Aceh Utara, 10 Desember 2025 – Banjir yang melanda Geudumbak, Kecamatan Langkahan, menyebabkan ratusan warga mengungsi dan kehilangan akses air bersih. Sejak air mulai merendam pemukiman, sumur warga terendam dan suplai air terputus. Karena itu, para pengungsi termasuk anak-anak, ibu-ibu, dan lansia mulai kesulitan mendapatkan air layak konsumsi. Situasi ini tentu meningkatkan risiko dehidrasi dan penyakit berbasis air.
Untuk menjawab kebutuhan mendesak ini, Rumah Zakat segera menyalurkan 100 galon air minum. Tim relawan, termasuk Pak Jalal dan rekan-rekan, menembus akses jalan yang licin dan tergenang. Meskipun kondisi medan cukup menyulitkan, mereka tetap berupaya memastikan air minum sampai ke titik pengungsian.
Setibanya di lokasi, para pengungsi menyambut bantuan ini dengan penuh haru. Mereka telah lama menunggu hadirnya bantuan air bersih karena pasokan sebelumnya terputus.
Perwakilan relawan, Jalal, menyampaikan bahwa air bersih adalah kebutuhan paling penting dalam keadaan darurat. Ia berharap kehadiran bantuan ini bisa menjadi penyegar dan penyelamat bagi warga yang sedang berjuang di tengah bencana.
“Kami tidak bisa tinggal diam melihat saudara-saudara kita berjuang tanpa air bersih. Dalam kondisi darurat, seteguk air bisa menjadi penyelamat. Semoga bantuan ini memberikan tenaga baru bagi para pengungsi hingga kondisi kembali pulih.”
Komitmen Rumah Zakat di Garis Depan
Hingga saat ini tim relawan masih berada di lapangan untuk memastikan distribusi air merata. Selain itu, tim juga terus memberikan pendampingan bagi warga yang masih menetap di lokasi pengungsian. Rumah Zakat berkomitmen untuk terus hadir di garis depan, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di tengah bencana.
Sahabat, yuk terus peduli dan berbagi bersama Rumah Zakat.
Newsroom
Muhammad Rizal Rahman
