Di tengah padatnya pemukiman Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Program Orang Tua Asuh Rumah Zakat menjadi harapan baru bagi keluarga prasejahtera seperti Nenek Yani (72). Lansia tangguh ini setiap hari mengumpulkan botol plastik bekas demi mencukupi kebutuhan dua cucunya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Dulu, suami Nenek Yani bekerja sebagai asisten rumah tangga. Setelah suaminya wafat, ia berjuang sendiri untuk menghidupi keluarga. Kini, sang anak yang biasanya membantu justru tak bisa bekerja karena sakit tulang belakang menahun.
Melihat kondisi ini, Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) berkolaborasi dengan Rumah Zakat melalui Program Orang Tua Asuh Rumah Zakat menyalurkan bantuan pendidikan bagi dua cucu Nenek Yani Kayra (9 tahun) dan Khadijah (5 tahun).
Penyaluran bantuan dilakukan pada Selasa (21/10) di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Bantuan ini membantu meringankan biaya sekolah serta menjadi semangat baru bagi mereka agar terus belajar.
“Assalamualaikum, saya Kayra kelas 2 SD. Terima kasih MTT dan Rumah Zakat, semoga berkah,” tutur Kayra sambil tersenyum ceria. Ia bercita-cita menjadi guru ketika besar nanti.
Melalui Program Orang Tua Asuh Rumah Zakat, Nenek Yani dan cucunya merasakan kembali harapan untuk masa depan yang lebih baik. Bantuan pendidikan ini bukan hanya soal materi, tetapi juga bentuk kepedulian nyata terhadap generasi penerus bangsa.
Program ini mengajak para dermawan untuk ikut serta membantu pendidikan anak-anak dari keluarga prasejahtera agar mereka bisa terus bersekolah dan meraih cita-cita.
Yuk Jadi Bagian Dari Kebaikan Ini!
Masih banyak anak Indonesia yang membutuhkan bantuan agar tidak putus sekolah. Melalui Gerakan Orang Tua Asuh Rumah Zakat, kamu dapat menjadi bagian dari perubahan dan harapan bagi masa depan mereka.
Newsroom
Muhammad Rizal Rahman
