Berbicara di depan banyak orang sering kali menjadi tantangan. Rasa gugup, kata-kata yang tersendat, atau takut salah ucap bisa membuat pesan tidak tersampaikan dengan baik. Dalam Islam, ada doa yang sangat masyhur untuk memohon kelancaran bicara, yaitu doa Nabi Musa. Doa ini kerap diamalkan sebelum presentasi, pidato, wawancara, maupun saat berdakwah.
Doa Nabi Musa bukan sekadar rangkaian kata, tetapi permohonan tulus agar Allah SWT memudahkan lisan dan hati dalam menyampaikan kebenaran.
Baca juga : Doa Keselamatan: Lafal Arab, Latin dan Artinya
Kisah Nabi Musa dan Permohonan Kelancaran Bicara
Doa Nabi Musa ini terdapat dalam Al-Qur’an ketika beliau mendapat perintah untuk berdakwah kepada Fir’aun. Nabi Musa menyadari keterbatasan dirinya dalam berbicara, sehingga beliau memohon pertolongan langsung kepada Allah SWT.
Allah SWT mengabadikan doa tersebut dalam firman-Nya:
“Rabbi ishrah li shadri, wa yassir li amri, wahlul ‘uqdatan min lisani, yafqahu qawli.” QS. Thaha: 25–28
Doa ini menjadi bukti bahwa bahkan seorang nabi pun memohon pertolongan Allah ketika menghadapi tugas besar yang membutuhkan komunikasi yang baik.
Bacaan Doa Nabi Musa untuk Kelancaran Bicara
Berikut bacaan doa Nabi Musa yang bisa diamalkan:
Arab:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيۙ
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيۙ
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيۙ
يَفْقَهُوا قَوْلِيۙ
Latin: Rabbi ishrah li shadri, wa yassir li amri, wahlul ‘uqdatan min lisani, yafqahu qawli.
Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka memahami perkataanku.”
Makna Doa Nabi Musa dalam Kehidupan Sehari-hari
Doa Nabi Musa mengandung makna yang sangat dalam. Pertama, permohonan agar dada dilapangkan menunjukkan pentingnya ketenangan hati sebelum berbicara. Kedua, meminta kemudahan urusan menandakan harapan agar proses komunikasi berjalan lancar. Ketiga, permohonan agar lidah tidak kaku menegaskan bahwa kelancaran bicara datang dari pertolongan Allah SWT.
Dengan memahami maknanya, doa ini tidak hanya dibaca, tetapi juga dihayati.
Kapan Waktu Terbaik Mengamalkan Doa Nabi Musa?
Doa Nabi Musa dapat diamalkan kapan saja, terutama:
– Sebelum presentasi atau pidato
– Saat wawancara kerja
– Ketika menyampaikan pendapat di forum
– Sebelum berdakwah atau mengajar
– Saat merasa gugup berbicara di depan orang lain
Oleh karena itu, menjadikan doa ini sebagai amalan rutin akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan ketenangan.
Ikhtiar Lahir dan Batin Agar Bicara Lebih Lancar
Selain membaca doa Nabi Musa, kelancaran bicara juga perlu diiringi dengan ikhtiar. Misalnya, mempersiapkan materi dengan baik, berlatih berbicara, serta menjaga niat agar apa yang disampaikan membawa manfaat.
Dengan memadukan doa dan usaha, seorang Muslim dapat menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan penuh keberkahan.
Baca juga : Bacaan Doa Ketika Mimpi Buruk
Kesimpulan
Doa Nabi Musa untuk kelancaran bicara adalah amalan yang sangat dianjurkan bagi siapa pun yang ingin berbicara dengan tenang dan jelas. Doa ini mengajarkan bahwa kelancaran komunikasi bukan hanya soal kemampuan, tetapi juga pertolongan Allah SWT. Dengan mengamalkannya secara rutin, presentasi dan penyampaian pesan insyaAllah akan dimudahkan.
Ayo Awali Setiap Ikhtiar dengan Kebaikan
Selain berdoa, mari sempurnakan ikhtiar kita dengan berbagi kepada sesama. Melalui Rumah Zakat, kamu bisa menyalurkan zakat, infak, dan sedekah sebagai wujud syukur dan harapan agar setiap urusan dimudahkan oleh Allah SWT.


