Banjir bisa datang tiba-tiba dan membuat siapa pun panik, terutama jika terjadi saat malam hari atau ketika keluarga sedang beraktivitas di rumah. Karena itu, setiap keluarga perlu memahami apa yang harus dilakukan saat banjir agar tetap aman dan bisa mengambil keputusan dengan cepat. Pengetahuan dasar mengenai keselamatan ini sangat penting, terutama di daerah rawan banjir seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Persiapan menghadapi banjir bukan hanya soal menyelamatkan diri, tetapi juga bagaimana melindungi dokumen penting, menjaga anak-anak tetap aman, dan memastikan alat komunikasi tetap berfungsi. Berikut panduan lengkap yang bisa membantu keluarga lebih siap menghadapi situasi darurat.
Pastikan Informasi dan Kondisi Lingkungan Terpantau
Saat curah hujan mulai tinggi atau air mulai naik, pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui kondisi sekitar. Pantau informasi resmi dari BPBD atau BMKG melalui radio, TV, atau media sosial. Jika sudah ada tanda-tanda air meningkat, segera siapkan tas siaga yang berisi dokumen penting, pakaian, obat-obatan, senter, dan air minum.
Matikan Aliran Listrik Ketika Air Mulai Masuk
Kesalahan yang paling berbahaya saat banjir adalah tetap menyalakan listrik. Begitu air mulai memasuki rumah, segera matikan aliran listrik dari MCB untuk mencegah korsleting atau tersetrum. Jika memungkinkan, pindahkan barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
Utamakan Evakuasi daripada Menjaga Barang
Keselamatan jiwa jauh lebih penting daripada harta benda. Jika petugas menyarankan evakuasi atau air sudah mencapai level berbahaya, jangan menunggu hingga terlalu tinggi. Segera evakuasi ke tempat aman seperti posko, kantor desa, atau rumah saudara yang tidak terdampak.
Bagi keluarga yang memiliki anak kecil atau lansia, evakuasi harus dilakukan lebih awal karena mobilitas mereka lebih lambat.
Hindari Berjalan di Air yang Mengalir Deras
Air banjir mungkin terlihat dangkal, tetapi arusnya dapat sangat kuat. Menghindari berjalan di air adalah cara terbaik mencegah terseret arus atau terjatuh karena lubang yang tidak terlihat. Jika terpaksa menyeberang, gunakan tongkat untuk memastikan pijakan aman.
Jaga Kebersihan untuk Mencegah Penyakit
Banjir membawa banyak bakteri dan zat berbahaya. Karena itu, setelah banjir surut, pastikan untuk mencuci tangan, membersihkan makanan dengan baik, dan hindari mengonsumsi makanan yang terkena air banjir. Air bersih juga harus disaring atau dimasak sebelum diminum.
Setelah Banjir Surut, Periksa Rumah dengan Hati-Hati
Setelah air benar-benar surut, jangan langsung masuk rumah tanpa pengecekan. Pastikan tidak ada kabel listrik terbuka, struktur bangunan retak, atau benda berbahaya tertinggal di lantai. Bila perlu, mintalah bantuan petugas atau relawan untuk memastikan rumah aman dihuni kembali.
Tingkatkan Kesiapsiagaan untuk Kejadian Berikutnya
Banjir bukanlah kejadian sekali datang. Di daerah rawan, siklus banjir bisa terulang setiap tahun. Karena itu, keluarga perlu membuat rencana darurat:
– Tempat evakuasi terdekat,
– Jalur evakuasi tercepat,
– Barang yang harus disiapkan,
– Dan siapa yang bertanggung jawab membawa apa.
Dengan persiapan ini, keluarga akan lebih siap menghadapi kemungkinan banjir berikutnya.
Saat Banjir Menjadi Ujian, Bantuan Kecil dari Kita Bisa Menyelamatkan Banyak Keluarga
Banjir tidak hanya merusak rumah, tetapi juga menghilangkan mata pencaharian, kebutuhan sehari-hari, dan rasa aman keluarga. Di sinilah solidaritas kita menjadi sangat berarti.
Ayo salurkan sedekah terbaik melalui Rumah Zakat untuk membantu penyintas banjir di berbagai daerah Indonesia.


