Gaji naik tentu membawa kebahagiaan, tapi juga menambah tanggung jawab. Salah satunya adalah kewajiban zakat. Gaji naik apakah wajib zakat? Dalam Islam, zakat penghasilan termasuk ibadah wajib bagi Muslim yang sudah memenuhi syarat. Artikel ini membahas panduan praktis cara menghitung dan menunaikannya.
Baca juga : Siapa yang Wajib Membayar Zakat Penghasilan? Ini Penjelasannya
Apa Itu Zakat Penghasilan?
Zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari pendapatan seperti gaji, honorarium, atau bonus. Kenaikan gaji dapat memengaruhi kewajiban zakat karena penghasilan bertambah.
Syarat Wajib Zakat Penghasilan
Untuk menentukan apakah gaji naik wajib zakat, perhatikan syarat berikut:
1. Muslim dan Merdeka – Zakat hanya wajib bagi Muslim.
2. Mencapai Nisab – Penghasilan minimal setara 85 gram emas per tahun.
3. Haul atau Setiap Penerimaan – Zakat bisa dikeluarkan setiap kali menerima gaji bulanan.
Cara Menghitung Zakat Penghasilan
Contoh perhitungan:
– Nisab zakat penghasilan setara 85 gram emas x harga emas per gram.
– Besaran zakat: 2,5% dari penghasilan bersih (setelah kebutuhan pokok).
Waktu dan Cara Menunaikan Zakat
– Zakat dapat dibayarkan setiap bulan atau setahun sekali.
– Salurkan melalui lembaga resmi seperti Rumah Zakat
Tips Praktis
– Sisihkan 2,5% setiap kali gaji diterima.
– Gunakan kalkulator zakat online dari lembaga amil terpercaya.
– Bayarkan tepat waktu untuk keberkahan harta.
Baca juga : Seputar Zakat Tabungan: Kapan Harus Dibayar dan Bagaimana Menghitungnya?
Penutup
Kenaikan gaji adalah rezeki sekaligus ujian. Pastikan Anda menunaikan zakat agar harta menjadi berkah dan terjaga kesuciannya.
Sahabat, yuk tunaikan zakatmu segera melalui Rumah Zakat