Nabi Luth a.s. merupakan salah seorang Nabi yang wajib kita ketahui. Ayah Nabi Luth a.s. bernama Haran dan merupakan saudara kandung dari Nabi Ibrahim a.s. Sehingga Nabi Luth a.s. merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim a.s.
Perihal pribadi Nabi Luth a.s. yang saleh, bijak, dan berilmu telah diabadikan dalam firman-Nya berikut ini:
“Kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya, mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik. Kami memasukkannya (Nabi Luth) ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya dia termasuk golongan orang-orang yang saleh.” (Q.S. Al-Anbiyaa’: 74-75).
Nabi Luth a.s. Berdakwah di Kota Sodom
Nabi Luth a.s. diangkat menjadi Nabi saat Nabi Ibrahim a.s. masih hidup. Keduanya pernah berdakwah bersama di Palestina hingga akhirnya Nabi Luth a.s. ditugaskan Allah Swt. untuk berdakwah di daerah Sadum atau Sodom, yang berada di kawasan Yordania (tepi Laut Mati).
Kaum Sodom terkenal tersesat dan sering melakukan perbuatan ingkar nan tercela. Perbuatan yang dilakukan kaum Sodom adalah tindakan homoseksual dan lesbian yang sangat dibenci dan dilaknat oleh Allah Swt.
Allah Azza wa Jalla berfirman tentang perintah dakwah kepada Nabi Luth a.s. dalam surah Al-A’raf ayat 80:
وَلُوۡطًا اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اَتَاۡتُوۡنَ الۡفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمۡ بِهَا مِنۡ اَحَدٍ مِّنَ الۡعٰلَمِيۡنَ
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, ‘Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini)?’”
Baca Juga: Kisah Nabi Khidir, Benarkah Masih Hidup?
Kaum Sodom Tidak Menyambut Dakwah Nabi Luth a.s.
Sayangnya, kaum Sodom tidak mendengar seruan dakwah Nabi Luth a.s. Mereka malah mencibir Nabi Luth a.s. dan mengancam untuk mengusirnya dari Kota Sodom.
وَلُوۡطًا اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اَتَاۡتُوۡنَ الۡفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمۡ بِهَا مِنۡ اَحَدٍ مِّنَ الۡعٰلَمِيۡنَ ٨٠
اِنَّكُمۡ لَـتَاۡتُوۡنَ الرِّجَالَ شَهۡوَةً مِّنۡ دُوۡنِ النِّسَآءِ ؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُوۡنَ ٨١
وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوۡمِهٖۤ اِلَّاۤ اَنۡ قَالُـوۡۤا اَخۡرِجُوۡهُمۡ مِّنۡ قَرۡيَتِكُمۡ ۚ اِنَّهُمۡ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوۡنَ ٨٢
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah ) tatkala dia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?’ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan, ‘Usirlah mereka (Luth dan para pengikutnya) dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri.’” (Q.S. Al A’raaf: 80-82).
“Kaum Luth telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul terpercaya (yang diutus) kepadamu. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. imbalanku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks)? Sementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas.’ Mereka menjawab, ‘Wahai Luth, jika tidak berhenti (melarang kami), niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang diusir.’” (Q.S. Asy-Syu’ara: 160-167).
Tak hanya itu, kaum Sodom pun menantang Nabi Luth a.s. untuk mendatangkan azab sebagai pembuktian bahwa apa yang beliau sampaikan benar.
“Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
(Q.S. Al-Ankabut: 29).
Kaum Sodom tidak takut dengan azab Allah Swt. Mereka tetap melakukan perbuatan buruk hingga akhirnya Allah menurunkan azab yang pedih.
Kisah Sebelum Hadirnya Azab
Sebelum azab itu datang, Allah Swt. mengutus dua malaikat yang menyamar sebagai lelaki tampan dan kekar. Mereka berjumpa dengan dua putri Nabi Luth a.s. di batas kota. Mengetahui akhlak buruk kaum Sodom, putri Nabi Luth a.s. meminta ayahnya menjemput kedua tamu tersebut.
Malam harinya, Nabi Luth a.s. menjemput dua tamu itu. Beliau sangat cemas karena khawatir kaumnya akan berbuat buruk. Nabi Luth a.s. berpesan kepada istri dan putrinya untuk merahasiakan kedatangan tamu tersebut. Namun, istrinya berkhianat dan memberitahukan kepada kaum Sodom.
Kaum Sodom pun bergerombol mendatangi rumah Nabi Luth a.s. Mereka memaksa agar dua tamu itu diserahkan kepada mereka. Nabi Luth a.s. tetap sabar dan berdakwah, bahkan menawarkan putri-putrinya untuk dinikahi. Namun, mereka menolak dan tetap menginginkan para tamu.
Dalam keadaan mendesak, malaikat mengungkapkan jati diri mereka kepada Nabi Luth a.s.
“Ketika para utusan Kami (malaikat) datang kepada Luth, dia merasa gundah dan dadanya terasa sempit karena (kedatangan) mereka. Luth berkata, ‘Ini hari yang sangat sulit.’ … Mereka (para malaikat) berkata, ‘Wahai Luth, sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu. Mereka tidak akan dapat mengganggumu … pergilah beserta keluargamu … kecuali istrimu … Sesungguhnya saat (kehancuran) mereka terjadi pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?’”
(Q.S. Hud: 77-81).
Ketika pintu rumah dibuka, cahaya terang membuat kaum Sodom buta. Mereka saling bertabrakan dan suasana kacau.
Baca Juga: Makna Surah Al-Kahfi: Pelajaran Hidup dari Empat Kisah Utama
Kaum Luth Ditimpa Azab Pedih
Sebelum fajar, Allah Swt. menimpakan azab berupa gempa besar dan hujan batu. Kaum Sodom pun musnah, sementara Nabi Luth a.s. dan keluarganya (kecuali istrinya) diselamatkan.
Kisah ini diabadikan dalam surah Al-Qamar ayat 33-39:
“Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (nabinya). Sesungguhnya, Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu … kecuali keluarga Luth … Sesungguhnya pada esok harinya, mereka ditimpa azab yang kekal. Maka, rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.”
Kesimpulan
Itulah kisah Nabi Luth a.s. dan kaumnya yang diabadikan dalam Al-Qur’an. Semoga kita dapat mengambil hikmah darinya dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang Allah Swt.
Sahabat, sudahkah memiliki aplikasi Rumah Zakat Apps? Jika belum, yuk unduh dulu aplikasinya melalui Playstore di tautan ini atau melalui Appstore di sini. Dengan memiliki aplikasi Rumah Zakat Apps, maka Sahabat akan lebih mudah lagi dalam berzakat, berinfak, dan bersedekah di Rumah Zakat.