Dalam pernikahan Islam, kita sering mendengar istilah mahar. Tapi masih banyak yang bertanya: Apa itu mahar? Apakah harus mahal? Apakah mahar menentukan sahnya pernikahan?
Jika kamu sedang mempersiapkan pernikahan atau sekadar ingin memahami konsep ini untuk menambah wawasan seputar keislaman, artikel ini akan membahas tuntas makna mahar dalam Islam, fungsinya, dan apakah harus diberikan dalam jumlah besar.
Apa Itu Mahar?
Mahar (disebut juga shadaq) adalah pemberian wajib dari mempelai pria kepada mempelai wanita dalam akad nikah. Ini merupakan syarat sahnya pernikahan dan bentuk penghormatan kepada calon istri.
الصداق واجب على الزوج بمجرد تمام عقد الزواج، سواء سمي في العقد بمقدار معين من المال: كألف ليرة سورية مثلاُ، أو لم يسمِّ، حتى لو اتفق على نفيه، أو عدم تسميته، فالاتفاق باطل، والمهر لازم
Artinya: “Mahar hukumnya wajib bagi suami dengan sebab telah sempurnanya akad nikah, dengan kadar harta yang telah ditentukan, seperti 1000 lira Syiria, atau tidak disebutkan, bahkan jika kedua belah pihak sepakat untuk meniadakannya, atau tidak menyebutkannya, maka kesepakatan tersebut batal, dan mahar tetap wajib”. (Mustafa Al-Khin, Mustafa Al-Bugha, Ali Asy-Syibaji, al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab al-Imam as-Syafi’i, [Damaskus, Dar el-Qolam: 1979], halaman 75).
Baca Juga: Rumah Zakat Raih WTP 19 Kali Berturut-Turut
Apakah Mahar Harus Mahal?
Tidak. Mahar tidak harus mahal. Islam tidak menetapkan batas minimum atau maksimum untuk mahar, tapi harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1. Benda yang berharga (mempunyai nilai harga). Maka tidak sah jika mahar berupa sesuatu yang sedikit dan tidak ada harganya, seperti sebutir beras.
2. Benda suci yang bisa memberi manfaat. Maka tidak sah jika babi maupun khamr dijadikan mahar.
3. Mahar tidak boleh diambil dari sesuatu yang dighosob (mengambil hak milik orang lain secara paksa) Mahar bukan benda yang belum diketahui.
Contoh Mahar yang Pernah Diberikan Rasulullah Saw
Rasulullah ﷺ memberikan mahar hafalan Al-Qur’an, pakaian, dan peralatan rumah tangga sederhana kepada istri-istrinya.
Seorang sahabat bahkan menikah hanya dengan mengajarkan Al-Qur’an sebagai mahar (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya, nilai mahar bukan diukur dari mahalnya, tetapi dari keikhlasan, kesepakatan dan kesederhanaannya.
Baca Juga: Cara Cek Penyaluran Dana Zakat di Rumah Zakat
Zakat Online
Setelah seorang istri menerima mahar dalam bentuk uang atau emas, ia berhak penuh atas harta itu. Dan jika mahar itu cukup besar dan tersimpan selama satu tahun, maka zakat mal bisa menjadi kewajiban baru baginya.
Rumah Zakat sebagai lembaga amil zakat, menerima pembayaran zakat secara online melalui link berikut ini, www.rumahzakat.org/zakat .