Dalam perjalanan spiritual, sering kali seseorang berharap doanya segera dikabulkan. Namun, ada satu sikap yang justru membuat doa terhalang, yaitu tergesa-gesa dalam berdoa atau disebut juga istijal.
Padahal, kesabaran adalah kunci utama dalam menyampaikan permohonan kepada Allah SWT.
Nah, di artikel kali ini Rumah Zakat akan membahas lebih lanjut tentang apa itu istijal dan bagaimana istijal bisa memengaruhi terkabulnya doa.
Apa Itu Istijal?
Istijal berasal dari bahasa Arab yang berarti terburu-buru atau tergesa-gesa. Dalam konteks doa, istijal merujuk pada sikap tidak sabar menunggu jawaban dari Allah SWT.
Biasanya, seseorang yang mengalami istijal akan mudah putus asa, merasa kecewa karena merasa doanya tak kunjung terkabul, lalu berhenti berdoa sama sekali.
Padahal, Islam sangat menekankan pentingnya sabar dan yakin dalam berdoa. Rasulullah SAW bersabda:
“Akan dikabulkan doa seseorang dari kalian selama tidak tergesa-gesa, yaitu berkata: ‘Aku telah berdoa, tetapi tidak dikabulkan untukku.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengapa Istijal Dilarang dan Bisa Jadi Penghalang Terkabulnya Doa?
Sikap tergesa-gesa bukan hanya mencerminkan kurangnya kesabaran, tetapi juga menunjukkan ketidakyakinan terhadap kekuasaan Allah SWT.
Ketika seseorang mulai meragukan janji-Nya, maka keimanan pun menjadi lemah. Hal inilah yang dapat menjadi penghalang terkabulnya doa.
Lebih dari itu, doa adalah bentuk ibadah yang membutuhkan keyakinan dan kerendahan hati.
Berhenti berdoa karena merasa lelah menunggu, berarti melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari kesabaran dalam berdoa.
Baca Juga: 7 Waktu Mustajab untuk Berdoa dalam Islam
Tanda-tanda Sikap Istijal dalam Diri
Kenali beberapa indikasi yang menunjukkan seseorang sedang mengalami istijal:
- Mudah putus asa ketika doa tak kunjung dikabulkan.
- Menghentikan doa karena merasa usahanya sia-sia.
- Mulai ragu dan mempertanyakan keadilan Allah.
- Tidak lagi konsisten dalam berdoa, bahkan menganggap doa tidak berguna.
Tanda-tanda ini sering kali muncul secara halus, namun jika dibiarkan, bisa menjauhkan diri dari rahmat Allah SWT.
Bagaimana Adab Berdoa yang Benar?
Agar terhindar dari sikap istijal, berikut beberapa adab yang bisa diterapkan:
- Bersabar dan istiqamah. Doa adalah ibadah jangka panjang, bukan permintaan instan.
- Berdoa dengan yakin dan khusyuk. Tanpa keraguan, karena Allah Maha Mendengar.
- Pilih waktu-waktu mustajab. Seperti sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, atau saat hujan turun.
- Hindari doa yang berisi permintaan maksiat. Allah SWT tidak mengabulkan doa yang mengandung niat buruk.
- Perbaiki hubungan sesama manusia. Doa bisa tertahan karena adanya dosa sosial, seperti memutus silaturahmi.
- Berdoa dengan bahasa yang lembut dan penuh pengharapan. Hindari nada marah atau memaksa.
Kesimpulan
Jadi, Istijal adalah sikap tergesa-gesa dalam berdoa yang dilarang dalam Islam karena dapat merusak keikhlasan dan ketekunan dalam beribadah.
Untuk menghindari istijal, seseorang harus memahami bahwa waktu Allah SWT adalah yang terbaik, dan tidak semua doa langsung dikabulkan sesuai keinginan, melainkan sesuai kebutuhan dan hikmah yang tersembunyi di baliknya.
Yakinilah bahwa setiap doa yang baik tidak akan pernah sia-sia. Bisa jadi dijawab dalam bentuk yang berbeda, ditunda, atau menjadi penghapus dosa. Tetaplah bersabar dan terus berdoa.
Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.