Keluar Madzi Apakah Harus Mandi Wajib? Ini Penjelasan Lengkapnya

oleh | Sep 14, 2025 | Inspirasi

Dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim tentu sering dihadapkan dengan berbagai persoalan fiqih, terutama yang berkaitan dengan ibadah. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai hukum keluarnya madzi.

Tapi, apa itu madzi? Apakah keluarnya madzi membuat seorang Muslim wajib mandi besar seperti halnya ketika keluar mani? Pertanyaan ini wajar, sebab bersuci adalah kunci sahnya ibadah.

Di sinilah pentingnya memahami dengan jelas apa itu madzi, bagaimana hukum Islam mengaturnya, serta tata cara bersuci yang benar. Agar tidak bingung, yuk kita bahas semuanya di artikel berikut!

Mengenal Perbedaan Madzi, Mani, dan Wadi

Sebelum masuk pada hukum mandi wajib, mari kita kenali dulu perbedaan tiga cairan yang sering membingungkan sebagian orang: madzi, mani, dan wadi. Dengan memahami perbedaannya, barulah bisa jelas hukum bersuci yang tepat.

  • Madzi
    Adalah cairan kental, lengket, berwarna bening atau keruh yang keluar ketika seseorang mengalami rangsangan seksual, tetapi belum sampai ejakulasi. Madzi dihukumi najis dan wajib dibersihkan.

  • Mani
    Adalah cairan putih keruh dan lebih pekat, biasanya keluar saat ejakulasi atau mencapai klimaks. Inilah cairan yang menyebabkan seseorang wajib mandi besar (janabat).

  • Wadi
    Adalah cairan putih keruh yang biasanya keluar setelah buang air kecil, terutama pada pagi hari. Cairan ini najis, tapi tidak sampai mewajibkan mandi besar.

Kalau dilihat sekilas, memang agak mirip. Namun perbedaan inilah yang menjadi kunci penting untuk menentukan apakah perlu mandi wajib atau cukup dibersihkan saja.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Ini Kesalahan Umum Saat Mandi Wajib dan Cara Benarnya

Keluar Madzi: Bagaimana Hukumnya?

Setelah tahu perbedaannya, muncul pertanyaan: bagaimana hukum keluar madzi? Dalam syariat Islam, keluarnya madzi memang dihukumi najis, tapi tidak mewajibkan mandi wajib.

Hal ini sesuai dengan penjelasan para ulama dan juga riwayat dari sahabat Nabi. Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, ia berkata:

كُنْتُ رَجُلًا مَذَّاءً، فَاسْتَحْيَيْتُ أَنْ أَسْأَلَ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ لِمَكَانِ ابْنَتِهِ، فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ بْنَ الْأَسْوَدِ فَسَأَلَهُ، فَقَالَ: فِيهِ الْوُضُوءُ

(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya: “Aku adalah seorang yang sering keluar madzi, maka aku malu untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW karena kedudukan beliau sebagai menantuku. Lalu aku meminta al-Miqdad bin al-Aswad untuk menanyakannya, maka beliau bersabda: ‘Wajib berwudhu karenanya’.”

Jadi, keluar madzi cukup dibersihkan dan diikuti dengan wudhu. Tidak perlu mandi wajib kecuali memang keluar mani atau terjadi hubungan badan.

Cara Bersuci Setelah Keluar Madzi

Agar lebih praktis, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan setelah keluar madzi:

  1. Bersihkan area yang terkena madzi dengan air hingga benar-benar hilang.
  2. Berwudhu karena madzi membatalkan wudhu.
  3. Ganti pakaian atau cuci bagian pakaian yang terkena madzi.
  4. Tidak perlu mandi wajib, kecuali ada sebab lain seperti keluar mani atau hubungan badan.

Langkah ini sederhana, tapi sangat penting. Sebab, menjaga kebersihan dari najis adalah bagian dari syarat sahnya ibadah.

Baca Juga: Tidur Membatalkan Wudhu? Simak Penjelasan Lengkapnya Menurut Islam

Hikmah di Balik Perbedaan Hukum Ini

Mengapa Islam membedakan hukum madzi dan mani? Jawabannya sederhana: syariat Islam penuh dengan kemudahan. Jika setiap kali keluar madzi diwajibkan mandi besar, tentu akan menyulitkan banyak orang dalam menjalankan ibadah sehari-hari.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

(QS. Al-Baqarah: 185)

Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”

Inilah hikmah besar di balik perbedaan hukum tersebut. Islam selalu menjaga keseimbangan antara kebersihan, ibadah, dan kemudahan hidup umatnya.

Kesimpulan

Nah,dari penjelasan di atas, jelas bahwa keluar madzi tidak mewajibkan mandi wajib. Hukumnya najis sehingga harus dibersihkan, lalu dilanjutkan dengan wudhu agar ibadah tetap sah.

Memahami perbedaan antara madzi, mani, dan wadi sangat penting agar tidak salah dalam bersuci. Dengan begitu, ibadah yang dijalankan lebih tenang, yakin, dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Dan jangan lupa, menjaga kebersihan diri adalah bagian dari keimanan. Sama halnya dengan menjaga hati dengan terus berbuat kebaikan. Salah satu caranya adalah dengan berbagi melalui Rumah Zakat agar keberkahan hidup semakin terasa.

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait