Lebih Berat dari Zina? Penjelasan Lengkap Dosa Riba dalam Islam

oleh | Agu 26, 2025 | Inspirasi

Di zaman modern, transaksi keuangan semakin kompleks. Banyak orang menganggap bunga atau tambahan dalam pinjaman sebagai hal wajar, padahal dalam Islam hal ini dikenal dengan istilah riba.

Menariknya, ada hadis yang menyebut dosa riba lebih berat daripada zina, sebuah perbandingan yang membuat kita berpikir ulang betapa seriusnya bahaya riba.

Riba tidak hanya urusan angka dalam transaksi, tapi menyentuh sisi moral, sosial, hingga spiritual manusia. Nah, di artikel ini Rumah Zakat akan membahas hal ini lebih lanjut, Yuk simak terus!

Apa Itu Riba dan Mengapa Diharamkan?

Secara bahasa, riba berarti tambahan. Sementara secara istilah syariat, riba adalah tambahan yang tidak sah atau tidak dibenarkan dalam transaksi, terutama pinjam-meminjam atau jual beli. Tambahan inilah yang membuat satu pihak dirugikan, sementara pihak lain diuntungkan secara tidak adil.

Islam melarang riba karena praktik ini melahirkan ketidakadilan, kesenjangan sosial, hingga kesengsaraan ekonomi. Larangan riba juga ditegaskan langsung dalam Al-Qur’an:

ٱلَّذِينَ يَأۡكُلُونَ ٱلرِّبَوٰا۟ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِي يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيۡطَٰنُ مِنَ ٱلۡمَسِّۚ

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila…” (QS. Al-Baqarah: 275).

Jelas dari ayat ini bahwa Allah SWT tidak hanya melarang, tapi juga menunjukkan efek mengerikan riba bagi pelakunya.

Baca Juga: Awas! Jangan Beri Makan Keluarga dari Hasil Riba, Ini Akibatnya!

Benarkan Dosa Riba Lebih Berat dibanding Zina?

Nah, inilah bagian yang sering membuat orang tercengang. Dalam sebuah hadis shahih disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْظَلَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ سِتٍّ وَثَلَاثِينَ زَنْيَةً

“Satu dirham riba yang dimakan oleh seseorang dengan sadar, dosanya lebih besar di sisi Allah daripada tiga puluh enam kali berzina.” (HR. Ahmad, Ath-Thabrani).

Hadis ini menegaskan bahwa meski zina termasuk dosa besar, riba bisa lebih berat darinya. Bahkan dalam riwayat lain, Nabi SAW menggambarkan dosa riba seperti seseorang yang berzina dengan ibu kandungnya sendiri.

Mengapa begitu berat? Karena riba tidak hanya merusak individu, tetapi juga sistem sosial dan ekonomi, menjerat banyak orang dalam penderitaan.

Jenis-Jenis Riba yang Wajib Dihindari

Setelah tahu betapa beratnya dosa riba, muncul pertanyaan, riba itu bentuknya apa saja? Para ulama fiqih membaginya ke dalam beberapa kategori:

  • Riba Fadhl: pertukaran barang ribawi (emas, perak, gandum, dsb.) dengan jumlah atau kualitas yang berbeda.
  • Riba Yad: jual beli tanpa kejelasan harga atau adanya penundaan serah terima.
  • Riba Nasi’ah: tambahan karena penundaan pembayaran dalam transaksi.
  • Riba Qardh: tambahan berupa bunga pada pinjaman uang.
  • Riba Jahiliyah: tambahan pokok utang karena keterlambatan bayar tanpa kesepakatan awal.

Masing-masing bentuk riba ini punya pola yang sama, merugikan satu pihak demi keuntungan pihak lain. Itulah mengapa semua bentuknya dipandang haram.

Baca Juga: Riba dan Kehidupan Muslim: Bagaimana Cara Menghindarinya?

Dampak dari Dosa Riba

Kalau tadi bicara soal jenis-jenisnya, sekarang mari lihat bagaimana dampaknya.

  • Bagi individu, pelaku riba bisa menjadi pribadi tamak, kikir, bahkan stres berkepanjangan. Banyak penelitian modern menyebut stres finansial berkaitan erat dengan tekanan darah tinggi, depresi, hingga stroke.
  • Bagi masyarakat, riba menciptakan kesenjangan sosial, jurang kaya-miskin semakin melebar, dan keadilan ekonomi hancur.
  • Bagi ekonomi, riba menimbulkan ketidakstabilan, inflasi, bahkan krisis ekonomi. Tidak heran, banyak ahli menyebut sistem ekonomi berbasis bunga tidak berkelanjutan.

Dengan kata lain, dosa riba bukan hanya soal pahala dan dosa, tapi nyata merusak tatanan kehidupan manusia di dunia. Maka wajar jika ia mendapat ancaman keras di akhirat.

Kesimpulan

Jadi, dosa riba memang tidak bisa dianggap sepele. Dalam hadis shahih, satu dirham riba lebih berat dosanya daripada zina 36 kali. Islam tidak hanya mengharamkannya, tetapi juga merinci jenis-jenis riba agar umat terhindar dari jerat dosa besar ini.

Riba bukan sekadar tambahan angka dalam transaksi, melainkan sumber kerusakan sosial, moral, hingga ekonomi. Karena itu, menjauhinya adalah bentuk ketaatan sekaligus ikhtiar menjaga keberkahan hidup.

Dan salah satu cara membersihkan harta serta menumbuhkan keberkahan adalah dengan menyalurkannya melalui amal kebaikan. Untuk itu, Rumah Zakat hadir memfasilitasi umat dalam menunaikan zakat, sedekah, infak, dan donasi yang insyaAllah menjadi penolong di dunia dan akhirat.

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait