Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak lepas dari ujian, baik berupa sakit fisik maupun gangguan batin. Ada kalanya tubuh terasa lemah tanpa sebab, pikiran mudah gelisah, atau hati terasa berat tanpa alasan yang jelas.
Di saat seperti itulah, Islam mengajarkan sebuah cara penyembuhan yang tidak hanya menenangkan tubuh, tetapi juga menentramkan jiwa, yaitu dengan ruqyah diri sendiri.
Ruqyah bukan sekadar bacaan, melainkan bentuk doa dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari segala hal yang tak terlihat. Rasulullah SAW pun mencontohkan amalan ini, menjadikannya bagian dari sunnah yang bisa dilakukan oleh setiap muslim.
Menariknya, semua bacaan dalam ruqyah berasal dari ayat Al-Qur’an dan doa-doa yang diajarkan Nabi, sehingga setiap kalimatnya sarat keberkahan.
Nah, di artikel ini, Rumah Zakat akan membahas lebih lanjut mengenai ruqyah diri sendiri, mulai dari hukumnya, bacaan yang disunnahkan, hingga tata cara pelaksanaannya agar bisa diamalkan dengan benar di rumah.
Hukum dan Keutamaan Ruqyah Diri Sendiri
Sebelum membahas lebih dalam, penting memahami dulu bahwa ruqyah diri sendiri merupakan amalan yang diperbolehkan dan bahkan dianjurkan dalam Islam.
Rasulullah SAW dan para sahabat kerap melakukannya untuk memohon perlindungan dan kesembuhan dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“Barang siapa di antara kalian yang mampu meruqyah dirinya sendiri, maka lakukanlah.”
(HR. Muslim)
Ruqyah syar’iyyah ini berbeda jauh dari praktik-praktik mistik. Ia murni bersumber dari Al-Qur’an dan doa yang shahih. Segala kesembuhan datang hanya dari Allah SWT, sementara ruqyah hanyalah wasilah (perantara) yang diperintahkan syariat.
Lebih dari itu, amalan ini memiliki keutamaan yang besar. Selain menjadi bentuk ikhtiar penyembuhan, ruqyah juga berfungsi sebagai perlindungan dari gangguan jin, sihir, serta penyakit batin.
Rasulullah SAW sendiri mencontohkan membacakan Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (mu’awwidzat) untuk dirinya sebelum tidur, lalu meniup tangannya dan mengusapkannya ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Doa untuk Orang Sakit yang Perlu Diketahui
Bacaan Ruqyah Diri Sendiri (Afdholu Ruqyah)
Setelah memahami keutamaannya, pertanyaan berikutnya, apa saja bacaan yang disunnahkan dalam ruqyah diri sendiri? Secara umum, bacaan ruqyah berisi ayat-ayat Al-Qur’an, doa, serta kalimat zikir yang mengandung permohonan perlindungan dan kesembuhan.
Beberapa bacaan utama yang bisa diamalkan antara lain:
- Ta’awudz (أعوذ بالله من الشيطان الرجيم) – sebagai bentuk perlindungan dari godaan setan.
- Basmallah (بسم الله الرحمن الرحيم) – memulai segala sesuatu dengan nama Allah SWT.
- Istighfar (أستغفر الله) – memohon ampunan atas dosa-dosa.
- Surat-surat utama:- Al-Fatihah – disebut sebagai asy-syifaa’ (penyembuh).
- Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255).
- Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas – tiga surat pelindung diri.
 
Selain itu, Nabi SAW juga mengajarkan doa ruqyah yang shahih berikut:
اللهم رب الناس أذهب البلاء واشف أنت الشافي لا شفاء إلا شفاؤك شفاء لا يغادر سقما
“Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah kepedihan dan sembuhkanlah. Engkaulah Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bacaan-bacaan ini dapat diamalkan setiap hari, terutama saat merasa tidak tenang, sakit, atau ingin memperkuat perlindungan diri dari hal-hal ghaib yang mungkin tak terlihat.
Doa Ruqyah Shahih dari Sunnah Nabi SAW
Menariknya, hampir semua doa ruqyah berasal dari praktik yang langsung dicontohkan Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan betapa dekatnya beliau dengan Allah SWT dalam setiap urusan, bahkan dalam hal penyembuhan diri.
Rasulullah SAW kerap membaca mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) sebelum tidur, meniup ke telapak tangan, lalu mengusap ke seluruh tubuh. Selain itu, beliau juga membaca Al-Fatihah untuk kesembuhan orang yang sakit, dan hasilnya, dengan izin Allah SWT , orang tersebut pun sembuh.
Amalan ini tidak hanya menjadi bukti kekuatan doa, tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap bacaan dari Al-Qur’an memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa. Tak heran, para ulama menyebut ruqyah sebagai salah satu bentuk terapi ruhani paling murni yang berasal langsung dari sunnah Nabi SAW.
Baca Juga: Tips Sehat Ala Rasulullah: Gaya Hidup Islami untuk Kesehatan Optimal
Tata Cara Praktis Ruqyah Diri Sendiri
Bagaimana cara melakukannya dengan benar? Berikut panduan praktis yang bisa diikuti di rumah:
- Berwudhu terlebih dahulu agar dalam keadaan suci.
- Duduk dengan tenang, menghadap kiblat jika memungkinkan.
- Baca istighfar dan ta’awudz sebagai pembuka perlindungan.
- Lanjutkan dengan surat dan doa ruqyah seperti Al-Fatihah, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
- Ulangi setiap bacaan sebanyak satu hingga tiga kali.
- Tiupkan perlahan ke telapak tangan, lalu usapkan ke seluruh tubuh, mulai dari kepala, wajah, hingga kaki.
- Boleh menambahkan ruqyah audio/murotal sebagai pendamping jika ingin suasana lebih khusyuk.
- Luruskan niat dan yakin bahwa kesembuhan hanya dari Allah SWT.
Tata cara ini sederhana, tetapi efeknya luar biasa bila dilakukan dengan keyakinan yang penuh. Banyak umat muslim yang merasakan ketenangan dan kesembuhan setelah rutin mengamalkannya.
Kesimpulan
Jadi, ruqyah diri sendiri sesuai sunnah bukan hanya bentuk doa, tetapi juga cara menguatkan hubungan dengan Allah SWT. Melalui bacaan Al-Qur’an dan doa yang diajarkan Rasulullah SAW, seorang muslim dapat melindungi diri dari penyakit, gangguan jin, dan rasa gelisah yang membebani hati.
Amalan ini menegaskan bahwa penyembuhan sejati datang dari Allah SWT semata, sedangkan ruqyah hanyalah jalan menuju kesembuhan yang penuh keberkahan. Semakin sering dilakukan dengan niat yang ikhlas, semakin besar pula manfaat spiritual yang akan dirasakan.
Sebagai penutup, jangan lupa untuk terus memperbanyak kebaikan. Melalui Rumah Zakat, setiap sedekah dan infak yang disalurkan menjadi bentuk ruqyah sosial, mengobati penderitaan sesama dan menebar manfaat bagi yang membutuhkan.


