Jarang Disadari! Kebiasaan Merendahkan Orang Lain dalam Islam

oleh | Agu 13, 2025 | Inspirasi

Pernahkah melihat orang yang melontarkan komentar meremehkan, tapi sambil tersenyum seolah itu hanya bercanda? Dalam percakapan sehari-hari, hal ini kerap dianggap wajar, padahal dalam Islam, merendahkan orang lain termasuk perbuatan yang dilarang keras.

Alasannya sederhana, karena itu bisa menyakiti hati, merusak hubungan sosial, dan menumbuhkan kesombongan, sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT.

Bahkan, Al-Qur’an dan hadits secara jelas menegaskan larangan tersebut karena kemuliaan sejati hanya milik Allah SWT, dan kita tidak pernah tahu siapa yang lebih mulia di sisi-Nya.

Nah, artikel ini Rumah Zakat mengajak untuk memahami lebih dalam alasan larangannya, bentuk-bentuk yang sering tidak disadari, hingga langkah-langkah praktis untuk menghindarinya. Yuk, simak!

Mengapa Merendahkan Orang Lain Dilarang dalam Islam?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita lihat bagaimana Al-Qur’an mengatur hal ini. Dalam QS. Al-Hujurat ayat 11, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka yang diperolok-olok itu lebih baik daripada mereka…” (QS. Al-Hujurat: 11)

Ayat ini tegas menyatakan bahwa standar kemuliaan manusia bukan di mata sesama manusia, melainkan di sisi Allah SWT. Bisa jadi orang yang direndahkan justru memiliki kedudukan lebih tinggi di akhirat kelak.

Rasulullah SAW pun memperingatkan hal yang sama. Dalam hadits riwayat Muslim, beliau bersabda:

“Cukuplah seseorang dianggap buruk apabila ia merendahkan saudaranya sesama Muslim.”

Pesan ini jelas menunjukkan bahwa kebiasaan merendahkan bukan sekadar masalah etika sosial, tapi juga berkaitan erat dengan kualitas iman dan takwa.

Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Balasan Bagi Orang yang Menutup Aib Orang Lain

Bentuk-Bentuk Kebiasaan Merendahkan yang Jarang Disadari

Sekarang pertanyaannya, apa saja bentuknya? Ternyata, kebiasaan ini tidak selalu muncul lewat kata-kata kasar. Sering kali bentuknya lebih halus, bahkan dianggap lucu oleh sebagian orang.

Beberapa contohnya antara lain:

  • Sindiran yang menusuk hati.
  • Ejekan yang dibungkus humor.
  • Membanding-bandingkan seseorang secara negatif.
  • Menertawakan penampilan atau kelemahan orang lain.
  • Mencela pendapat tanpa alasan yang membangun.
  • Bahasa tubuh seperti memutar mata, mengangkat alis, atau ekspresi meremehkan.

Masalahnya, bentuk-bentuk ini sering tidak dianggap serius oleh pelaku. Padahal, dampaknya tetap bisa merusak harga diri orang lain dan memicu permusuhan.

Tips Agar Terhindar dari Kebiasaan Merendahkan Orang Lain

Untuk menghindarinya, Islam memberikan panduan yang jela, menjaga lisan, menumbuhkan empati, dan menghargai perbedaan. Prinsip utamanya adalah menjaga martabat sesama serta membangun rasa hormat yang tulus.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menjaga lisan dari ucapan yang berpotensi menyakiti.
  • Menggunakan bahasa sopan dalam setiap interaksi.
  • Mendengarkan dengan empati ketika orang lain berbicara.
  • Menghindari kritik yang menyakitkan dan menggantinya dengan saran yang membangun.
  • Menghormati perbedaan pendapat tanpa meremehkan pihak lain.
  • Memberikan pujian tulus untuk memotivasi.
  • Tidak membanding-bandingkan orang lain secara negatif.

Meneladani Rasulullah SAW adalah kunci. Beliau terkenal dengan kelembutannya, bahkan kepada orang yang pernah menyakitinya. Sikap ini adalah cermin akhlak mulia yang menguatkan persaudaraan.

Baca Juga: Doa Saat Dipuji Orang Lain

Kesimpulan

Jadi, merendahkan orang lain bukan hanya merusak hubungan sosial, tapi juga mengikis nilai-nilai iman. Islam mengajarkan bahwa kemuliaan seseorang diukur dari ketakwaannya, bukan penampilan atau status sosialnya.

Menjaga lisan dan sikap bukan sekadar sopan santun, tapi bagian dari ibadah yang membawa keberkahan hidup. Mari mulai membiasakan diri untuk menghormati dan mencintai sesama sebagaimana ajaran Al-Qur’an dan Rasulullah SAW.

Dan ingat, salah satu cara menjaga hati tetap lembut adalah dengan memperbanyak amal kebaikan, seperti sedekah, zakat, infak, atau donasi yang bisa dilakukan melalui Rumah Zakat!

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait