ada sunnah melakukan shalat dua rakaat tahiyatul masjid sebagai bentuk penghormatan kepada rumah Allah sebelum memulai aktivitas lainnya.
Tata Cara Masuk Masjid
Untuk memasuki masjid dengan cara yang benar, ada adab khusus yang sangat dianjurkan.
Saat melangkah, dahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Ya Allah, bukakan pintu-pintu rahmat-Mu bagiku.”
Setelah masuk, shalat dua rakaat tahiyatul masjid dilakukan sebelum duduk, kecuali jika shalat wajib sedang berlangsung. Bila hendak shalat, mendekatlah ke arah sutrah untuk mencegah orang lewat di depan. Tempat duduk pun dipilih yang tidak mengganggu jamaah lain, adab ini sering terlihat sederhana, tetapi sangat menjaga kenyamanan bersama.
Sikap Saat Berada di Masjid
Setelah berada di dalam masjid, adab berikutnya berkaitan dengan sikap. Masjid adalah tempat ibadah, sehingga suasana ketenangan perlu dijaga.
Suarakan zikir, doa, dan tilawah dengan pelan agar tidak mengganggu orang lain. Begitu juga dengan obrolan, bukan berarti dilarang sepenuhnya, tetapi tetap dijaga agar tidak mengurangi kekhusyukan jamaah lain. Bila menemukan kotoran atau sampah kecil, membersihkannya termasuk sedekah yang berpahala.
Saat adzan berkumandang, jangan terburu-buru keluar. Rasulullah SAW melarang meninggalkan masjid ketika adzan diperdengarkan. Dan bila bertemu sesama muslim, memberi salam baik kepada yang dikenal maupun tidak dikenal adalah bagian dari sunnah yang sangat dianjurkan.
Hal-hal yang Harus Dihindari Saat di Masjid
Selain adab yang dianjurkan, ada pula larangan yang harus diperhatikan agar masjid tetap terjaga kehormatannya.
Beberapa larangan tersebut antara lain:
- Tidak melintas di depan orang yang sedang shalat.
- Tidak membawa bau tidak sedap yang bisa mengganggu jamaah lain.
- Tidak meninggikan suara sehingga mengganggu jamaah yang sedang shalat maupun membaca Al-Qur’an.
- Tidak menjadikan masjid sebagai tempat jual-beli.
- Tidak duduk sebelum tahiyatul masjid.
- Tidak membawa benda tajam tanpa pengaman.
- Tidak makan dan minum berlebihan di dalam masjid.
Larangan-larangan ini menggambarkan betapa masjid dihormati sebagai tempat ibadah, bukan tempat aktivitas duniawi.
Makna Menjaga Adab Saat di Masjid
Setiap adab yang dilakukan bukan sekadar aturan, melainkan bentuk penghormatan kepada rumah Allah. Karena itu, menjaga adab di masjid menjadi salah satu bentuk ketaatan yang sekaligus memperbaiki akhlak.
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa melintas di depan orang yang sedang shalat lebih berat dosanya dibanding menunggu empat puluh tahun daripada melakukannya.
Gambaran ini menunjukkan bahwa sikap di masjid bukan perkara ringan. Menjaga perhatian dan kelembutan sikap saat di masjid akan menambah pahala, menjaga kesucian, dan menumbuhkan rasa cinta kepada rumah Allah.
Ketika hati terbiasa memuliakan masjid, maka ibadah pun terasa lebih hidup. Dan inilah makna besar dari menjaga adab, bukan hanya aturan, tetapi adab itu sendiri yang membentuk karakter seorang muslim.
Baca Juga: Inilah Alasan Masjid Al-Aqsa Sangat Penting Bagi Umat Muslim
Kesimpulan
Jadi, masjid adalah tempat yang dimuliakan Allah, sehingga adab saat memasukinya perlu dijaga dengan sebaik-baiknya. Mulai dari persiapan niat, menjaga kebersihan diri, masuk dengan doa, hingga menghindari hal-hal yang dapat mengganggu jamaah. Semua adab ini bertujuan menjaga kemuliaan masjid sekaligus menambah keberkahan ibadah.
Dengan memahami adab-adab tersebut, setiap langkah menuju masjid terasa lebih bermakna. Dan sebagai bentuk kebaikan yang lebih luas, setiap muslim dapat terus menghidupkan nilai berbagi melalui Zakat, Sedekah, atau Donasi bersama Rumah Zakat agar keberkahan yang dirasakan tidak berhenti hanya pada diri sendiri.

