Bulan Muharram adalah pintu gerbang tahun baru Hijriyah yang penuh keutamaan. Tak hanya menjadi salah satu dari empat bulan suci, Muharram juga sarat akan amalan yang bernilai tinggi di sisi Allah SWT.
Salah satunya adalah dengan melaksanakan puasa sunnah, terutama di tanggal 1 Muharram. Momen ini kerap dimanfaatkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah sebagai bentuk syukur dan awal yang baik.
Sebagai pengingat awal tahun Hijriyah, di artikel ini Rumah Zakat akan membahas tentang niat puasa 1 Muharram serta keutamaannya menurut ajaran Islam. Yuk, simak terus!
Keutamaan Puasa di Bulan Muharram
Salah satu keutamaan yang paling masyhur dari puasa Muharram berasal dari sabda Rasulullah SAW:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Muslim)
Kalimat “bulan Allah” saja sudah menunjukkan betapa istimewanya Muharram. Jika Ramadan adalah bulan ampunan, maka Muharram adalah bulan untuk memperbarui niat dan memperkuat semangat beramal.
Puasa di bulan ini merupakan bentuk penghormatan atas datangnya tahun baru Hijriyah sekaligus tanda ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT.
Banyak orang yang memulai lembaran baru dengan resolusi. Dalam Islam, salah satu resolusi terbaik adalah memperbanyak amal.
Dengan berpuasa di awal Muharram, umat Muslim mendapat peluang besar untuk menjemput pahala, membersihkan dosa-dosa kecil, dan menyambut tahun baru dengan hati yang lebih tenang.
Baca Juga: Tahun Baru Hijriah: Sejarah dan Maknanya Dalam Islam
Niat Puasa 1 Muharram: Lafal, Latin, dan Artinya
Sebelum menunaikan puasa, niat tentu menjadi hal pertama yang tak boleh dilupakan. Karena niat adalah pembeda antara ibadah dan kebiasaan biasa.
Berikut ini adalah niat puasa 1 Muharram yang bisa dibaca sebelum fajar:
Lafal Arab
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ مُحَرَّمِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati Muharram lillāhi ta‘ālā
Artinya
“Aku niat berpuasa esok hari untuk melaksanakan sunnah Muharram karena Allah Ta’ala.”
Lafaz ini boleh diucapkan dengan lisan, tapi yang paling penting adalah tekad dalam hati. Selama hati sudah menetapkan niat puasa sejak malam hari, maka niat sudah dianggap sah.
Pentingnya Niat dalam Ibadah Puasa
Bukan hanya formalitas, niat menjadi ruh dari setiap amal ibadah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam konteks puasa sunnah seperti 1 Muharram, niat boleh dilakukan dari malam hari hingga sebelum tergelincir matahari (jika belum makan atau melakukan hal yang membatalkan puasa). Tapi tetap lebih baik meniatkan sejak malam agar ibadah lebih sempurna.
Dengan niat yang ikhlas, ibadah yang kecil sekalipun akan memiliki dampak besar di sisi Allah SWT. Apalagi puasa, yang pahalanya tak terbatas dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Kesimpulan
Jadi, puasa 1 Muharram merupakan peluang emas untuk memperbanyak amalan di awal tahun baru Hijriyah. Keutamaannya ditegaskan langsung oleh Nabi Muhammad SAW dan menjadi momen penuh berkah bagi siapa saja yang menunaikannya.
Melafalkan niat puasa secara benar, baik dalam hati maupun lisan, menjadi langkah awal menuju ibadah yang sah dan berpahala. Yuk, manfaatkan bulan mulia ini untuk berbuat lebih baik dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
Dan jika ingin menunaikan kebaikan yang lain di bulan Muharram, seperti berbagi sedekah atau zakat, Rumah Zakat siap menjadi jembatan untuk menyampaikan kebaikan kepada sesama.