Manado, 11 Oktober 2025 — Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Rumah Zakat terus berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), keduanya menyalurkan bantuan kepada keluarga berisiko stunting di Kelurahan Pandu, Kota Manado.
Suasana haru dan penuh harapan menyelimuti penyerahan bantuan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd. Bantuan diberikan kepada keluarga Alfaiz Tengi, bayi berusia 11 bulan yang termasuk kategori risiko stunting.
Melalui program GENTING, keluarga penerima manfaat memperoleh bantuan makanan bergizi tinggi protein senilai Rp105.000 setiap minggu selama enam bulan. Selain itu, ada juga bantuan non-nutrisi berupa perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pembuatan jamban sehat senilai Rp30 juta.
Bantuan gizi berasal dari kolaborasi BKKBN Provinsi Sulawesi Utara bersama Rumah Zakat. Sementara itu, dukungan non-nutrisi juga diberikan oleh Rumah Zakat sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan keluarga berisiko stunting.
Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menegaskan pentingnya kepedulian terhadap anak-anak yang mengalami stunting. “Melalui kegiatan GENTING, kita membantu anak bangsa. Anak stunting juga anak bangsa. Kita beruntung bisa tumbuh sehat, maka mari saling membantu mereka melalui gerakan ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa semangat GENTING mencerminkan kekuatan kolaborasi masyarakat dan lembaga sosial. Karena itu, upaya percepatan penurunan stunting dapat berjalan efektif bahkan tanpa menggunakan dana APBN.
Acara ini juga dihadiri oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Uni Kuslantasi, S.Ag, M.Psi, dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, dr. Jeanny Yola Winokan, MAP. Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Dukcapil dan KB Provinsi Sulawesi Utara, Christodharma Sondakh, SH, serta camat, lurah, dan tokoh masyarakat setempat.
Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut menjadi bukti kuat bahwa penurunan stunting memerlukan kolaborasi lintas sektor. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan lebih banyak keluarga berisiko stunting yang bisa tertolong.
Kunjungan ke Keluarga Risiko Stunting di Minahasa Utara
Sebelum menuju Manado, Menteri Wihaji juga mengunjungi Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara. Di sana, beliau menyerahkan bantuan kepada keluarga Yitro G. Kapugu, anak berusia 1 tahun 8 bulan yang juga berisiko stunting.
Sama seperti di Manado, bantuan yang diberikan meliputi dukungan nutrisi dan perbaikan rumah tidak layak huni. Dengan adanya bantuan ini, keluarga diharapkan dapat memperbaiki kondisi gizi anak dan hidup di lingkungan yang lebih sehat.
Wujud Nyata Kolaborasi untuk Indonesia Bebas Stunting
Melalui kolaborasi BKKBN bersama Rumah Zakat, gerakan GENTING menjadi bukti nyata bahwa penurunan stunting bisa dilakukan melalui gotong royong. Tidak hanya fokus pada gizi anak, program ini juga menyentuh perbaikan lingkungan, edukasi keluarga, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Rumah Zakat berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam program keluarga sehat dan mendukung target nasional Indonesia Bebas Stunting 2030. Dengan sinergi yang kuat, setiap langkah kecil akan membawa perubahan besar bagi masa depan anak-anak Indonesia
Yuk, terus peduli dan berbagi bersama Rumah Zakat
Newsroom
Muhammad Rizal Rahman