Pernikahan selalu dimulai dengan niat mulia, yaitu membangun rumah tangga yang penuh cinta, saling menghormati, dan bersama-sama menuju ridha Allah SWT.
Namun perjalanan rumah tangga tidak selalu mulus. Kadang ada hal-hal kecil yang jika dibiarkan bisa menjadi besar, bahkan berujung dosa.
Bagi seorang istri, menjaga adab terhadap suami bukan hanya soal etika, tapi juga bagian dari ibadah. Dan menariknya, Islam telah memberi peringatan jelas mengenai sikap-sikap istri yang termasuk dosa besar terhadap suami.
Nah, agar lebih jelas dan bisa menjadi pengingat bagi kita semua, di artikel ini Rumah Zakat akan membahas dosa besar istri terhadap suami yang harus dihindari. Yuk, simak!
Berselingkuh
Dosa yang paling fatal dalam rumah tangga tentu adalah perselingkuhan. Ini bukan hanya melukai hati suami, tapi juga melanggar syariat secara jelas. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
Kesetiaan adalah fondasi rumah tangga. Begitu fondasi ini retak karena perselingkuhan, sulit rasanya untuk memperbaikinya. Tidak heran jika Islam menempatkan perselingkuhan sebagai salah satu dosa terbesar.
Baca Juga: Penyebab Pernikahan Terasa Hambar
Durhaka dan Menolak Ajakan Suami Tanpa Alasan Syar’i
Sebelum membahasnya lebih jauh, mari kita mulai dari salah satu bentuk dosa besar yang sering terjadi tanpa disadari.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا، لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
“Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur lalu ia menolak hingga suami marah kepadanya, maka malaikat melaknatnya sampai pagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, penolakan tanpa alasan yang dibenarkan syariat, misalnya karena sakit atau sedang berhalangan, termasuk bentuk durhaka yang bisa mengikis keharmonisan rumah tangga. Islam justru menganjurkan agar suami istri saling memahami dan menjaga hak satu sama lain.
Meminta Cerai Tanpa Alasan Syar’i
Selanjutnya, ada dosa besar lain yang juga sering terjadi: meminta cerai tanpa sebab yang dibenarkan agama. Rasulullah SAW bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلَاقًا فِي غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ
“Siapa saja wanita yang meminta cerai dari suaminya tanpa alasan yang dibenarkan, maka haram baginya bau surga.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hadis ini jelas menunjukkan betapa seriusnya urusan perceraian. Islam memang memberi ruang untuk berpisah, tapi itu jalan terakhir. Sebelum itu, pasangan dianjurkan bermusyawarah, mencari solusi, atau bahkan meminta bantuan pihak ketiga yang bijak.
Jadi, jangan sampai emosi sesaat mengorbankan ikatan yang sudah dibangun.
Baca Juga: Istri Ingin Pisah: Apakah Permintaan Cerainya Dibenarkan dalam Islam?
Mengingkari Kebaikan Suami
Sekarang mari kita bahas dosa besar yang sering kali terjadi tanpa disadari, yaitu mengingkari kebaikan suami.
Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah SAW pernah mengingatkan tentang kaum wanita yang kufur terhadap suami:
تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ
“Kalian banyak melaknat dan mengingkari kebaikan suami.” (HR. Bukhari)
Bayangkan, seorang suami sudah berusaha keras menafkahi, melindungi, dan menjaga keluarganya, tapi justru dianggap sepele. Padahal, rasa syukur dan penghargaan sekecil apa pun dari seorang istri bisa jadi energi luar biasa bagi suami.
Tidak Menjaga Harta dan Kehormatan Suami
Ada pula dosa besar lain yang sering kali dianggap sepele, tidak menjaga amanah suami, baik harta maupun kehormatan. Allah SWT berfirman:
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Maka perempuan-perempuan yang shalihah ialah yang taat lagi menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).” (QS. An-Nisa: 34)
Menghamburkan uang tanpa izin, menggunakan harta suami untuk sesuatu yang sia-sia, atau melakukan hal yang mencoreng nama baik keluarga, semua itu termasuk pelanggaran besar. Istri sholehah justru memastikan kehormatan rumah tangga tetap utuh.
Kesimpulan
Nah, dari berbagai penjelasan tadi, jelas bahwa dosa besar istri terhadap suami bukan perkara ringan. Mulai dari durhaka hingga berselingkuh, semuanya bisa mengikis keharmonisan rumah tangga.
Maka dari itu, menjaga adab, kesetiaan, dan rasa hormat dalam rumah tangga adalah kunci untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Dan sebagaimana rumah tangga dibangun atas dasar amanah, begitu pula kehidupan kita secara keseluruhan.
Nah, jika ingin beramal dan menjaga keberkahan hidup, salah satu jalannya bisa dengan menyalurkan zakat, sedekah, infak, atau donasi melalui Rumah Zakat.