Momen khatam Al-Qur’an selalu menjadi waktu yang penuh haru dan syukur. Setelah melewati lembar demi lembar ayat Allah SWT, seseorang akhirnya tiba di penghujung bacaan.
Ada rasa bahagia, tapi juga kerendahan hati, karena yang dilalui bukan sekadar bacaan, melainkan perjalanan yang menuntun jiwa semakin dekat pada Allah SWT.
Tak heran, umat Islam sejak dulu selalu merayakan momen khatam dengan doa khusus. Doa ini bukan hanya penutup, tetapi juga bentuk harapan agar Al-Qur’an benar-benar menjadi cahaya kehidupan, bukan sekadar bacaan.
Nah, di artikel ini, Rumah Zakat akan membahas tentang doa khatam Al-Qur’an lengkap beserta adab dan maknanya agar momen ini menjadi lebih bermakna.
Doa Khatam Al-Qur’an
Sebelum membaca doa, mari renungkan sejenak, apa makna khatam bagi seorang Muslim? Khatam bukan sekadar menyelesaikan bacaan dari surah Al-Fatihah hingga An-Naas.
Lebih dari itu, khatam berarti menuntaskan perjalanan ruhani bersama firman Allah SWT yang menuntun setiap langkah kehidupan.
Doa khatam Al-Qur’an biasanya berisi permohonan agar Allah SWT menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber cahaya, petunjuk, dan penolong di dunia maupun akhirat.
Arab
اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْقُرْآنِ، وَأَكْرِمْنَا بِكَرَامَةِ الْقُرْآنِ، وَشَرِّفْنَا بِشَرَفِ الْقُرْآنِ، وَأَلْبِسْنَا بِخِلْعَةِ الْقُرْآنِ، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ الْقُرْآنِ، وَأَعِذْنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ بِحُرْمَةِ الْقُرْآنِ، وَارْزُقْنَا بِكُلِّ حَرْفٍ مِنْهُ حَلَاوَةً، وَبِكُلِّ جُزْءٍ مِنْهُ جَزَاءً، وَبِكُلِّ سُورَةٍ سَعَادَةً، وَبِكُلِّ آيَةٍ عَظَمَةً، وَبِكُلِّ كَلِمَةٍ كَرَامَةً، وَبِكُلِّ حَرْفٍ نُورًا.
Latin
Allahumma zayyin-nā bi zīnati al-Qur’ān, wa akrimnā bi karāmati al-Qur’ān, wa syarrifnā bi syarafi al-Qur’ān, wa albishnā bi khil‘ati al-Qur’ān, wa adkhilnā al-jannata bisyafā‘ati al-Qur’ān, wa a‘idznā min kulli balā’id-dunyā wa ‘adzābil-ākhirah bihurmati al-Qur’ān, warzuqnā bikulli harfin minhu ḥalāwah, wa bikulli juz’in minhu jazā’an, wa bikulli sūratin sa‘ādah, wa bikulli āyatin ‘azhamah, wa bikulli kalimatin karāmah, wa bikulli harfin nūrā.
Artinya
“Ya Allah, hiasilah kami dengan keindahan Al-Qur’an, muliakanlah kami dengan kemuliaan Al-Qur’an, dan hormatilah kami dengan kehormatan Al-Qur’an. Pakaikanlah kepada kami pakaian Al-Qur’an. Masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafaat Al-Qur’an. Lindungilah kami dari segala bencana dunia dan siksa akhirat dengan keagungan Al-Qur’an. Berilah kami kelezatan pada setiap hurufnya, pahala pada setiap juznya, kebahagiaan pada setiap suratnya, keagungan pada setiap ayatnya, kemuliaan pada setiap katanya, dan cahaya pada setiap hurufnya.”
Doa ini mengandung pesan mendalam, bahwa Al-Qur’an bukan hanya dibaca, tetapi dihayati, dijadikan panduan, dan dirasakan kemanisannya di setiap huruf.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Ini Dia Adab-Adab Membaca Al-Quran
Alternatif Doa Lain yang Bisa Dibaca Juga
Selain doa utama di atas, ada juga doa-doa tambahan yang dianjurkan untuk dibaca setelah khatam. Biasanya berupa permohonan agar Al-Qur’an menjadi penerang hati dan penuntun di setiap langkah.
Sebagian ulama juga menambahkan doa agar pembaca diberi kekuatan untuk terus menjaga amalan membaca dan mengamalkan Al-Qur’an setiap hari.
Salah satu doa yang sering dibaca:
اللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجَلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي
“Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku, penghapus kesedihanku, dan penghilang kegelisahanku.”
(HR. Ahmad)
Doa ini mengingatkan betapa Al-Qur’an bukan sekadar bacaan spiritual, tapi juga obat bagi hati yang gelisah. Setiap hurufnya menyimpan ketenangan yang menentramkan.
Adab dan Sunnah Ketika Khatam
Momen khatam Al-Qur’an juga memiliki adab dan sunnah tersendiri. Rasulullah SAW menganjurkan agar umatnya membaca Al-Qur’an dengan tartil, perlahan, penuh penghayatan, dan disertai makna.
Beberapa adab yang bisa dilakukan antara lain:
- Membaca dengan khusyuk dan menghadirkan niat tulus karena Allah SWT.
- Mengucap syukur atas kesempatan menyelesaikan bacaan.
- Mengadakan doa bersama atau majlis khatam sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.
- Memohon ampunan, rahmat, serta keberkahan untuk diri sendiri dan seluruh umat Islam.
Menariknya, beberapa ulama salaf juga memiliki tradisi mengundang keluarga dan tetangga ketika khatam sebagai ungkapan rasa syukur. Sebab, selain doa pribadi, keberkahan Al-Qur’an juga bisa dirasakan bersama.
Baca Juga: Wajib Tahu! 7 Tips Parenting Agar Anak Berperilaku Al-Quran
Kesimpulan
Jadi, khatam Al-Qur’an bukan sekadar menuntaskan lembar terakhir mushaf, tetapi menandai babak baru dalam perjalanan iman. Setiap huruf yang dibaca menjadi saksi ketaatan, setiap doa yang terucap menjadi bekal menuju ridha Allah SWT.
Maka dari itu, membaca doa khatam Al-Qur’an menjadi cara indah untuk menutup amalan sekaligus membuka pintu keberkahan baru. Semoga setiap bacaan kita diterima, setiap ayatnya menuntun, dan setiap maknanya membimbing kehidupan agar semakin dekat kepada-Nya.
Dan bila ingin menutup momen khatam dengan wujud nyata berbagi kebaikan, Rumah Zakat mengajak untuk menyalurkan sedekah atau donasi. Karena hasil dari sedekah itu akan menjadi pahala yang terus mengalir, insya Allah.

