Padang, 30 Juli 2025 – Rumah Zakat dan Universitas Bung Hatta memperingati Hari Mangrove Sedunia 2025 dengan mengadakan workshop bertema “Dari Akar Mangrove ke Nadi Kehidupan”. Acara ini menjadi wujud nyata kolaborasi untuk memperkuat pelestarian mangrove di wilayah pesisir Sumatera Barat.
Lebih dari 150 peserta hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Convention Hall Universitas Bung Hatta. Mereka berasal dari kalangan mahasiswa, akademisi, pemerintah, komunitas pesisir, dan media lokal.
Acara dibuka oleh Dr. Ir. Reti Wafda, M.TP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. Ia menjelaskan bahwa mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pesisir dari abrasi. Selain itu, ekosistem ini juga mendukung kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.
“Mangrove bukan hanya tentang lingkungan. Ini juga soal penghidupan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, diluncurkan kemitraan strategis antara Rumah Zakat dan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Bung Hatta. Tujuannya adalah mengelola zakat produktif untuk mendukung konservasi mangrove dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Sebagai contoh praktik terbaik, Rumah Zakat menampilkan program Blue Carbon Warriors di Kelurahan Parupuk Tabing, Padang. Program ini memadukan pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor. Di antaranya:
– Dr. Eni Kamal, akademisi Universitas Bung Hatta, membahas pentingnya literasi ekologis;
– Bambang Suyono dari Dinas Kehutanan Sumbar, memaparkan kebijakan pelestarian hutan pesisir.
– Budi Pratama dari Rumah Zakat, membagikan praktik konservasi berbasis komunitas.
Selain itu, Prof. Dr. Ir. H. Isril Berd, SU, dari Forum DAS Sumatera Barat, menekankan pentingnya mengintegrasikan pelestarian mangrove dengan pengelolaan daerah aliran sungai.
Sebagai penutup, dilakukan aksi simbolik penanaman bibit mangrove di rumah pembibitan Universitas Bung Hatta. Aksi ini menjadi penanda semangat bersama untuk terus menjaga dan merawat pesisir.
Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi lebih banyak kolaborasi. Dengan begitu, konservasi mangrove bisa menjadi gerakan yang luas dan berkelanjutan.
Konservasi mangrove bukan hanya tentang pohon. Ini adalah tentang masa depan pesisir dan masyarakatnya. Mari dukung upaya kolaboratif ini demi lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih sejahtera.
Klik : www.rumahzakat.org
Newsroom
Muhammad Rizal Rahman