Bagi yang menyayangi hewan peliharaan, khususnya kucing, mungkin pernah terpikirkan, bolehkah mensterilkan kucing menurut ajaran Islam
Perdebatan soal ini cukup sering terdengar, terutama di kalangan pecinta kucing yang juga ingin tetap mematuhi syariat.
Di sisi lain, banyak juga yang merasa bingung antara kasih sayang terhadap hewan dan hukum syariat yang harus diutamakan.
Menjawab pertanyaan ini tentu tidak bisa hanya berdasarkan pendapat pribadi atau tren semata. Harus dilihat dari sudut pandang Islam secara utuh.
Nah, di artikel kali ini Rumah Zakat akan membahasnya lebih lanjut dan mendalam. Yuk, simak terus!
Mencintai Hewan dalam Islam
Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, tetapi juga hubungan dengan sesama makhluk hidup, termasuk hewan.
Bahkan dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menyebutkan kisah tentang seseorang yang masuk surga karena memberi minum anjing kehausan, dan sebaliknya, ada pula yang diazab karena menyiksa seekor kucing.
Kasih sayang terhadap hewan bukan sebatas memberi makan atau tempat tinggal. Islam mengajarkan agar hewan diperlakukan sebagai makhluk yang juga punya hak hidup dan tidak boleh disakiti.
Dengan mencintai hewan, seseorang tidak hanya menunjukkan kelembutan hati, tapi juga memperlihatkan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Sterilisasi Kucing, Apa dan Mengapa Dilakukan?
Sebelum menilai boleh tidaknya dalam Islam, penting juga untuk memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan sterilisasi kucing.
Secara medis, ini adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk menghentikan kemampuan kucing berkembang biak.
Pada kucing jantan, biasanya dilakukan pengangkatan testis, sedangkan pada betina bisa berupa pengangkatan ovarium atau bahkan rahim.
Tujuan dari sterilisasi ini tidak lain untuk mengendalikan populasi, mencegah kehamilan tidak diinginkan, serta menjaga kesehatan hewan.
Banyak pemilik kucing juga melakukan sterilisasi agar peliharaannya tidak terlalu agresif atau sering kabur saat masa birahi.
Selain itu, beberapa penyakit seperti infeksi rahim atau kanker reproduksi juga dapat dicegah melalui prosedur ini.
Baca Juga: 5 Adab Muslim Terhadap Binatang
Hukum Sterilisasi Kucing Menurut Pandangan Islam
Nah, di bagian ini diskusinya mulai menarik. Ternyata, pandangan para ulama mengenai sterilisasi kucing tidak tunggal.
Ada beberapa pendapat yang bisa dijadikan rujukan, tergantung pada mazhab dan niat pelakunya.
Sebelum melangkah lebih jauh, berikut beberapa pandangan dari mazhab-mazhab fiqih dan ulama yang bisa menjadi acuan:
| Mazhab / Ulama | Pandangan |
|---|---|
| Mayoritas Ulama | Membolehkan sterilisasi jika untuk maslahat dan tanpa menyiksa. |
| Mazhab Hanafi & Maliki | Membolehkan dengan alasan manfaat untuk hewan dan manusia. |
| Mazhab Hambali | Membolehkan pada hewan tertentu, namun makruh untuk lainnya. |
| Mazhab Syafi’i | Haram jika tanpa maslahat; boleh jika demi mencegah penderitaan. |
| Buya Yahya | Membolehkan jika prosedurnya aman dan tidak menyiksa. |
| Ustadz Abdul Somad | Membolehkan pada kucing betina, tidak pada jantan. |
Jadi, selama tindakan ini dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, tidak menyebabkan penderitaan, dan ada tujuan jelas seperti mencegah kelahiran berlebihan atau menjaga kesehatan si kucing, maka banyak ulama memperbolehkannya.
Namun jika dilakukan semata-mata karena iseng, istri tidak suka kucing, atau sekadar ingin kucing tetap jinak, maka perlu dikaji ulang niatnya.
Kesimpulan
Jadi, sterilisasi kucing memang bukan perkara sepele dalam Islam, tapi juga bukan hal yang langsung dihukumi haram tanpa pertimbangan.
Islam menekankan niat dan tujuan. Jika dilakukan demi maslahat dan tidak menyiksa, maka ada banyak ulama yang memperbolehkannya.
Kasih sayang kepada kucing bisa tetap berjalan beriringan dengan ketakwaan, selama dilakukan dengan cara yang baik dan penuh tanggung jawab.
Merawat hewan peliharaan adalah amanah, dan setiap keputusan yang diambil harus berpijak pada kebaikan.
Jika memang sterilisasi bisa mencegah penderitaan dan menjaga kualitas hidup si kucing, maka ada jalan untuk melakukannya dalam koridor syariat.
Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.
