BMKG memperingatkan bahwa Indonesia sedang menghadapi periode hujan ekstrem yang berpotensi berlangsung hingga Februari 2026. Fenomena ini tidak hanya disebabkan oleh cuaca lokal, tetapi juga oleh faktor global yang memengaruhi iklim di wilayah tropis.
Baca juga : Doa Perlindungan dari Bencana Saat Hujan Lebat, Diajarkan Langsung oleh Rasulullah
Penyebab Utama Cuaca Ekstrem di Indonesia
Beberapa faktor yang memperkuat potensi curah hujan tinggi di Indonesia antara lain:
1. Suhu Laut Hangat
Permukaan laut yang meningkat membuat penguapan lebih cepat, sehingga awan hujan terbentuk lebih banyak.
2. Fenomena El Niño dan La Niña
Ketidakseimbangan suhu laut menyebabkan pola angin berubah, memicu curah hujan intens di wilayah tertentu.
3. Gelombang Atmosfer Aktif (MJO)
Aktivitas MJO memperkuat pembentukan awan konvektif dan meningkatkan peluang hujan lebat di beberapa daerah.
4. Bibit Siklon Tropis
Perubahan arah angin dari siklon tropis memperkuat sistem hujan di bagian barat dan selatan Indonesia.
Wilayah dengan Potensi Hujan Lebat Terbesar
BMKG memperkirakan hujan intens akan terjadi di:
– Jawa bagian barat dan tengah
– Kalimantan bagian selatan
– Sulawesi Selatan
– Nusa Tenggara Barat
– Papua bagian selatan
Beberapa daerah tersebut diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir, tanah longsor, dan genangan air.
Dampak Sosial dan Ekonomi dari Cuaca Ekstrem
Dampak hujan ekstrem tidak hanya berupa banjir, tetapi juga:
– Gangguan distribusi pangan dan logistik
– Kerusakan infrastruktur
– Meningkatnya risiko penyakit berbasis air
Baca juga : Mengapa Doa Saat Hujan Sangat Mustajab? Ini Penjelasannya
Cara Mengantisipasi Hujan Ekstrem
Untuk menghadapi cuaca ekstrem, lakukan langkah-langkah berikut:
– Pastikan saluran air di rumah berfungsi baik
– Simpan dokumen penting di tempat aman
– Hindari bepergian saat hujan deras
– Pantau peringatan BMKG secara rutin
Melalui Rumah Zakat, kamu bisa menyalurkan donasi untuk korban banjir dan hujan ekstrem.


