Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda:
“Bulan Syaban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal oleh Allah SWT. Dalam hadits lain disebutkan, ‘Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa.'”
(HR. Nasai dari Usamah)
Selain itu, Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan tentang pengakuan Aisyah. Dalam periwayatan ini disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW paling banyak berpuasa pada bulan Syaban, terutama pada malam Nisfu Syaban.
Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Allah SWT akan menurunkan berbagai kebaikan kepada hamba-Nya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-kebaikan itu berupa:
- Syafaat (pertolongan)
- Magfirah (ampunan)
- Itqun min al-‘adzab (pembebasan dari siksaan)
Oleh karena itu, malam Nisfu Syaban diberi nama berbeda sesuai dengan nilai kebaikan di dalamnya.
Imam Al-Ghazali menyebut malam Nisfu Syaban sebagai “Malam Syafaat”, karena menurutnya pada malam ke-13 bulan Syaban, Allah SWT memberikan tiga syafaat kepada hamba-Nya. Kemudian, pada malam ke-14, seluruh syafaat tersebut diberikan secara penuh.
Baca Juga: Malam Nisfu Syaban 2025 dan Keutamaannya, Yuk Simak
Orang-Orang yang Tidak Mendapat Syafaat
Namun, ada beberapa golongan manusia yang tidak diberikan syafaat pada malam Nisfu Syaban. Mereka adalah orang-orang yang berpaling dari agama Allah SWT dan orang-orang yang selalu berbuat keburukan.
Nisfu Syaban juga dikenal sebagai “Malam Magfirah” atau malam pengampunan. Sebab pada malam itu, Allah SWT menurunkan ampunan-Nya kepada seluruh penduduk bumi, khususnya hamba-hamba-Nya yang saleh.
Namun, pengampunan tersebut tidak diberikan kepada orang-orang musyrik. Nabi bersabda:
“Tatkala datang malam Nisfu Syaban, Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan orang yang berpaling dari-Nya.”
(HR. Ahmad)
Hadis tentang Enam Golongan yang Tidak Dibebaskan dari Api Neraka
Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah pernah memanggil Aisyah dan memberitahukan tentang malam Nisfu Syaban:
“Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam di mana Allah Yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api Neraka bagi semua hamba-Nya, kecuali enam kelompok manusia.”
Berikut enam kelompok yang tidak mendapatkan pembebasan dari api neraka pada malam Nisfu Syaban:
1. Para Peminum Minuman Keras (Hamr)
Yang dimaksud dengan Hamr adalah segala jenis minuman yang memabukkan, baik tradisional maupun modern. Para peminum minuman keras tidak akan mendapatkan pembebasan dari neraka, bahkan diancam dengan siksaan api neraka.
2. Orang-Orang yang Mencerca Orang Tuanya
Termasuk mencerca orang tua adalah berbuat jahat atau menyakiti hati mereka, bahkan dengan ucapan seperti “Ah” saja sudah sangat dilarang dalam Islam. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk:
- Beribadah kepada-Nya
- Berbuat baik kepada kedua orang tua
- Bertutur kata mulia
- Merendahkan diri dengan penuh kasih sayang
- Mendoakan mereka
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu…”
(Q.S. Al-Isra: 23)
3. Orang-Orang yang Membangun Tempat Zina
Tempat zina yang dimaksud adalah lokasi praktik pelacuran atau tempat PSK (Pekerja Seks Komersial). Kelompok ini pada malam Nisfu Syaban tidak mendapatkan pembebasan dari api neraka, tetapi justru akan dihadapkan dengan siksa.
4. Para Pedagang yang Semena-Mena Menaikkan Harga Dagangannya
Pedagang yang menaikkan harga secara dzalim termasuk dalam golongan yang tidak dibebaskan dari api neraka. Contohnya:
- Menjual bahan bakar atau kebutuhan pokok dengan harga jauh di atas standar,
- Bertujuan semata-mata untuk merugikan orang lain demi keuntungan pribadi.
5. Petugas Cukai yang Tidak Jujur
Kelompok ini meliputi kolektor pajak atau petugas yang menerima uang atau pungutan tanpa menyetorkannya secara resmi. Misalnya, menagih retribusi di pasar tapi tidak memberikan bukti pembayaran (karcis), ini merupakan bentuk ketidakjujuran yang sangat dilarang.
6. Kelompok Tukang Fitnah
Yaitu orang-orang yang gemar menyebarkan isu dan pencitraan buruk tentang orang lain, padahal tidak benar. Orang seperti ini akan dihadapkan dengan siksaan api neraka karena telah merusak nama baik orang lain tanpa dasar yang benar.
Baca Juga: Kapan Batas Akhir Bulan Syaban?
Maka, gunakanlah bulan Syaban—terutama malam Nisfu Syaban—untuk:
- Memperbanyak amal kebaikan
- Memperbanyak puasa sunnah
- Meminta ampunan
- Memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama
Karena bulan ini adalah momen persiapan terbaik menuju bulan suci Ramadhan, baik secara mental maupun fisik.