5 AMALAN MENUJU PERNIKAHAN - Rumah Zakat
Rumah Zakat

5 AMALAN MENUJU PERNIKAHAN

Oleh Admin Rumah Zakat | 6/8/2023, 3:03:11 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

Pernikahan yang membawa pada sakinah, mawaddah, dan rahmah adalah idaman setiap pasangan suami istri.  Tentu saja pernikahan yang diidamkan itu tidak bisa hadir begitu saja tanpa ada usaha yang dilakukan. Suami dan istri jelas harus saling bekerja sama untuk menciptakannya. Dan tentunya, menciptakan sakinah, mawaddah, dan rahmah dalam rumah tangga ini harus dimulai terlebih dahulu dari persiapan menuju pernikahannya.

Ada 5 amalan yang bisa dilakukan oleh para lelaki dan perempuan lajang menuju pernikahannya. Amalan-amalan ini sebagai ikhtiar untuk membentengi diri dari hal-hal buruk sebelum pernikahan. Karena memang kadang kala godaan sebelum pernikahan itu begitu besar. Nafsu yang bergejolak bisa menggelincirkan diri pada perbuatan zina. Padahal, zina sendiri merupakan dosa yang teramat besar. Perintah untuk menjauhi zina bahkan ada dalam surah Al-Qur’an.

Baca Juga: Cara Menyembelih Hewan Qurban dengan Benar

“Dan janglah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina adalah perbuatan keji. Dan jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’: 32)

 “Telah tertulis atas anak Adam nasibnya dari zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak bisa tidak. Maka kedua mata, zinanya adalah memandang. Kedua telinga, zinanya berupa menyimakdengarkan. Lisan, zinanya berkata. Tangan, zinanya menyentuh. Kaki, zinanya berjalan. Dan zinanya hati adalah ingin dan angan-angan. Maka akan dibenarkan hal ini oleh kemaluan, atau didustakannya.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah)

Berikut 5 amalan sebelum pernikahan yang bisa diamalkan oleh mereka yang masih lajang. Semoga dengan amalan-amalan ini bisa membentengi diri dan hati dari hal-hal yang buruk. Dan semoga Allah meridai dan kelak menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, serta penuh rahmah. Berikut penjelasannya:

1. Dzikrullah

Hakikat zikir adalah mengingat Allah Swt. dalam berbagai tempat, kondisi, dan waktu. Orang yang di dalam aktivitasnya menyertai zikir maka ia akan selalu merasa diawasi dan ingat terhadap Allah Swt. Selain itu, mereka yang berzikir maka hatinya akan mendapat ketentraman.

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (Q.S. Ar-Ra’d: 28)

2. Berpuasa

Mereka yang belum mampu menikah maka perbanyaklah berpuasa. Hal itu karena puasa adalah benteng yang bisa menjaga diri dari keburukan-keburukan syahwat. “… Dan barangsiapa belum mapu, maka atasnyalah puasa. Maka sesungguhnya puasa itu benteng baginya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

3. Sabar dan salat

Raihlah pertolongan Allah Swt. dengan sabar dan salat. Ketika nafsu dan syahwat sedang menggebu serta ada kesucian diri yang harus dijaga mati-matian, maka mintalah pertolongan Allah Swt. melalui sabar dan salat agar diri dan hati dikuatkan.

“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 153)

Baca Juga: Kurban Dulu atau Bayar Utang Dulu Ya?

4. Memperdalam ilmu agama

Mereka yang hadir dalam suatu pertemuan untuk membaca dan membahas isi Al-Qur’an, maka akan turun ketentraman di dalam hatinya. Dan ketentraman hati ini sangat dibutuhkan bagi mereka yang masih melajang dan seringkali dilanda kegalauan terkait jodoh.

“Tidaklah suatu kaum berjumpa di suatu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitabullah, dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi majelisnya, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka dengan bangga di depan malaikat-malaikat yang ada di sisi-Nya.” (H.R. Muslim)

5. Memperbanyak diri dengan beramal

Ketika hati gelisah memikirkan jodoh yang belum tampak hilalnya. Ketika rasa menggebu ingin menikah, tapi belum tahu kapan waktunya. Ketika syahwat sedang bergejolak, akan tetapi harus menjaga kesucian diri. Maka, sibukkan diri dalam amal-amal surgawi. Dengan menyibukkan diri pada hal-hal positif dan penuh kebaikan, maka pikiran-pikiran buruk pun akan teralihkan. Apalagi jika berada di lingkungan pertemanan yang kondusif dan mengajak pada ketaatan pada-Nya.

“Lakukan segala apa yang mampu kalian amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu smapai kalian sendiri merasa jemu.” (H.R. Bukhari)

 


Selanjutnya