Jelang Idul Adha: Sudah Tahu Sunnah dalam Berkurban?

oleh | Mei 31, 2025 | Inspirasi

Idul Adha merupakan salah satu momen besar dalam kalender hijriyah yang selalu dinantikan.

Lebih dari sekadar perayaan, Idul Adha menyimpan makna mendalam tentang ketaatan, pengorbanan, dan kasih sayang kepada sesama.

Selain memperingati kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, pelaksanaan kurban menjadi inti utama dalam menyambut Idul Adha.

Tapi, tahukah bahwa ada banyak sunnah yang bisa diamalkan agar ibadah kurban lebih sempurna?

Nah, untuk lebih jelasnya, Rumah Zakat akan membahas hal ini lebih lanjut, yuk simak terus!

Pentingnya Mengikuti Sunnah dalam Beribadah

Sebelum membahas praktik-praktik sunnah, mari pahami dulu mengapa sunnah begitu penting dalam beribadah, termasuk dalam pelaksanaan kurban.

Mengikuti sunnah Rasulullah SAW bukan hanya sekadar menjalankan rutinitas ibadah, melainkan juga sebagai upaya menjaga kemurnian ajaran yang telah beliau wariskan.

Ibadah menjadi lebih sempurna ketika dilakukan sesuai dengan contoh yang diberikan oleh beliau, baik dari sisi cara maupun adabnya.

Selain itu, menjalankan sunnah juga menjadi bukti nyata kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Ketika ibadah dilakukan tidak hanya karena kewajiban, tetapi juga dengan penghayatan, maka di situlah nilai ibadah menjadi lebih tinggi di sisi Allah SWT.

Sunnah-Sunnah Seputar Ibadah Qurban yang Perlu Diketahui

Untuk mendapatkan keberkahan maksimal dalam berkurban, berikut beberapa sunnah yang sebaiknya diperhatikan dan diamalkan.

1. Memilih Hewan Kurban yang Gemuk dan Berkualitas

Pemilihan hewan kurban sebaiknya tidak sembarangan. Rasulullah SAW menganjurkan memilih hewan yang gemuk, sehat, dan tidak memiliki cacat fisik.

Hewan yang terbaik kualitasnya menunjukkan kesungguhan niat dalam berkurban. Semakin baik kondisi hewan, maka semakin besar pula keutamaan kurbannya.

Ini mencerminkan semangat ingin memberikan yang terbaik kepada Allah SWT, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.

2. Tidak Memotong Rambut dan Kuku

Salah satu sunnah yang sering terlupakan adalah larangan memotong rambut dan kuku bagi yang hendak berkurban, sejak 1 Dzulhijjah hingga penyembelihan dilakukan.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, hal ini dianjurkan agar mereka yang berkurban memiliki kesamaan spiritual dengan orang yang berhaji.

Ibarat sedang ikut “berhaji dari kejauhan” dengan menjaga kebersihan lahir dan batin.

3. Menyembelih Sendiri atau Menyaksikan Proses Penyembelihan

Ada nilai emosional dan spiritual tersendiri saat menyembelih hewan kurban dengan tangan sendiri. Rasulullah SAW pun melakukannya.

Namun jika tidak memungkinkan, menyaksikan prosesnya pun sudah menjadi bentuk penghormatan terhadap ibadah ini.

Melihat langsung proses penyembelihan juga membantu menanamkan makna pengorbanan secara lebih dalam.

Ini bukan hanya sekadar ritual, tapi juga bentuk rasa syukur dan ketundukan kepada Sang Pencipta.

4. Membaca Basmalah dan Takbir saat Menyembelih

Ketika penyembelihan berlangsung, disunnahkan membaca “Bismillah, Allahu Akbar”. Kalimat ini menjadi pengingat bahwa seluruh proses ini dilakukan karena Allah SWT.

Takbir dalam proses ini juga memperkuat makna bahwa hewan yang dikurbankan adalah bagian dari ibadah. Ini sebagai bentuk ketaatan yang ikhlas.

5. Membagikan Daging Kurban

Pembagian daging kurban juga memiliki adab dan sunnah tersendiri. Idealnya dibagikan kepada fakir miskin, kerabat, tetangga, dan sebagian dikonsumsi sendiri.

Rasulullah SAW tidak hanya menekankan pada proses penyembelihan, tetapi juga pada aspek distribusi yang adil dan merata.

Nah, di sinilah nilai sosial dari kurban benar-benar terasa.

6. Tidak Makan dan Minum Sebelum Salat Idul Adha

Berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan untuk makan terlebih dahulu, Idul Adha justru dianjurkan untuk menahan diri hingga salat selesai.

