Marunda – Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Rumah Zakat terus memperkuat komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui program Desa Lestari, inisiatif yang mendorong pembangunan desa berbasis kelestarian alam, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan menghadapi perubahan iklim. Program ini adalah respon nyata atas berbagai permasalahan lingkungan global seperti meningkatnya suhu rata-rata bumi sebesar 1,2°C sejak era pra-industri, kematian dini akibat polusi udara yang mencapai 7 juta jiwa per tahun, serta emisi dari deforestasi yang menyumbang 10–15% dari total emisi gas rumah kaca dunia.
Rumah Zakat menjalankan berbagai program lingkungan sebagai bagian dari upaya kolektif membangun bumi yang lebih asri dan berkelanjutan. Di antaranya adalah program Berbagi Air Kehidupan, yang bertujuan menyediakan akses air bersih bagi masyarakat di daerah terdampak kekeringan dan kesulitan air. Ada juga program Bank Sampah sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga menggunakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan dan nilai ekonomi dari sampah. Sementara itu, program unggulan Desa Lestari hadir untuk mengembangkan desa dengan pendekatan ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, edukasi energi terbarukan, serta adaptasi terhadap krisis iklim.
Sebagai bagian dari kampanye lingkungan, Rumah Zakat bersama WALHI dan KPA Arkadia UIN Jakarta juga menggelar kegiatan “Hello Island 2nd” dalam rangka peringatan Hari Bumi. Kegiatan ini berlangsung di Hutan Mangrove dan pesisir Pantai Marunda, Jakarta, dan melibatkan lebih dari 50 peserta, mayoritas mahasiswa. Dalam kegiatan tersebut, peserta mengikuti edukasi lingkungan, menanam 300 pohon mangrove, mengikuti kampanye penyelamatan bumi, serta aksi bersih pantai. Kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif antar lembaga dan generasi muda untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap isu lingkungan melalui pendekatan edukatif dan aksi nyata.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini sebagai bentuk kepedulian bersama untuk menjaga lingkungan, khususnya kawasan pesisir Marunda. Dengan semangat gotong royong, kami berharap aksi seperti ini dapat terus digalakkan dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta lebih aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan,” ujar Indrayanto, sebagai relawan Rumah Zakat.
Sampai dengan Mei 2025, program Desa Lestari telah hadir di empat wilayah binaan, seperti di Desa Tanjung di Banyuasin (Sumatera Selatan), Desa Mekarwangi di Garut (Jawa Barat), Desa Sadar Wisata Nglanggeran di Gunungkidul (Yogyakarta), dan Desa Cibungbulang di Bogor (Jawa Barat). Seluruh program tersebut berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada isu perubahan iklim, pengelolaan air bersih, dan konsumsi-produksi yang bertanggung jawab. Melalui kolaborasi lintas sektor dan pelibatan komunitas lokal, Rumah Zakat berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi dan gerakan kolektif untuk menjaga bumi tetap lestari demi generasi masa depan.
Newsroom
Difa Lavianka