Dampak Fatherless terhadap Anak dan Solusi dalam Perspektif Islam

oleh | Okt 9, 2025 | Inspirasi

Fenomena fatherless atau ketiadaan figur ayah kini semakin sering terjadi di berbagai keluarga modern. Dalam konteks ini, fatherless bukan hanya berarti anak kehilangan ayah karena meninggal dunia, tapi juga karena sang ayah hadir secara fisik namun absen secara emosional dan spiritual. Dalam Islam, peran ayah sangat penting bukan sekadar pencari nafkah, tetapi juga sebagai pemimpin, pendidik, dan pelindung keluarga.

Baca juga : Agar Anak Tidak Fatherless, Ini Kiat-Kiat yang Bisa Dilakukan

Dampak Fatherless terhadap Anak

1. Kehilangan Panutan dan Arah Hidup
Anak yang tumbuh tanpa bimbingan ayah cenderung kesulitan memahami tanggung jawab, kedisiplinan, dan nilai kepemimpinan. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” HR. Bukhari dan Muslim

Tanpa teladan seorang ayah, anak sering kali mencari sosok pengganti di luar rumah yang bisa jadi tidak memberikan pengaruh positif.

2. Gangguan Emosi dan Percaya Diri
Riset psikologi menunjukkan bahwa anak fatherless lebih berisiko mengalami kecemasan, sulit percaya diri, bahkan depresi. Dalam Islam, kasih sayang dan perhatian ayah adalah bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual, sebagaimana perintah Allah: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” QS. At-Tahrim: 6

3. Pola Relasi yang Tidak Sehat
Ketidakhadiran figur ayah bisa memengaruhi cara anak berinteraksi dan membangun relasi. Anak laki-laki bisa kehilangan arah dalam peran kepemimpinan, sedangkan anak perempuan bisa mengalami kesulitan memahami makna kasih sayang dan batas hubungan lawan jenis.

    Solusi Fatherless dalam Perspektif Islam

    Islam menempatkan keluarga sebagai pondasi utama pembentukan akhlak dan keseimbangan jiwa. Berikut langkah-langkah yang diajarkan Islam untuk mengatasi dan mencegah fenomena fatherless:

    – Ayah sebagai teladan spiritual. Jadilah imam dalam keluarga, bukan hanya dalam shalat, tapi juga dalam akhlak dan doa.

    – Libatkan anak dalam aktivitas ibadah. Rasulullah SAW sering melibatkan anak-anak dalam majelis, memberi mereka kasih sayang dan perhatian penuh.

    – Perkuat komunikasi dan waktu bersama. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang lembut terhadap anak-anaknya, ini contoh nyata kepemimpinan yang penuh kasih.

    – Peran masyarakat dan lembaga. Rumah Zakat dan berbagai lembaga sosial Islam berupaya menghadirkan dukungan moral dan spiritual bagi keluarga yang kehilangan figur ayah melalui program pendidikan, pemberdayaan, dan bantuan sosial.

    Baca juga : Luar Biasa! Inilah Peran Ayah dalam Keluarga

    Kesimpulan

    Fenomena fatherless bukan sekadar isu sosial, tapi juga tantangan spiritual. Islam mengingatkan pentingnya kehadiran ayah sebagai penjaga akhlak dan keseimbangan jiwa anak. Dengan menumbuhkan kembali keteladanan dan kasih sayang dalam keluarga, kita sedang menyiapkan generasi kuat yang berakhlak mulia.

    Tidak semua anak beruntung tumbuh dengan bimbingan seorang ayah. Yuk, bantu mereka tetap kuat melalui program pemberdayaan anak dan keluarga dari Rumah Zakat.

    Kalkulator Zakat

    Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

    Donatur Care

    Silakan cek riwayat donasi Anda disini

    Link Terkait