Ini menjadi bentuk persiapan batin untuk menyambut momen besar.

Menahan makan dan minum hingga usai salat memberi kesan bahwa segala hal yang bersifat duniawi disisihkan terlebih dahulu demi menyambut momen yang penuh makna.

7. Berjalan Kaki Menuju Tempat Salat Idul Adha

Jika jaraknya memungkinkan, berjalan kaki menuju tempat salat adalah salah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Langkah-langkah tersebut akan menjadi saksi di hari akhir.

Selain bernilai ibadah, berjalan kaki juga menjadi simbol kesederhanaan dan kesiapan diri dalam menyambut hari besar dengan hati yang bersih dan ikhlas.

8. Mengumandangkan Takbir

Takbir adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Adha. Disunnahkan mengumandangkannya sejak malam 10 Dzulhijjah hingga hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

Mengumandangkan takbir bukan hanya seremonial, tapi juga bentuk pengagungan dan pengakuan atas kebesaran Allah SWT

Suasana yang tercipta dari gema takbir mampu menggugah hati dan mempererat ukhuwah.

9. Mandi Besar dan Memakai Pakaian Terbaik

Rasulullah SAW juga menganjurkan mandi besar sebelum salat Idul Adha serta mengenakan pakaian terbaik. Penampilan luar mencerminkan kesiapan batin dalam beribadah.

Tidak harus pakaian baru, yang penting bersih dan rapi. Tambahan wangi-wangian juga dianjurkan agar suasana Idul Adha semakin semarak dan khidmat.

Baca Juga: Hukum Beli Kurban Online untuk Idul Adha, Bolehkah?

Persiapan Terbaik Menjelang Idul Adha

Agar pelaksanaan ibadah kurban dan salat Idul Adha berjalan dengan maksimal, ada beberapa hal penting yang bisa mulai dipersiapkan dari sekarang.

1. Meningkatkan Ibadah di Awal Dzulhijjah

Awal bulan Dzulhijjah adalah waktu yang sangat istimewa. Disarankan memperbanyak puasa sunnah, terutama puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, serta memperbanyak dzikir, doa, dan istighfar.

Waktu-waktu ini adalah momentum emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, amal ibadah yang dilakukan pada hari-hari ini memiliki pahala yang luar biasa.

2. Memilih Hewan Kurban yang Sehat

Pilihlah hewan kurban yang sehat, tidak cacat, dan memenuhi syarat syar’i. Jangan asal membeli, pastikan hewan berasal dari peternakan atau penjual yang terpercaya.

Memastikan kualitas hewan kurban mencerminkan kesungguhan dalam beribadah. Hewan yang sah dan layak akan menjamin kurban diterima secara syariat.

3. Menyiapkan Diri Secara Fisik dan Mental

Selain hewan kurban, persiapkan juga kondisi fisik dan mental untuk menyambut Idul Adha. Mandi,

berpakaian bersih, dan menjaga kebersihan adalah bagian dari sunnah.

Persiapan mental juga penting agar suasana Idul Adha tidak hanya terasa meriah, tapi juga membawa ketenangan dan kebahagiaan spiritual yang mendalam.

4. Memastikan Proses Penyembelihan Sesuai Syariat

Pastikan proses penyembelihan dilakukan sesuai aturan syariat. Penyembelih harus memenuhi syarat, alat yang digunakan tajam, dan hewan tidak disiksa.

Aspek kebersihan dan kesehatan hewan juga tidak boleh diabaikan. Semua proses harus berjalan dengan cara yang manusiawi dan penuh hormat.

5. Mengatur Pembagian dan Penyimpanan Daging

Setelah penyembelihan, distribusikan daging kepada mereka yang berhak. Gunakan wadah bersih dan pastikan penyimpanan dilakukan dengan baik agar daging tetap segar.

Pengelolaan daging yang baik juga bagian dari amanah. Jangan sampai berkah kurban menjadi sia-sia hanya karena kelalaian dalam menyimpannya.

Kesimpulan

Jadi, mengamalkan sunnah dalam berkurban adalah cara menyempurnakan ibadah dan mendekatkan diri secara kepada Allah SWT.

Setiap bagian, mulai dari niat hingga penyembelihan, memiliki nilai yang mendalam jika dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Dengan persiapan yang matang dan hati yang ikhlas, Idul Adha akan menjadi momen penuh makna.

Nah, agar kurban lebih tepat sasaran dan memberi manfaat luas, yuk percayakan penyaluran kurban melalui Rumah Zakat.

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait