Menjelang akhir tahun, para pengusaha dan pedagang biasanya mulai menata ulang laporan keuangan. Di momen ini, penting juga untuk menghitung zakat perdagangan sebagai bentuk penyucian harta. Selain menjadi kewajiban, zakat juga membuka pintu keberkahan dalam usaha.
Baca juga : Ada Zakat Akhir Tahun? Ini Penjelasan dan Cara Menghitungnya!
Pengertian Zakat Perdagangan
Zakat perdagangan adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari harta yang digunakan dalam aktivitas jual beli dengan tujuan memperoleh keuntungan. Ini bisa berupa modal usaha, stok barang, maupun kas yang berputar selama satu tahun.
Allah SWT berfirman: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” QS. At-Taubah: 103
Syarat yang Perlu Dipenuhi
Sebelum menghitung, pastikan usaha memenuhi beberapa syarat berikut:
1. Usaha dimiliki secara penuh dan dijalankan untuk berdagang.
2. Telah mencapai haul, yaitu satu tahun kepemilikan.
3. Nilainya setara dengan 85 gram emas atau lebih.
4. Tidak terikat utang yang mengurangi nilai total kekayaan.
Rumus Menghitung Zakat Perdagangan
Untuk memudahkan, gunakan rumus berikut:
(Aset usaha + kas + piutang) – utang jangka pendek = total bersih
Zakat = total bersih × 2,5%
Contoh: Jika total kekayaan usaha setelah dikurangi utang adalah Rp200 juta, maka zakatnya sebesar: Rp200.000.000 × 2,5% = Rp5.000.000
Jumlah ini bisa disalurkan langsung melalui lembaga amil zakat terpercaya.
Kapan Waktu yang Tepat?
Zakat perdagangan sebaiknya dikeluarkan setelah usaha berjalan selama setahun atau di akhir tahun keuangan. Dengan begitu, perhitungan keuangan dan kewajiban zakat bisa dilakukan bersamaan secara lebih efisien.
Menyalurkan Zakat dengan Amanah
Agar penyalurannya tepat sasaran, kamu bisa menunaikan zakat melalui lembaga tepercaya seperti Rumah Zakat. Zakat yang disalurkan akan membantu banyak penerima manfaat, mulai dari pelaku usaha kecil, petani, hingga keluarga prasejahtera agar lebih mandiri.
Baca juga : Akhir Tahun, Saatnya Perusahaan Bayar Zakat: Begini Cara Hitungnya!
Penutup
Menghitung zakat perdagangan di akhir tahun bukan sekadar kewajiban, tapi juga bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah Allah limpahkan. Mari jadikan zakat sebagai langkah awal menuju keberkahan dan keberdayaan ekonomi umat.


