Alam Rusak, Musibah Datang? Ini Pelajaran dari Banjir yang Terjadi Akhir-Akhir Ini

oleh | Des 1, 2025 | Inspirasi

Musibah banjir yang terjadi di beberapa wilayah dalam beberapa waktu terakhir terasa seperti alarm yang dibunyikan berkali-kali. Banjir bandang, longsor, hingga ribuan warga yang terpaksa mengungsi menjadi gambaran betapa rapuhnya keseimbangan alam ketika manusia salah memperlakukannya.

Banyak yang bertanya, “Mengapa bencana ini terjadi terus-menerus?”. Jawabannya memang tidak sederhana, namun selalu ada hikmah yang bisa dijadikan pegangan.

Nah, di artikel kali ini Rumah Zakat akan membahas bagaimana peristiwa tersebut memberi pengingat penting. Untuk lebih jelasnya, yuk simak terus artikel berikut!

Rusaknya Alam dan Musibah yang Datang

Banjir yang melanda beberapa wilayah akhir akhir ini bukan hanya disebabkan oleh hujan ekstrem dari siklon tropis. Ada faktor lain yang jauh lebih dalam, yaitu kerusakan lingkungan.

Deforestasi liar, pertambangan emas ilegal, hingga penebangan hutan besar-besaran di area Sungai membuat tanah tidak lagi mampu menyerap air. Ketika hujan turun deras, air kehilangan tempat singgahnya, lalu mengalir deras menuju pemukiman.

Musibah itu merusak rumah, menjebol jembatan, memutus listrik, hingga mengganggu jaringan komunikasi. Banyak korban jiwa menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini.

Apakah bencana ini murni musibah alam? Tidak sepenuhnya. Banyak pakar lingkungan sepakat bahwa kerusakan ekosistem mempercepat datangnya bencana yang sebenarnya bisa dicegah sejak awal.

Baca Juga: Doa Ketika Banjir Karena Hujan Terus Menerus

Hikmah dan Pelajaran dari Musibah Banjir

Musibah sering kali menjadi cermin, mengingatkan bahwa bumi adalah amanah. Ketika hutan hilang dan tanah kehilangan kemampuannya menahan air, banjir pun datang tanpa permisi.

Dalam Al-Qur’an QS. Al-A’raf:56, Allah mengingatkan:

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا

“Dan janganlah membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.”

Ayat ini terasa sangat relevan ketika melihat dampak banjir yang terjadi. Lingkungan yang rusak berimbas bukan hanya pada alam, tetapi juga pada manusia yang tinggal di dalamnya.

Lalu apa hikmahnya? Banyak. Salah satunya adalah dorongan untuk kembali menjaga keseimbangan ekosistem. Reboisasi, larangan aktivitas merusak, hingga penyadaran masyarakat menjadi langkah penting agar generasi selanjutnya tidak mewarisi bencana serupa.

Selain itu, musibah mengingatkan bahwa hidup di bumi ini saling terhubung. Ketika satu sisi rusak, sisi lainnya ikut terdampak. Pertanyaannya, apakah manusia harus menunggu musibah lain untuk berubah? Tentu tidak.

Sikap Seorang Muslim

Ada tiga sikap utama yang harus dilakukan sebagai seorang muslim, diantaranya:

1. Bersabar dan Bersyukur

Musibah memang berat, namun Islam mengajarkan ketenangan hati. Rasulullah SAW bersabda:

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin… jika ia mendapatkan kesulitan, ia bersabar…” (HR. Muslim)

Bersabar bukan berarti pasrah tanpa tindakan. Justru sebaliknya, sabar menguatkan jiwa agar bisa mengambil hikmah dan bangkit kembali. Di sisi lain, rasa syukur tetap dijaga, terutama atas keselamatan yang Allah beri pada banyak orang di tengah bencana.

2. Beramal Shaleh dan Peduli Sesama

Dalam situasi seperti ini, sedekah, bantuan logistik, hingga gotong royong menjadi wujud nyata kecintaan pada sesama. Selain itu, taubat nasuha atas perbuatan manusia yang merusak alam menjadi bagian penting.

3. Muhasabah dan Memperbaiki Diri

Musibah sering kali hadir sebagai pengingat untuk kembali mengevaluasi diri. Apa yang perlu diperbaiki? Apa yang selama ini terabaikan? Dengan muhasabah, seseorang terdorong untuk lebih bijak memperlakukan alam, lebih tekun dalam ibadah, dan lebih sadar bahwa segala kejadian berada dalam ketetapan Allah.

Baca Juga: Apakah Setiap Musibah Itu Ujian atau Justru Azab?

Kesimpulan

Jadi, banjir yang terjadi di berbagai wilayah akhir-akhir ini menjadi pelajaran bahwa kerusakan alam bukan hanya berdampak pada ekosistem, tapi juga kehidupan manusia.

Ketika hutan ditebangi, tanah tidak bisa menahan air, dan banjir pun mudah terjadi. Dari sudut pandang Islam, musibah seperti ini adalah pengingat untuk menjaga amanah bumi, bersabar dalam ujian, dan memperbanyak amal shaleh.

Musibah memang menguji, namun juga membuka pintu kebaikan. Melalui sedekah, infak, ataupun donasi dari program Rumah Zakat, kita bisa membantu korban bencana, kebaikan tersebut dapat terus mengalir dan menjadi penolong bagi banyak orang.

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait