Ziarah kubur bukan hanya sekadar rutinitas, tapi sebuah momen reflektif yang kaya makna. Tradisi ini telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk ibadah yang mengandung banyak pelajaran spiritual.
Di setiap langkah menuju makam, ada perenungan tentang kematian, kehidupan setelahnya, dan harapan agar orang-orang tercinta yang telah pergi mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Meski suasananya seringkali sunyi, tapi hati justru ramai oleh doa, kenangan, dan harapan.
Nah, di artikel ini Rumah Zakat akan membahas lebih lanjut mengenai adab, doa, dan tujuan ziarah kubur. Yuk, simak!
Hukum dan Tujuan Ziarah Kubur
Sebelum masuk ke doa dan adab, mari bicara dulu soal hukum dan tujuannya. Jadi, ziarah kubur adalah sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Mengapa penting? Karena ziarah kubur bukan hanya tentang mendoakan orang yang telah tiada, tetapi juga sarana untuk introspeksi. Rasulullah SAW bersabda:
“Dahulu aku melarang kalian ziarah kubur, maka sekarang ziarahlah kalian karena ia mengingatkan pada akhirat” (HR. Muslim).
Artinya, ziarah kubur membawa manfaat timbal balik bagi yang hidup maupun yang telah wafat. Berikut ini beberapa tujuan utama ziarah:
- Mengingat kematian dan kehidupan akhirat.
- Melembutkan hati dan menumbuhkan rasa taubat.
- Mendoakan ampunan dan rahmat bagi ahli kubur.
Ziarah yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan membuka ruang untuk merenung, memohon ampunan, dan memperkuat tekad berbuat kebaikan.
Adab dan Tata Cara Berziarah
Berziarah tidak bisa asal datang dan berdoa, ada etika dan tuntunan yang perlu diperhatikan agar tetap berada dalam ketentuan syariat.
Maka dari itu, berikut adab yang perlu diikuti saat berziarah kubur:
- Mengucapkan salam kepada penghuni kubur, contohnya:
“Assalamu ‘alaikum ahlad-diyari minal mu’minina wal muslimina wa inna insyaAllah bikum lalahiqun, as’alullaha lana wa lakumul ‘afiyah.” - Membaca surat-surat Al-Qur’an seperti:
- Al-Fatihah
- Ayat Kursi
- Surat Al-Baqarah ayat 1-5
- Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
- Menghindari duduk di atas nisan atau melangkahi kubur.
- Tidak tertawa berlebihan, makan-minum, atau bercanda.
- Menjaga kekhusyukan dan niat utama yaitu doa dan pengingat kematian.
Jika semua ini dilakukan dengan tenang dan penuh hormat, insya Allah ziarah akan membawa manfaat ruhani yang dalam.
Baca Juga: Menghias Makam dengan Keramik, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Doa-Doa Saat Ziarah Kubur
Doa menjadi inti dari ziarah. Saat berdiri di hadapan makam, lisan membaca, tapi hati ikut bicara. Berikut adalah doa-doa yang lazim dibaca:
Salam Pembuka:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ
Artinya: “Salam sejahtera bagi penghuni rumah (kubur) dari orang-orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami, insya Allah, akan menyusul kalian. Aku memohon kepada Allah keselamatan untuk kita dan kalian.”
Istighfar:
Astaghfirullahal ‘azhim alladzi laa ilaaha illa huwa al-hayyul qayyum wa atubu ilaih.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
Doa untuk Ahli Kubur:
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafihi…
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, berilah keselamatan kepadanya, muliakan tempat tinggalnya, lapangkan kuburnya, basuhlah dia dengan air, salju, dan embun, dan bersihkan dia dari kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran.”
Selain itu, bisa juga membaca dzikir dan surat-surat pendek lainnya. Intinya, ziarah bukan tentang berapa banyak doa dibaca, tapi bagaimana niat dan kekhusyukan hadir dalam setiap lantunannya.
Baca Juga: Hukum Wakaf Tanah Untuk Pemakaman
Hikmah di Balik Doa dan Ziarah
Apa yang sebenarnya dirasakan setelah berziarah? Banyak. Salah satunya adalah kesasdaran mendalam tentang betapa singkat hidup di dunia ini.
Saat berdiri di sisi makam, hati pun berbisik, “Sudah cukupkah bekal untuk ke sana?” Berikut ini beberapa hikmahnya:
- Menumbuhkan rasa taubat dan kesiapan menyambut kematian.
- Melatih empati terhadap orang yang telah mendahului.
- Menguatkan ikatan ukhuwah lewat doa yang tulus untuk sesama muslim.
- Menyadarkan diri bahwa hidup bukan sekadar dunia, tapi juga tentang bekal menuju akhirat.
Ziarah yang disertai pemahaman seperti ini bukan hanya bernilai ibadah, tapi juga terapi jiwa.
Kesimpulan
Jadi, ziarah kubur adalah salah satu sunnah yang tak hanya berdampak bagi yang telah wafat, tapi juga menyentuh hati si peziarah.
Di balik doa dan salam yang dilantunkan, tersimpan pengingat dan penguat spiritual.
Jika dilakukan dengan adab dan tuntunan yang sesuai, ziarah bisa menjadi cara untuk memperbarui keimanan dan membangun hubungan batin dengan akhirat.
Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.